Pemanfaatan Cacing Pemanfaatan Ikan dan Kepiting

154 ikan, cacing, wisata alam, obat-obatan. Nilai penggunaan tidak langsung adalah nilai pemijahan, nilai penahan abrasi, penahan interusi, serta nilai penyerapan karbon. Sedangkan nilai non penggunaan adalah nilai keberadaan.

5.3.1 Direct Use Value Nilai Manfaat Langsung

Nilai ekonomi langsungdirect use value adalah sumberdaya mangrove yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan ekonomi, misalnya untuk memenuhi kebutuhan ikan masyarakat, kayu bakar, pangan, obat-obatan dan pendapatan berupa uang. Lokasi survei untuk mengetahui estimasi nilai manfaat langsung dari kawasan hutan mangrove Muara angke adalah: Hutan Lindung Angke, Suaka Margasatwa, Tol Sedyatmo, Taman Wisata Alam, Arboretum, Transmisi PLN dan Cengkareng Drain dengan luas total 327,7 ha. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa manfaat langsung yang dihasilkan dari kawasan hutan mangrove Muara Angke saat ini adalah pemanfaatan cacing, ikan dan kepiting, memancing, wisata serta pendidikan dan penelitian, serta tambak bandeng dengan hasil ikutan udang alam. Estimasi nilai total pemanfaatan langsung di kawasan hutan mangrove Muara Angke adalah Rp. 19.103.256.000. Rincian untuk masing-masing bentuk pemanfaatan disajikan pada penjelasan dibawah ini.

a. Pemanfaatan Cacing

Pemanfaatan cacing di kawasan hutan mangrove Muara Angke hanya ditemukan pada lokasi Hutan Lindung Angke. Metode yang dipergunakan untuk menghitung estimasi nilai ekonomi pemanfaatan kawasan hutan mangrove Muara Angke sebagai tempat mengambil cacing adalah metode penghitungan nilai pasar aktual. Jenis cacing yang dimanfaatkan adalah cacing laut yang akan dimanfaatkan sebagai umpan memancing. Jumlah pencari cacing yang diwawancara adalah 6 orang, dengan hasil tangkapan 1,75 gelasoranghari setara dengan 70 cuporanghari, dengan frekuensi penangkapan cacing setiap hari. Harga untuk satu cup cacing adalah Rp. 2000, yang dijual kepada para pemancing. Dengan mengalikan jumlah cacing yang diambil selama satu tahun 155 dengan harga cacing maka diketahui estimasi nilai ekonomi dari pemanfaatan cacing di kawasan hutan mangrove Muara Angke sebesar Rp. 306.600.000tahun atau Rp. 6.849.866hatahun. Perhitungan secara terperinci bisa dilihat pada lampiran 3.

b. Pemanfaatan Ikan dan Kepiting

Sama halnya dengan pemanfaatan cacing, pemanfaatan ikan dan kepiting di kawasan hutan mangrove Muara Angke hanya terdapat di lokasi sekitar Hutan Lindung Angke. Metode yang dipergunakan untuk menghitung estimasi nilai ekonomi pemanfaatan kawasan hutan mangrove Muara Angke sebagai tempat pemanfaatan ikan dan kepiting adalah metode penghitungan nilai pasar aktual. Jumlah nelayan yang diwawancara sebanyak 4 orang dengan hasil tangkapan ikan rata-rata sebanyak 1,5 kghari dengan frekuensi penangkapan ikan setiap hari. Jumlah pencari kepiting yang diwawancarai sebanyak 2 orang dengan hasil tangkapan rata-rata 6 ekor 1,2 kgorang per hari dengan frekuensi penangkapan setiap hari. Harga jual ikan adalah Rp.20.000hari sedangkan harga kepiting adalah Rp.35.000kg. Dengan mengalikan jumlah ikan dan kepiting yang diperoleh selama satu tahun, maka dapat diketahui estimasi nilai ekonomi pemanfaatan ikan dan kepiting dari kawasan hutan mangrove Muara Angke sebesar Rp. 74.460.000tahun atau Rp.1.663.539hatahun. Perhitungan secara terperinci bisa dilihat pada Lampiran 4.

c. Pemanfaatan Untuk Memancing