Definisi Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Kawasan Lindung

7.3 Kebijakan Pengelolaan Kawasan Mangrove Muara Angke

7.3.1 Definisi Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Kawasan Lindung

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah Undang-Undang No.41 Tahun 1999. Sedangkan istilah hutan konservasi di dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1990 disebut Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Di lain pihak terminologi yang dipergunakan untuk menyebut keberadaan hutan konservasi dan hutan lindung dalam tataruang adalah kawasan lindung. Definisi kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan Kepres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan kawasan lindung. Disamping itu kawasan lindung didefinisikan sebagai wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Memperhatikan definisi, kriteria, zonasiblok pengelolaan dan kegiatan pemanfaatan yang boleh dilakukan dalam setiap kawasan hutan konservasi dan hutan lindung, Pemerintah Republik Indonesia telah mengatur sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No.5 tahun 1990, Undang-Undang No.41 tahun 1999, Undang-Undang No.26 tahun 2007, Undang-Undang No.27 tahun 2007, Peraturan Pemerintah No.06 tahun 2007, Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2011 dan Keputusan Presiden No.32 tahun 1990 Tabel 63.

7.3.2 Status Pemanfaatan dan Kelembagaan Pengelolaan Kawasan Mangrove Muara Angke