Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan dan Keberhasilan

38 mungkin pihak-pihak terkait, termasuk dalam hal ini adalah dengan personalia lembaga pendidikan di tingkat lokal. Teori ini sangat menekankan harkat individu serta menjunjung tinggi kepentingan masing-masing pribadi. 4. Teori Sinoptik Teori sinoptik menekankan bahwa dalam menyusun sebuah kebijakan supaya menggunakan metode berpikir sistem. Obyek yang dirancang dan terkena kebijakan, dipandang sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan tujuan yang sering disebut dengan misi. 5. Teori Inkremental Teori inkremental adalah teori yang menekankan pada perumusan kebijakan pendidikan yang berjangka pendek serta berusaha menghindari perencanaan kebijakan yang berjangka panjang. Teori ini sulit dan kurang cermat jika suatu kebijakan pendidikan berdimensi jangka panjang akan diterapkan pada suatu keadaan yang sesungguhnya selalu berubah-ubah. Kebijakan yang paling tepat adalah kebijakan pendidikan yang berjangka pendek yang relevan dengan masalah pada saat itu juga. Selain itu H.A.R. Tilaar dan Riant Nugroho memiliki pendapat lain terkait dengan teori perumusan kebijakan. Teori-teori tersebut dijelaskan sebagai berikut H.A.R. Tilaar dan Riant Nugroho 2008: 191: 39 1. Teori Kelembagaan Formulasi kebijakan dari teori kelembagaan secara sederhana bermakna bahwa tugas membuat kebijakan publik adalah tugas pemerintah. Pada prosesnya teori ini mengandaikan bahwa tugas formulasi kebijakan adalah tugas lembaga-lembaga pemerintah yang dilakukan secara otonom tanpa berinteraksi dengan lingkungannya. 2. Teori Proses Teori ini memiliki asumsi bahwa politik merupakan sebuah aktivitas sehingga mempunyai proses. Kebijakan publik juga merupakan proses politik yang menyertakan rangkaian kegiatan seperti identifikasi permasalahan, menata agenda formulasi kebijakan, perumusan proposal kebijakan, legitimasi kebijakan, implementasi kebijakan, dan evaluasi kebijakan. 3. Teori Kelompok Teori ini mengandaikan kebijakan sebagai titik keseimbangan equilibrium. Inti gagasannya adalah interaksi dalam kelompok akan menghasilkan keseimbangan dan keseimbangan tersebut adalah terbaik. Teori ini merupakan abstraksi dari proses formulasi kebijakan yang di dalamnya beberapa kelompok kepentingan berusaha untuk mempengaruhi isi dan bentuk kebijakan secara interaktif.