Pembahasan Nilai Ekonomi Total Kawasan Mangrove Muara Angke

166

5.3.5 Estimasi Nilai Ekonomi Manfaat Keberadaan Hutan Mangrove Muara Angke

Nilai keberadaan adalah nilai yang bukan dihasilkan dari institusi pasar dan tidak ada kaitannya dengan fungsi perlindungan asset produktif atau proses produksi secara langsung maupun tidak langsung. Nilai keberadaan kawasan hutan mangrove Muara Angke adalah nilai yang diberikan masyarakat baik itu penduduk setempat maupun pengunjung terhadap kawasan tersebut atas manfaat spiritual, estetika dan kultural. Estimasi nilai keberadaan dari hutan mangrove Muara Angke di dasarkan pada penelitian Suryono 2006, dimana berdaarkan penelitian tersebut, didapatkan hasil estimasi nilai ekonomi dari keberadaan hutan mangrove Muara Angke sebesar Rp. 791.311.418,20tahun atau 4.393.489hatahun. Perhitungan secara terperinci bisa dilihat pada Lampiran 16.

5.4 Pembahasan Nilai Ekonomi Total Kawasan Mangrove Muara Angke

Nilai manfaat total hutan mangrove Muara Angke adalah merupakan penjumlahan nilai manfaat langsung, nilai manfaat tidak langsung, nilai pilihan, nilai pewarisan dan nilai keberadaaan. Perhitungan jumlah nilai manfaat total didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Antara nilai-nilai tersebut tidak terdapat saling tumpang tindih duplikasi penilaian 2. Masing-masing nilai bersifat non rivalry terhadap nilai lain sehingga penilaian terhadap suatu nilai tidak mempengaruhi menambah atau mengurangi nilai yang lain 3. Terhadap sebagian kawasan atau seluruh kawasan tersebut tidak dilakukan konversi yang menyebabkan perubahan secra signifikan. Berdasarkan seluruh penjumlahan terhadap nilai dari seluruh manfaat yang terdapat pada hutan mangrove Muara Angke diperoleh estimasi nilai manfaat total sebesar Rp 100.009.463.994 data selengkapnya disajikan pada Tabel 55. Memperhatikan nilai manfaat total kawasan mangrove Muara Angke, terlihat bahwa nilai manfaat tidak langsung 80,03 jauh lebih besar dibandingkan nilai manfaat langsung 19,20 . Apabila dibandingkan dengan hasil penelitian Santoso,N 2008 di kawasan hutan mangrove Batu Ampar Kalimantan Barat yang menunjukkan bahwa nilai manfaat langsung 47 dan 167 nilai manfaat tidak langsung 39 dari nilai ekonomi total kawasan mangrove, maka terlihat bahwa nilai ekonomi kawasan mangrove Muara Angke mendominasi dari komponen nilai ekonomi total. Hal ini terjadi karena kondisi hutan mangrove Batu Ampar masih memiliki potensi kayu yang cukup tinggi dan masyarakat sekitar membutuhkan nilai manfaat langsung tersebut kayu, ikan. Sedangkan kondisi hutan mangrove Muara Angke DKI Jakarta telah mengalami degradasi, potensi kayu rendah dan tidak dapat dimanfaatkan, serta kondisi lingkungan dan masyarakat lebih memerlukan manfaat tidak langsung dari keberadaan kawasan mangrove Muara Angke. Tabel 57 Estimasi nilai total hutan mangrove Muara Angke 478 ha No Manfaat Nilai Persentase Rphath Rptahun 1 Manfaat langsung 58.294.953 19.103.256.000 19,10 2 Manfaat tidak langsung 244.228.535 80.033.690.876 80,03 3 Nilai pilihan 141.000 46.205.700 0,05 4 Manfaat pewarisan 106.805 35.000.000 0,03 5 Manfaat keberadaan 2.414.743 791.311.418,2 0,79 6 Total 305.186.036 100.009.463.994 100

5.5 Kesimpulan