Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

70 program pendidikan karakter Siswa 3 Kenakalan Remaja a. Jenis kenakalan remaja yang pernah dilakukan oleh siswa b. Berkurangnya kenakalan remaja, hasil dari pelaksanaan program pendidikan karakter Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara 3. Pedoman Dokumentasi Pedoman dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ii adalah dokumen sekolah, data tertulis, foto yang terkait dengan program pendidikan karakter dan adanya tindakan kenakalan remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta. No. Aspek yang akan dikaji Indikator yang dicari Sumber data 1 Profil Sekolah a. Visi, misi dan tujuan Sekolah b. Sejarah Sekolah c. Letak geografis d. Struktur Organisasi e. Sarana dan Prasarana Dokumen, arsip, foto dan video 71 Sekolah f. Tata tertib sekolah 2 Data sekolah a. Data siswa, guru b. Catatan terkait ketertiban siswa Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi 4. Pedoman Kuesioner Pedoman kuesioner dalam penelitian berisikan beberapa pertanyaan dan pernyataan terkait implementasi kebijakan pendidikan karakter dalam meminimalisasi kenakalan remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pertanyaan dan Pernyataan tersebut akan dikembangkan, maka kisi-kisi dalam kuesioner atau angket tersebut sebagai berikut: No. Aspek yang akan dikaji Indikator yang akan dicari 1 Kebijakan pendidikan karakter a. Nilai karakter yang dilaksanakan b. Program pendidikan karakter c. Keefektifan program dalam mengurangi kenakalan remaja 2 Kenakalan Remaja a. Bentuk kenakalan remaja 72 yang pernah dilakukan siswa b. Tindakan sekolah dalam menanggapi kenakalan remaja yang dilakukan siswa Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Kuesioner

G. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen dalam Lexy J. Moleong 2007: 248 analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain. Sementara menurut Seiddel dalam Lexy J. Moleong 2007: 248 analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut: a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya c. Berpikir dengan jalan membuat kategori data tersebut memiliki makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan- hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. 73 Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2010: 337- 362 analisis data terdiri dari tiga langkah atau tahapan, sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduction Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya jika diperlukan. 2. Penyajian Data Display Pada penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2010: 341 yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Jika kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal telah didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan 74 kesimpulan yang kredibel. Maka pada tahap ini peneliti harus memaknai data yang telah terkumpul lalu dibuat dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami.

H. Keabsahan Data

Lexy J. Moleong 2007: 330-331 teknik pemeriksaan keabsahan data adalah dengan cara triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Sementara menurut Sugiyono 2010: 330 triangulasi adalah teknik pengumpulan data yng bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Maka dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara bersamaan. Sedangkan triangulasi sumber adalah triangulasi untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama Sugiyono, 2010: 330. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 6 Yogyakarta

1. Setting Penelitian

SMA Negeri 6 Yogyakarta dahulunya merupakan sebuah sekolah yang didirikan dengan latar belakang untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja. Awalnya sekolah ini memiliki nama SMA Yuridis Ekonomi. Pada saat itu jenis SMA hanya ada SMAA dan SMAB, sehingga SMA Yuridis Ekonomi kemudian mengubah nama menjadi SMAC sesuai dengan Surat Keputusan SK Pendirian yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Saat itu SMA Negeri C terbagi menjadi dua sekolah yaitu SMA I C dan SMA II C. Kedua sekolah tersebut dibedakan waktu masuk sekolah yaitu jadwal masuk siang untuk SMA I C dan masuk pagi untuk SMA II C, kedua sekolah ini berada pada lokasi yang sama. Kemudian setelah beberapa waktu berjalan, muncul adanya perubahan nama sesuai dengan urutan jumlah SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Pada waktu itu SMA I C berubah menjadi SMA 5 C dan SMA II C menjadi SMA 6 C. Kemudian seiring mengikuti perkembangan SMA 5 C memisahkan diri dari SMA 6 C dan memiliki gedung yang baru di daerah Kota Gede yaitu berada di jalan Nyi Pembayun, sementara itu SMA 6 C tetap berada di gedung semula. Sekolah yang dahulunya dikenal dengan ciri khas huruf C yang kemudian sampai sekarang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan