Analisis Deskriptif TEV Total Economic Valuation

48 Banyak pihak ingin memberi uang, waktu, atau pun barang untuk membantu melindungi jenis ekosistem yang langka dan akan terancam punah. Gambar 5 Tipologi barang dan jasa sistem sumberdaya dan lingkungan: Total Economic Value Pagiola et Al. 2004.

3.4 Analisis Data

3.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif dilakukan untuk mengetahui kondisi dan status terkini biofisik kawasan mangrove penutupan lahan berdasarkan Citra Landsat TM tahun liputan 1989, 2001, dan tahun 2006, keanekaragaman jenis, struktur dan komposisi jenis, keanekaragaman jenis fauna, biota air dan plankton, kondisi hidrologi atau hidrooseanografi, kualitas air, kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. Analisis dieskriptif juga dilakukan terhadap peranserta dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan kawasan mangrove, penilaian masyarakat terhadap keberadaan kawasan mangrove dan upaya perbaikan lingkungan, serta kebutuhan stakeholders. Analisis deskriptif juga dilakukan terhadap kebijakan dan kelembagaan pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke, serta kegiatan pengelolaan yang telah dan akan dilakukan pada masa mendatang. Total Economic Value TEV Use value Non- use value Direc use value:  Consumptive  Non- consumtive Indirect use value Option Value Existence value 49

3.4.2 TEV Total Economic Valuation

Pendugaan nilai ekonomi total dilakukan beradasarkan hasil kajian data lapang, data sekunder, dan hasil wawancara dengan responden. Analisis kuantitatif nilai ekonomi kawasan mangrove Muara Angke menggunakan dua tahap, seperti yang dilakukan Ruitenbeek 1992, yaitu 1 Identifikasi manfaat dan fungsi-fungsi kawasan dan 2 Mengkuantifikasikan manfaat dan fungsi ke dalam nilai uang. Metode penelitian yang digunakan untuk valuasi ekonomi hutan mangrove adalah metode biaya pengganti replacement cost methodRCM dan valuasi kontingensi contingensi valuation methodCVM dengan pendekatan kesediaan pemanfaat hutan mangrove untuk membayar jasa lingkungan willingness to pay WTP dan kesediaan masyarakat yang terkena dampak untuk menerima pembayaran jasa lingkungan willingness to acceptWTA agar tetap menjaga keberadaan hutan mangrove. Alasan pemilihan metode RCM dan CVM adalah untuk menilai jasa lingkungan multifungsi hutan mangrove, khususnya sebagai pelindung pantai, tempat ikan bertelur, dan berkembangbiak. Asumsi dasarnya yaitu sebagai informasi dan manfaat mengenai jasa lingkungan hutan dimengerti oleh responden, harga penawaran mencerminkan preferensi individu responden mengenai perubahan kualitas lingkungan atas penyediaan jasa lingkungan. Valuasi nilai ekonomi total kawasan Muara Angke mencakup mangrove, perikanan, permukiman, pariwisata, dan jasa. Pengambilan data dilakukan secara langsung melalui kuesioner kepada masyarakat, pemerintah, pengusaha, dan lembaga swadaya masyarakat. Adapun perhitungan valuasi ekonomi terhadap multifungsi hutan mangrove dilakukan dengan pendekatan perhitungan hutan mangrove sebagai fungsi eknomoni, nursery ground, dan pelindung abrasi. Kemauan masyarakat untuk membayar WTP jasa lingkungan hutan mangrove dianalisis secara deskriptif, análisis korelasi, dan regresi berganda. Kemauan masyarakat sekitar hutan untuk menerima WTA pembayaran jasa lingkungan hutan mangrove dianalisis secara deskriptif. 50

3.4.3 Analisis Status Keberlanjutan MDS