Studi Literatur Metode Wawancara

41 konservasi. Selain itu juga dikumpulkan peta-peta tematik yang telah diterbitkan oleh berbagai unit kerja di wilayah DKI Jakarta. Tabel 4 Tahap penelitian, jenis data, dan sumber data No Tahap Jenis Data Sumber Data 1 Mengkaji kondisi dan potensi kawasan mangrove Muara Angke Geologi dan tanah, fisiografi, hidrologi, peruntukan wilayah, sistem tata air, ekosistem dan keanekaragaman hayati flora, fauna, potensi kawasan mangrove, kebijakan dan sarana prasarana pengelolaan Observasi, kuesioner, dan dokumentasi dari instansi terkait 2 Mengkaji kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat Kependudukan, matapencaharian, pendidikan, persepsi masyarakat terhadap kawasan mangrove, harapan dan keinginan, interaksi masyarakat dengan kawasan mangrove, peranserta dan kelembagaan. Monografi desa, kecamatan dan Kota Jakarta Utara, wawancara dengan responden, pengamatan lapang 3 Melakukan valuasi nilai ekonomi total kawasan Muara Angke Nilai ekonomi kawasan mangrove, perikanan, permukiman, pariwisata, jasa Wawancara dengan kuesioner kepada masyarakat , observasi 4 Mengkaji status keberlanjutan pengelolaan hutan mangrove Muara Angke Ekologi, Ekonomi, Sosial, Kelembagaan Observasi dan dokumentasi, serta pendapat stakeholder 5 Mengidentifikasi kebutuhan stakeholder yang terkait dengan pemanfaatan mangrove Muara Angke Kebutuhan stakeholder dalam pemanfaatan dan pelestarian kawasan Wawancara mendalam kepada stakeholder 6 Menyusun skenario pengelolaan dan merumuskan strategi implementasinya Preferensi stakeholder dalam kaitan dengan kebijakan pengelolaan mangrove Diskusi dengan stakeholder

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengkaji kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah, serta langkah-langkah pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke yang telah dan akan dilakukan, serta terhadap hasil-hasil penelitian biofisik, sosial ekonomi, yang pernah dilakukan di kawasan mangrove Muara Angke. Laporan kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah Dinas Pertanian, Peternakan, Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta, BKSDA DKI Jakarta, dan BPLHD DKI Jakarta serta 42 hasil penelitian yang dilakukan perguruan tinggi Fakultas Kehutanan IPB, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, dsb.

3.3.2 Metode Wawancara

Metode Wawancara digunakan untuk memperoleh data persepsi masyarakat terhadap kawasan mangrove keberadaan dan manfaat, peranserta, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan kawasan mangrove, dan upaya perbaikan lingkungan, serta penilaian masyarakat tentang status keberlanjutan kawasan mangrove Muara Angke. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui nilai ekonomi sumberdaya mangrove. Pengumpulan data sosial dan ekonomi dilakukan dengan cara survei. Berdasarkan Singarimbun dan Effendi 1989, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil contoh dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pemilihan responden sebagai unit penelitian dilakukan dengan metode penarikan contoh secara acak sederhana. Contoh yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama. Responden adalah kepala keluarga atau penghuni dewasa dalam suatu rumah tangga, yang berumur di atas 20 tahun, dengan asumsi bahwa yang bersangkutan dapat memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuisioner. Data sosial ekonomi tidak seluruhnya berupa data kuantitatif, sehingga data yang bersifat kualitatif akan diolah secara deskriptif. Data wisatawan dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Pemilihan responden sebagai unit penelitian dilakukan dengan metode penarikan contoh secara acak sederhana dengan memilih wisatawan yang berumur di atas 20 tahun atau sudah berkeluarga. Pengumpulan data kelembagaan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Sedangkan untuk mengetahui tugas dan fungsi masing-masing instansi, dilakukan wawancara dengan instansi terkait, baik struktural maupun keproyekan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Harapan dan keinginan masyarakat tentang kelembagaan pengelolaan hutan mangrove Muara Angke 43 dilakukan pengumpulan datanya dengan menggunakan kuisioner melalui teknik wawancara terhadap responden terpilih LSM, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Dinas Teknis terkait. Wawancara dengan responden untuk mengetahui Nilai Ekonomi Sumberdaya Mangrove dilakukan dengan alat bantu kuisioner Lampiran 2. Demikian pula dengan wawancara terhadap stakeholder masyarakat, swasta, pakar, dan pemerintah untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke digunakan kuisioner Lampiran 3. Jumlah responden keseluruhan sebanyak 130 orang, dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 102 orang 78 , sedangkan perempuan 28 orang 22 . Responden merupakan kepala keluarga dalam rumah tangga masyarakat yang tersebar di Kelurahan Penjaringan, Tegal Alur, Kamal Muara, Pluit, dan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan Kotamadya Jakarta Utara. Khusus responden untuk wisatawan telah diwawancarai sebanyak 40 orang yang terdiri atas 35 orang wisatawan nusantara winus dan 5 orang wisatawan mancanegara wisman.

3.3.3 Metode Survei