Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses kebijakan Sejak kapan ada kebijakan pendidikan karater di SMAN 6 Apa tujuan dari adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6

201

11. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam proses kebijakan

pendidikan karakter dalam meminimilasisasi kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta? “Kalau saya hambatan nggak ada, kalau saya. Karena PKn itu pelajarannya luwes kan ya mbak karena di PKn itu sebetulnya pelajaran yang bisa memberitahukan ke anak hal-hal yang baik, hal-hal yang bermanfaat, terhadap semua perkembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya di masyarakat. Itu langsung masuk semua itu disitu jadi nggak ada kendala sebenarnya. Dan saya nggak merasa ada kendala” Nama : DA Jabatan : Wali Kelas Waktu Wawancara : 31 Agustus 2016 Tempat Wawancara : SMA Negeri 6 Yogyakarta Hasil Wawancara 1. Sejak kapan ada kebijakan pendidikan karater di SMAN 6 Yogyakarta? “Kebijakan karakter nek tahun e aku lupa mbak tapi kalau pendidikan budi pekerti itu kan sudah lama diberlakukan untuk sebagai seorang guru, sebagai seorang wali kelas harus memebrikan contoh-contoh untuk berbudi pekerti luhur, siswa bagaimana ke guru atau orang tua, begitu pun dengan guru atau orang tua pada anak. Kalau karakter ya kebijakannya mengikuti dari pemerintah, tapi budi pekerti itu sudah lama” 2. Sejak kapan anda mengajar di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Sejak tahun 1999 dan sering menjadi wali kelas dari tahun 2009”

3. Apa tujuan dari adanya kebijakan pendidikan karakter di SMAN 6

Yogyakarta? “Mendidik atau memberikan perubahan sikap pada anak yang tadinya mungkin karena sering kita temukan berperilaku tanda kutip yang kurang sopan. Makanya kita wajib mengingatkan kan ada tata tertib dari sekolah dan kita sebagai guru wajib menegakkan itu”

4. Apa bentuk program khusus pendidikan karakter yang selama ini telah

diterapkan dan membawa dampak dalam pengurangan kenakalan remaja? “Pendidikan karakter itu kan sudah ada di silabus ya mbak ya. Itu yang kita kembangkan sesuai dengan pelajaran kita masing-masing itu dengan disiplin, jujur, kemudian tanggung jawab semacam seperti itu. Ada dalam silabus misalnya saya guru IPA ya guru Biologi misalnya untuk tentang kejujuran itu misalnya dalam praktek dalam pengamatan nah itu anak-anak harus mengamati misalnya itu nanti lho kok beda .dengan buku lho kok seperti itu. Nah kita berikan misalnya sel kok bentuknya nggak kotak-kotak ya mungkin karena bentuk sayatannya yang terlalu tebal atau tidak utuh” 5. Apakah program pendidikan karakter di SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Saya sudah lama ya disini dulu itu anak-anak ya nakalnya nggak karuan heh nggak karuan sekali. Kemudian kita beri kegiatan yang itu 202 membutuhkan suatu yang seperti karakter anak harus jujur, kemudian tanggung jawab kemudian melakukannya dengan sungguh-sungguh. Itu dulu program yang kita berlakukan adalah pengefektifan ekskul, kalau dulu mungkin ada ekskulnya tetapi pemberlakuannya tidak serius. Dan kita komitmen dari pengampu ekskul dengan dari presensi, diberi tugasnya, kemudian anak diberi aturannya, harus melakukan kegiatan sesuatu dengan dibawah pengawasan guru. Itu ternyata bisa mengubah. Misalnya saya di karya ilmiah ya, diberi pembekalan karya, menulis karya, kemudian diberi kesempatan untuk melakukan penelitian, diikutkan lomba, sedikit banyak sekolah akan membantu dari pembiayaan dan itu ternyata banyak perubahan dan banyak yang juara. Kemudian diumumkan akhirnya banyak yang ikut itu. Kemudian yang lain-lain juga seperti baskte, voli, musik itu mereka diikutkan lomba. Seperti paduan suara dan KIR nya SMA 6 itu kan bagus, jadi semua benar-benar diurus. Misalnya kalau latihan kan perlu kedisiplina dan tanggung jawab itu kan termasuk karakter”

6. Bagaimana dengan kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta dari

tahun ke tahun? “Kalau kenakalan sangat menurun drastis. Saya disini itu lama mulai dari tahun 2009 perkelahian-perkelahian udah mulai bisa nggak ada lagi ada kenakalan sudah tidak terdengar lagi”

7. Jenis kenakalan remaja seperti apa yang pernah terjadi di SMAN 6

Yogyakarta? “Kalau yang dulu itu tawuran dan suka ngompas atau malak itu sering terjadi. Kalau dulu itu misalnya untuk akan ada kegiatan mereka suruh membayar atau iuran misalnya anak dikasih jatah satu kelas butuhnya misal satu kelas diwajibkan menyetor 100 ribu. Tapi sekarang nggak gitu, anak-anak sekarang usaha dana dengan jualan. Nah itu sudah menumbuhkan karakter jadi anak sudah menumbuhkan karakter yang jujur, kreatif juga tanggung jawab”

8. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi kenakalan remaja pada siswa

di kelas? “Penanganan dengan pendekatan personal, nanti kalau tidak bisa baru dengan guru lain, BK atau orang tua, kalau perlu psikiater. Tapi kalau saya belum pernah kalau psikiater” 9. Apa arti penting pendidikan karakter bagi SMA Negeri 6 Yogyakarta? “Sangat penting karena kalau kita tidak mengupayakan pendidikan karakter, anak-anak nggak tahu dan anak-anak nggak merasa dia disapa atau diperhatikan. Nah kalau kita lepas saja mereka nggak bisa”

10. Menurut anda sudah efektif kah kebijakan pendidikan karakter dalam

meminimalisasi kenakalan remaja di SMAN 6 Yogyakarta? “Kalau efektif ya sudah efektif sekali mbak pendidikan karakter disini di SMA Negeri 6 Yogyakarta, ya dapat terlihat sangat berbeda jauh dibandingkan dengan dulu”