Hasil pengukuran Tim Rencana Pengelolaan 2000 di areal SMMA telah memperlihatkan kecenderungan tingkat keanekaragaman dan populasi yang
rendah. Tabel 24 Hasil analisis phytoplankton di SMMA tahun 2000
Organisme Stasiun
I II
III IV
Myxophyceae
Phormidium sp.
118 141
283 235
Spirulina sp.
47 47
47
Euglenophyceae
Phacus sp.
59 12
12 12
Euglena sp.
23 83
24
Chlorophyceae
Scenedesmus sp.
212 47
Pediastrum sp.
12 83
12 Actinastrum
sp. 12
Crucigenia sp.
35 Platydorina
sp. 12
Volvox sp.
12 12
Bacillariophyceae
Nitzschia sp.
47 71
47 43.471
Melosira sp.
118 12
47 Surirella
sp. 12
Skeletonema sp.
129
Chaetoceros sp. 17
5.434 Rhizosolenia sp.
24 1.358
Biddulphia sp. 36
Gyrosigma sp. 12
Achnanthes sp. 12
Tabellaria sp. 17.660
Cymbella sp. 184.754
Dynophyceae
Peridinium sp.
12 Jumlah Taksa
11.0 10.0
10.0 12.0
Jumlah Individu 695
520 661
253.043 Indeks Keragaman
2,01 1,72
1,83 0,83
Indeks Keseragaman 0,84
0,86 0,79
0,33 Indeks Dominansi
0,17 0,16
0,24 0,56
Sumber : LPP mangrove 2000.
b. Benthos
Benthos adalah jasad hewani maupun nabati yang hidup di dasar perairan. Keberadaan benthos terutama makrozoobenthos sangat dipengaruhi oleh kondisi
kualitas sedimen dasar. Dari hasil pengamatan Tim Fahutan IPB 1996 nilai
indeks keanekaragaman dapat digambarkan bahwa jumlah benthos di hutan mangrove termasuk sedang, dengan tingkat kesamaan penyebaran yang merata
yang didominasi oleh Fillum Nematelmintes. Potensi makrozoobenthos perairan sangat rendah. Sementara dominasi
Melaniodes sp. pada beberapa lokasi mengindikasikan tingkat pencemaran yang
berat. Sedangkan dilihat dari perhitungan indeks keanekaragaman yang berkisar antara 0 - 0,92 menunjukkan tingkat perairan yang tercemar berat Indeks
Keanekaragaman 1,0. Di samping itu keberadaan cacing Oligochaeta juga merupakan indikasi kondisi perairan yang telah tercemar sangat berat Wilhn
1975, di samping jenis Destropoda Melaniodes sp. Nurifdinayah 1993.
c. Ikan
Di dalam ekosistem perairan, ikan termasuk kelompok nekton, yaitu hewan perairan yang mampu bergerak leluasa dengan kemampuan alat geraknya.
Sebagai hewan air, sebagian besar jenis ikan bernafas dengan insang dan mengandalkan oksigen terlarut di perairan. Sedangkan sebagian jenis lainnya
mampu mengambil oksigen dari udara sehingga lebih adaptif hidup di perairan yang beroksigen rendah akibat pencemaran organik. Hasil penangkapan ikan di
kawasan SMMA ternyata hanya mendapatkan beberapa jenis saja Tabel 25. Tabel 25 Jenis-jenis ikan di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke tahun
2000
No Jenis Ikan
Nama Ilmiah Lokasi
1 2
3 4
5 6
1 Gabus
Ophiocephalus striatus -
- -
v v
2 Sepat Jawa
Trichogaster trichopteris -
- -
x x
v 3
Sepat Rawa Trichogaster pectoralis
- -
- x
x x
4 Batok
Anabas testudineus -
- -
- x
x 5
Gapi Lebistes reticulatus
- -
- -
x x
6 Keting
Ketengus sp.
- -
x -
- -
7 Kiper
Scatophagus argus -
- x
- -
- 8
Pepetek Leiognathus
sp. -
- x
- -
- 9.
Julung-julung -
- x
- x
x 10.
Kepala timah -
- x
- x
x 11.
Nila -
- -
x x
x
Sumber : LPP Mangrove 2000 Keterangan :
Lokasi 1,2,3 : Sungai Angke dari hulu ke muara
Lokasi 4,5,6 : Genanganparitrawa di dalam Suaka Margasatwa Muara
Angke
Dari Tabel 25 dapat dijadikan petunjuk bahwa kondisi perairan Sungai Angke di lokasi 1 dan 2 sudah tercemar berat dengan tidak dijumpainya jenis-
jenis ikan selama penelitian lapangan. Data yang sama juga dilaporkan oleh KP
2
L Pemda DKI 1998 yang hanya menemukan ikan sapu-sapu Hypotamus sp..
Kondisi tercemar ini juga ditunjukkan dari hasil analisis air dengan kadar oksigen nol, BOD 442,25 - 499,57 ppm dan COD 666,68 - 761,92 ppm. Baku mutu air
golongan B, C, dan D mensyaratkan kadar O
2
3 ppm, BOD 20 ppm, dan COD 30 ppm.
Adapun perairan di dalam areal SMMA, baik di bawah tegakan mangrove st 4, di parit keliling st 5, dan rawa st 6 masih dijumpai beberapa jenis ikan.
Namun demikian karena pengaruh airnya lebih dominan berasal dari luapan pasang air S. Angke, maka kondisinya juga telah tercemar berat dan salinitasnya
rendah. Jenis-jenis ikan yang dijumpai hanyalah jenis-jenis ikan tawar yang toleran terhadap kondisi oksigen rendah, yaitu sepat, gabus, dan betok. Dari
keseluruhan jenis-jenis ikan yang teridentifikasi selama pengamatan maupun data sekunder menunjukkan bahwa perairan S. Angke maupun rawa-rawa di dalam
kawasan suaka margasatwa telah tercemar berat. Tabel 26 Hasil analisis biota air kelimpahan zooplankton, indl pada plot
pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke
ORGANISME STASIUN PENGAMATAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9 COPEPODA
Nauplius 3
3 36
3 45
9 Cyclops
sp. 3
9 225
ROTIPERA
Monostylla sp.
3 3
Philodina sp.
6 Filinia
sp. 3
3 3
6 Brachionus
sp. 3
3 3
18 3
Lepadella sp.
3 Squatinella
sp. 3
45 Rotatoria
sp. 3
21 Polyarthra
sp. 3
3 Anuraeopsis
sp. 3
Keratella sp.
3 3
Notolca sp.
3 Lecane
sp. 45
Tabel 26 Hasil analisis biota air kelimpahan zooplankton, indl pada plot pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke lanjutan
STASIUN PENGAMATAN ORGANISME
1 2
3 4
5 6
7 8
9 PROTOZOA
Favella sp.
3 Codonella
sp. 3
Paramecium sp.
3 Arcella
sp. 3
3 Euplotes
sp. 3
CLADOCESA
Moina sp.
3 Jumlah Taksa
7 4
7 1
8 5
4 4
Jumlah Individu 24
12 21
3 99
15 360
18 Indeks
Keragaman 1,9
1,38 1,94
1,77 1,61
1,07 1,24
Indeks Keseragaman
0,98 1,38
1,94 -
0,85 1,61
0,77 0,9
Indeks Dominansi
0,15 1
1 1
0,27 1
0,43 0,33
Sumber : Santoso, N 2002
Keterangan : 1=Sungai Angke Dermaga; 2=Sungai Pandan; 3=Muara Angke; 4=Dalam Kawasan SMMA Tikungan Jembatan Kayu;
5=Cengkareng Drain Jembatan; 6=Hutan Lindung; 7=Jalan Tol Kiri; 8=Sungai Kamal Jembatan; 9=Hutan Wisata Kolam Tambak
Tabel 27 Hasil analisis biota air kelimpahan phytoplankton, indl pada plot pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke
ORGANISME STASIUN PENGAMATAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9 MYXOPHYCEAE
Oscillatoria sp.
171 3374
Spirulina sp.
392 2.246
842 342
1.116 1.687
Agmeletum sp.
448 Trichodesmium
sp. 342
372 67
84 Phormidium
sp. 436
1.909 1.008
855 1.860
21.934
EUGLENOPHYCEAE
Euglena sp.
22 342
Phacus sp.
196 561
744 268
CHLOROPHYCEAE
Pediastrum sp.
66 336
171 248
134 84
Staurastrum sp.
88 112
228 Actinoastrum
sp. 252
1.016 2.604
Selenastrum sp.
176 448
Closterium sp.
171 67
Scenedesmus sp.
456 12.132
684 1.488
536 Eudorina
sp. 112
Ankistrodesmus sp.
77.695 Pandorina
sp. 1.687
CYANOPHYCEAE
Mycrosistis sp.
44 112
171 124
67
Tabel 27 Hasil analisis biota air kelimpahan phytoplankton, indl pada plot pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke lanjutan
STASIUN PENGAMATAN ORGANISME
1 2
3 4
5 6
7 8
9 BACILLARIOPHYCEAE
Eunotia sp.
261 336
674 342
498 Gomphonema
sp. 22
171 Navicula
sp. 44
224 2.052
67 5.061
84 268
Nitzschia sp.
109 789
84 513
124 134
3.374 252
6.636 Melosira
sp. 44
336 3.596
335 Surirella
sp. 22
67 1.687
Cymbella sp.
22 1.687
Coscinodiscus sp.
112 84
Diatoma sp.
224 342
Gyrosigma sp.
673 67
5.061 84
469 Rhizosolenia
sp. 504
204 Skeletonema
sp. 421
171 2.232
191 79.652
Chaetoceros sp.
498 3.318
Stephanopyxis sp.
171 124
Amphiprora sp.
1.687 67
Asterionella sp.
804
DINOPHYCEAE
Peridinium sp.
335 Jumlah Taksa
16 17
8 18
15 12
10 5
9 Jumlah Individu
2400 21110
3869 15722
15856 2000 47239
588 91753
Indeks Keragaman 2,31
1,74 1,83
1,95 2,26
2,19 1,8
1,41 0,55
Indeks Keseragaman 0,83
0,61 0,88
0,67 0,84
0,9 0,78
0,91 0,25
Indeks Dominansi 0,12
0,35 0,17
0,27 0,14
0,14 0,25
0,25 0,76
Sumber : Santoso, N 2002
Keterangan : 1=Sungai Angke Dermaga; 2=Sungai Pandan; 3=Muara Angke; 4=Dalam Kawasan SMMA Tikungan Jembatan Kayu;
5=Cengkareng Drain Jembatan; 6=Hutan Lindung; 7=Jalan Tol Kiri; 8=Sungai Kamal Jembatan; 9=Hutan Wisata Kolam Tambak
Tabel 28 Hasil analisis biota air kelimpahan benthos, indm
2
pada berbagai plot pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke
ORGANISME STASIUN PENGAMATAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9 GASTROPODA
Melanoides sp.
100 100
800 Bellamya
sp. 34
Pomacea sp.
34 234
PELECYPODA
Modiolus sp.
100 600
Perna sp.
1.112 1.167
CRUSTACEAE
Section of Caridea sp.
34 Jumlah Taksa
1 2
2 2
3 1
Jumlah Individu 1.112
134 268
200 2.567
34 Indeks Keragaman
0,82 0,55
1 1,53
Indeks Keseragaman -
0,82 0,55
1 0,97
-
Tabel 28 Hasil analisis biota air kelimpahan benthos, indm
2
pada berbagai plot pengamatan di kawasan hutan mangrove Muara Angke lanjutan
ORGANISME STASIUN PENGAMATAN
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Indeks Dominansi 1
0,62 0,78
0,5 0,36
1 Sumber : Santoso, N 2002
Keterangan : 1=Sungai Angke Dermaga; 2=Sungai Pandan; 3=Muara Angke; 4=Dalam Kawasan SMMA Tikungan Jembatan Kayu;
5=Cengkareng Drain Jembatan; 6=Hutan Lindung; 7=Jalan Tol Kiri; 8=Sungai Kamal Jembatan; 9=Hutan Wisata Kolam Tambak
4.4 Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya