43 dilakukan pengumpulan datanya dengan menggunakan kuisioner melalui teknik
wawancara terhadap responden terpilih LSM, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Dinas Teknis terkait.
Wawancara dengan responden untuk mengetahui Nilai Ekonomi Sumberdaya Mangrove dilakukan dengan alat bantu kuisioner Lampiran 2. Demikian pula
dengan wawancara terhadap stakeholder masyarakat, swasta, pakar, dan pemerintah untuk mengetahui status keberlanjutan pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke
digunakan kuisioner Lampiran 3. Jumlah responden keseluruhan sebanyak 130 orang, dengan jenis kelamin
laki-laki sebanyak 102 orang 78 , sedangkan perempuan 28 orang 22 . Responden merupakan kepala keluarga dalam rumah tangga masyarakat yang
tersebar di Kelurahan Penjaringan, Tegal Alur, Kamal Muara, Pluit, dan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan Kotamadya Jakarta Utara. Khusus responden untuk
wisatawan telah diwawancarai sebanyak 40 orang yang terdiri atas 35 orang wisatawan nusantara winus dan 5 orang wisatawan mancanegara wisman.
3.3.3 Metode Survei
Metode survei lapang untuk mengumpulkan data biofisik, sosial ekonomi masyarakat, dan nilai ekonomi total kawasan mangrove digunakan beberapa teknik
pengumpulan data primer sebagai berikut:
1. Indek Tutupan Vegetasi
Citra yang digunakan dalam kajian ini adalah citra Landsat 7 ETM+ tahun 1989 mewakili kondisi sebelum dilakukan konversi kawasan mangrove Muara
Angke dan tahun 2006 mewakili kondisi tutupan lahan setelah dilakukan konversi kawasan mangrove dan kegiatan pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke.
Setiap objek di permukaan bumi memiliki karakteristik reflektansi berbeda pada panjang gelombang tertentu, sehingga karakter unik ini yang dapat membedakan
satu objek dengan objek lain. Secara umum, karakteristik reflektansi spektral pada suatu tutupan lahan disajikan pada Gambar 4. Adapun karakteristik spektral yang
dimiliki Landsat 7 ETM+ disajikan pada Tabel 5.
44 Tabel 5 Karakteristik spektral citra Landsat 7 ETM+
Nomor Band Panjang Gelombang µm
Band
1 0,45
– 0,515 Biru
2 0,525
– 0,605 Hijau
3 0,63
– 0,69 Merah
4 0,75
– 0,90 Infra merah dekat
5 1,55
– 1,75 Infra merah sedang 1
6 10,4
– 12,5 Infra merah termal
7 2,09
– 2,35 Infra merah sedang 2
8 0,52
– 0,9 Pankromatik
Gambar 4 Karakteristik reflektansi spektral pada masing-masing tutupan lahan. Registrasi merupakan kegiatan penyamaan posisi antara satu citra dengan citra
lainnya pada satu lokasi yang sama. Proses ini dilakukan agar posisi piksel suatu citra bisa dibandingkan. Dalam analisis citra multi waktu, terutama yang berkaitan dengan
perubahan tutupan lahan, registrasi merupakan tahapan pra pengolahan citra yang vital karena menentukan hasil analisis piksel yang bersangkutan.
Kemampuan spektral yang dimiliki suatu citra dapat digunakan untuk memperoleh informasi lain yang tidak dapat diperoleh secara langsung melalui
visualisasi citra. Salah satu hasil pemanfaatan spektral yang sering digunakan adalah indeks vegetasi.
Pada beberapa indeks vegetasi yang dapat diturunkan dari hasil operasi band- band
yang terkandung dalam suatu citra. Normalized Difference Vegetation Index
Tanah Kosong kering Vegetasi
Air jernih
Panjang gelombang µm
45 NDVI merupakan salah satu indeks vegetasi yang umum digunakan, terutama untuk
mengetahui kandungan biomassa suatu lokasi. NDVI menggunakan band infra merah dekat dan band merah. Adapun rumus yang digunakan adalah:
NIR RED
NDVI NIR
RED
1 Dimana,
NIR : Nilai digital pada band infra merah dekat RED
: Nilai digital pada band merah Nilai NDVI yang dihasilkan berkisar antara -1 hingga +1. Vegetasi lebat
diwakili oleh nilai-nilai yang mendekati 1, badan air memiliki nilai mendekati -1, sedangkan NDVI untuk tanah kosong cenderung mendekati nol.
Klasifikasi indeks tutupan vegetasi ditentukan berdasarkan rentang nilai NDVI hasil perhitungan. Jumlah klasifikasi kerapatan mengacu pada buku Pedoman
Inventarisasi dan Identifikasi Mangrove yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan. Pembagian
klasifikasinya adalah sebagai berikut: a Kerapatan tajuk lebat 0,43
≤ NDVI ≤ 1,00 b Kerapatan tajuk sedang 0,33
≤ NDVI ≤ 0,42 c Kerapatan tajuk jarang -1,00
≤ NDVI ≤ 0,32
2. Keanekaragaman Jenis dan Dominasi Jenis Tumbuhan