52 Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat atribut
apa yang paling sensitif memberikan kontribusi terhadap indeks keberlanjutan di lokasi penelitian. Pengar
uh dari setiap atribut dilihat dalam bentuk perubahan “root mean square
” RMS ordinasi, khususnya pada sumbu X atau skala sustainabilitas Alder et al. 2000. Semakin besar nilai perubahan RMS akibat hilangnya suatu
atribut tertentu maka semakin besar pula peranan atribut tersebut dalam pembentukan nilai indeks keberlanjutan pada skala sustainabilitas, atau dengan kata lain semakin
sensitif atribut tersebut dalam menentukan keberlanjutan pengembangan kawasan di lokasi studi.
3.4.4 Analisis A’WOT Integrasi SWOT dan AHP
Dalam penentuan strategi pengelolaan kawasan mangrove Muara Angke dilakukan dengan metode partisipatif dengan menggunakan
analisis A’WOT, yakni integrasi antara Analytical Hierarchy Process AHP dengan analisis SWOT
strengths, weaknesess, opportunities, dan treaths. Penggunaan A’WOT dimasudkan untuk penelusuran permasalahan secara
bertahap dan membantu pengambilan keputusan dalam memilih strategi pengelolaan terbaik dengan cara:
1 Mengamati secara sistematis dan meneliti ulang tujuan dan alternatif strategi atau cara bertindak untuk mencapai tujuan, dalam hal ini kebijakan yang baik
2 Membandingkan secara kuantitatif dari segi manfaat dan resiko dari tiap alternatif 3 Memilih alternatif terbaik untuk diimplementasikan
4 Membuat strategi pemanfaatan secara optimal, dengan cara memilih atau menentukan prioritas kegiatan.
Penetapan prioritas kebijakan strategi pengelolaan dalam A’WOT dilakukan
dengan menangkap secara rasional persepsi orang, kemudian mengkonversi faktor- faktor yang tidak terukur intangible ke dalam aturan yang biasa, sehingga dapat
dibandingkan. Untuk menyusun faktor-faktor strategis digunakan matriks SWOT yang dapat menggambarkan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi, dapat
53 disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
Hasil analisis SWOT dilanjutkan dengan AHP, AHP akan membantu meningkatkan analisis SWOT dalam mengkolaborasikan hasil keputusan situasional
sehingga keputusan strategi alternatif dapat diprioritaskan. Tahap terpenting dari AHP adalah penilaian perbandingan berpasangan, yang pada dasarnya merupakan
perbandingan tingkat kepentingan antar komponen dalam suatu tingkat hirarki Saaty 1993.
Dalam melakukan perhitungan matriks, akan sangat rumit sehingga diperlukan paket komputer khusus mengenai AHP. Pengolahan data berbasis
komputer menggunakan software Expert Choice 2000. Expert Choice merupakan perangkat lunak sistem pendukung keputusan yang didasarkan atas metodologi
decision-making yakni Analytic Hierarchy Process AHP. Kelebihan perangkat
lunak ini antara lain dapat: 1 memudahkan identifikasi tujuan, 2 memudahkan identifikasi full range solusi-solusi alternatif, 3 evaluasi kunci trade-off di antara
tujuan dan alternatif, dan 4 memungkinkan membuat keputusan yang dipahami sepenuhnya dan didukung oleh seluruh stakeholder.
Langkah-langkah dalan analisis data dengan AHP adalah: 1 Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi masalah
2 Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan sub-sub tujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif pada tingkatan
kriteria yang paling bawah 3 Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan pengaruh
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat di atasnya, perbandingan berdasarkan judgment dari para pengambil
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya. Untuk mengkuantifikasi data kualitatif pada materi wawancara
digunakan nilai skala komparasi 1-9 berdasarkan skala Saaty 4 Melakukan perbandingan berpasangan. Kegiatan ini dilakukan oleh stakeholder
yang berkompeten berdasarkan hasil analisis stakeholder
54 5 Menghitung akar ciri, vektor ciri, dan menguji konsistensinya. Jika tidak
konsisten maka pengambilan data diulangi atau dikoreksi. Indeks Konsistensi CI menyatakan penyimpangan konsistensi dan menyatakan ukuran tentang
konsisten tidaknya suatu penilaian perbandingan berpasangan. Nilai pengukuran konsistensi diperlukan untuk mengetahui konsistensi jawaban dari responden
karena akan berpengaruh terhadap keabsahan hasil.
4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Kawasan Mangrove Muara Angke Jakarta