Batasan Masalah Rumusan Masalah

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Konsep Pendidikan Karakter

a. Pengertian Karakter

Karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku baik, jujur, bertanggung jawab, hormat terhadap orang lain, dan nilai-nilai karakter mulia lainnya Mulyasa, 2013: 3. Wynne 1991 dalam Mulyasa 2013: 3 menjelaskan bahwa karakter berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “to mark” menandai dan memfokuskan pada bagaimana menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam tindakan nyata atau perilaku sehari-hari. Simon Philip 2008 dalam Fatchul Mu’in 2013: 160, karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan menurut Ngainun Naim 2012: 55 karakter yang secara lebih jelas, mengacu kepada serangkaian sikap attitudes, perilaku behaviours, motivasi motivations, dan keterampilan skills. Ngainun Naim 2012: 55 mengatakan bahwa karakter dan kepribadian merupakan dua hal yang berbeda, yaitu sebagai berikut: “Namun demikian, antara karakter dan kepribadian bukan dua hal yang sama. Karakter merupakan gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit, maupun implisit. Karakter berbeda dengan 11 kepribadian. Namun, perbedaannya tidak secara diametral. Kepribadian dibebaskan dari kepribadian, maupun karakter berwujud tingkah laku manusia yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Karakter dan kepribadian relatif permanen, serta menuntun, mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu”. Beberapa pengertian yang berbeda terkait karakter dari beberapa tokoh tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengertian yang sama tentang karakter. Karakter merupakan suatu kumpulan dari berbagai tata nilai yang ada kemudian diwujudkan dalam bentuk perilaku, sikap dan berpikir. Masing- masing individu manusia memiliki karakter yang berbeda, maka dari itu karakter seseorang dapat dilihat dari perilaku atau sikapnya. Perbedaan karakter pada individu seseorang diakibatkan tergantung seseorang tersebut memaknai suatu nilai dan moral yang ada di sekitarnya dan mewujudkannya dalam sikap, perilaku dan cara berpikir, maka dari perbedaan memaknai nilai dan moral inilah yang membuat setiap orang bersikap dan berperilaku tidak sama atau memiliki ciri khas tersendiri. Karakter sendiri pada dasarnya akan mengalami suatu perkembangan yang dapat membuat suatu nilai yang dipahami oleh seseorang untuk menjadi suatu sikap dan perilaku yang bermoral. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Fatchul Mu’in dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoretik dan Praktik” bahwa karakter mengalami pertumbuhan yang membuat suatu nilai menjadi budi pekerti, sebuah watak batin yang dapat