Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

140 Nilai ini ditanamkan melalui adanya ruang agama bagi siswa yang beragama non muslim dan diketahui melalui pengamatan bahwa dalam pergaulan siswa di sekolah tidak membedakan . d. Nilai Kedisiplinan Ditanamkan dengan aturan buka dan tutup pintu pagar sekolah dan aturan bagi siswa maupun warga sekolah yang telah diatur dalam tata tertib sekolah. e. Nilai Semangat Kebangsaan Nilai ini ditanamkan melalui kegiatan siswa yang menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM dan menyanyikan lagu wajib ketika proses KBM selesai. Menggantikan bel pertama dengan lagu-lagu kebangsaan. f. Nilai Menghargai Prestasi Nilai ini diwujudkan melalui semakin banyaknya prestasi yang diukir oleh SMA Negeri 6 Yogyakarta seperti juara II Nasional Lomba Toyota Ecoyouth tahun 2007, 2008, 2009, 2010, juara II Tingkat Internasional lomba Asia pacific Coference of Yaoung tahun 2012 dan lain-lain g. Nilai Bersahabat dan Komunikatif Nilai ini terlihat melalui adanya interaksi yang baik antar warga sekolah. 141 h. Nilai Gemar Membaca Nilai ini diwujudkan dalam program literasi yaitu membaca bacaan favorit siswa. Kemudian cara mengintervensinya, siswa diminta menuliskan apa yang didapat setelah membaca ke dalam buku catatan. i. Nilai Peduli Lingkungan Nilai peduli lingkungan diwujudkan melalui adanya prestasi sebagai sekolah adiwiyata tingkat Kota Yogyakarta dan Provinsi D.I. Yogyakarta. Selain itu adanya taman kelas dan kegiatan peduli lingkungan setiap hari Sabtu bagi seluruh warga sekolah. B. Saran Hasil penelitian tentang implementasi kebijakan pendidikan karakter dalam meminimalisasi kenakalan remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta, maka peneliti menemukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Pihak Sekolah a. Implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMA Negeri 6 Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dan sudah menunjukkan hasil yaitu berkurangnya kenakalan remaja di sekolah. Namun harapannya sekolah tetap mempertahankan upaya terhadap implementasi kebijakan pendidikan karakter, sehingga kebijakan yang dijalankan dapat bersifat kontinyu atau berkelanjutan. b. Kurangnya pendataan yang dilakukan oleh sekolah dalam mencatat kenakalan remaja yang pernah terjadi di sekolah. Sehingga harapannya sekolah dapat mencatat beberapa data penting sekolah,