Sejak kapan ada kebijakan pendidikan karater di SMAN 6

191 disamping peraturan-peraturan yang kemudian lebih ditingkatkan kedisiplinan, misalnya di sekolah ini nggak boleh lebih dari jam 4 sore berada di sekolah. Pertama jam 5 ya, kemudian jam 4 sekarang nggak boleh masih ada di lingkungan sekolah harus ada ijin. Nah itu salah satunya ehm... mengurangi sarana untuk berkumpul yang tidak penting. Tapi kalau benar penting ya diperbolehkan. Iya itu sampai ekstrakurikuler sampai jam 4 sore, ya kadang-kadang ada yang khusus misalnya untuk apa tapi harus ada ijin, harus ada koordinasi anatara satu dengan yang lainnya, jadi anak nggak boleh keluar masuk disini seenaknya maunya sendiri, nginep di sekolahan sampek malam dan seterusnya. Ya mungkin yang nongkrong-nongkrong di depan juga dielekke walaupun masih ada sih tapi ya susah ya kalo udah jadi karakter tapi lama kelamaan ya berkurang sendiri mereka malu sendiri karena ya teman- temannya sibuk. Sibuk belajar, sibuk ya itu tadi”

5. Apakah ibu mengetahui kurang lebih 3 tahun belakang ada kenakalan

remaja di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Kalau mencatat secara khusus enggak, kalo cuma denger-denger itu lebih banyak di BP ya. Karena mungkin terjadi di luar sekolah, jadi kalo misalnya terjadi ada apa dirembug atau ada indikasi mau ini itu tapi nggak selalu nggak seperti dulu yang siswanya begitu. Sekarang hampir boleh dikatakan menurut saya enggak. Tapi kalau kenakalan-kenakalan kecil barangkali di luar ada yang nantang mungkin SMA mana ada yang mana itu hanya oknum. Sedikit ya karena nggak ada waktu lagi sekarang. Jadi ya menurut saya ya nyaman- nyaman aja anak-anak sekarang kalau panjenengan amati gimana? Ya baik to untuk yang sekarang ini, interaksi dengan guru ya salaman, salim dan mereka juga sendiri antar mereka juga intinya baik ya sikapnya baik gitu” 6. Nilai karakter apa saja yang diterapkan di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Ya hampir semua karakter yah, karakter itu kan meliputi banyak hal yah. Ya supaya mereka saling sapa itu kan dari pagi salaman sama gurunya dijemput di depan sana kadang-kadang ada petugasnya gantian kita. Yang sering juga bapak kepala sekolah, wakasek dan juga guru-guru yang ditugasi gitu karakter apa kira-kira. Bertegur sapa atau saling menyapa, senyum, sapa salam, itu karakter sudah di awal sudah ketika anak masuk di lingkungan sekolah itu sudah diterapkan. Motor harus dimatikan artinya dituntun karena sudah masuk halaman sekolah itu ya karakter sudah. Terus belum nanti sampai ke kelas masing-masing oleh guru masing-masing penekanannya banyak itu nanti. Tiap mata pelajaran pasti iya salam juga kembali dan seterusnya”

7. Bagaimana cara ibu mengintegrasikan kebijakan pendidikan karakter

dalam mata pelajaran agama kristen di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Oke, kalau begitu kan sesungguhnya sudah include yah pendidikan karakter itu kan sudah apa yang di harapkan di dalam pendidikan karakter itu kan sebenarnya di dalam mata pelajaran agama. Misalnya kami di kelas X, XI, XII misalnya kelas X itu pendidikan karakternya itu misalnya dalam materi pelajarannya kita sudah diajari bahwa pinter itu bukan hanya pinter pikir tapi juga pinter intelektual, tapi ada juga materi yang mengajarkan pinter sosial, pinter emosi, pinter spiritual gitu ya, pinter dan lainnya. Untuk kelas 2 ya didalami lagi tentang nilai-nilai, nah anak itu disuruh mencari nilai-nilai yang