Composite Alluvial Plains and Barriers 1 Tipe Delta

21 untuk mengukur kecepatan pengendapan dan perubahan pelepasan air tawar dan deposit, yang ditandai oleh keanekaragaman fisik-kimia yang tinggi dan perubahan habitat yang cepat. b . Barrier and lagoons Lingkungan ini ditandai oleh lebih banyaknya ombak dibanding tempat yang lainnya dan jumlah air yang dilepaskan dari sungai relatif rendah. Offshore barrier ilands, barrier spits, dan bay barriers adalah tipe lingkungan ini. Terbentuk delta kecil yang berbentuk jari di air tanpa adanya tekanan dari kekuatan laut. Pengaruh perubahan pasang bisa terjadi pada sistem barrier. Tumbuh-tumbuhan toleransi garam terdapat di sekitar pinggir danau lagoons pada habitat yang bervariasi.

c. Composite Alluvial Plains and Barriers

Keberadaan lingkungan ini merupakan kombinasi antara energi ombak yang tinggi dengan pelepasan aliran air yang tinggi. Pasir dibawa ke laut oleh sungai dan didistribusikan dengan cepat oleh ombak sepanjang garis pantai untuk membentuk tumpukan pasir secara ekstensif. Tumbuh-tumbuhan yang toleran garam seperti mangrove terkonsentrasi di sepanjang tempat ini dan pada area dekat muara sungai dan perbatasan lagoons. Dimana kisaran pasang surut adalah besar dan iklim kering seperti keadaan delta Burdekin, habitat saling menyebar pada area interdistributary yang mana periode tergenang oleh pasang musim semi yang tinggi. d . Drowned Bedrock Coasts Lingkungan ini bisa dijelaskan sebagai suatu lembah yang dibanjiri sungai. Kedalaman deposit adalah terbatas oleh suatu sistem lembah batuan bedrock yang dibanjiri oleh air laut sea level. Deposit sungai cukup untuk masuk ke dalam suatu sistem estuaria terbuka. Pada bagian awal lembah terdapat delta sungai yang relatif kecil yang dapat dimodifikasi oleh ombak Bunt dan Wolanski 1980 dalam Kusmana 2001. Pada muara lembah yang dibanjiri dibatasi oleh laut terbuka pasang bisa 22 menyebabkan terjadi delta, yang dibentuk oleh lumpur laut dan tumpukan pasir sand reworked ke arah darat selama pemunculan air laut. e . Coral Coast Dua penampilan yang terdapat pada lingkungan ini: mangrove bisa tumbuh pada sedimen terrestrial yang terakumulasi di belakang fringing reefs, atau bisa terdapat pada sedimen coral sand pada platform reefs. Menurut Ongkosongo, Soemodihardjo, Abdullah 1986 dalam Mulia 1999, berdasarkan proses terbentuknya hutan mangrove dan lokasi keberadaan hutan mangrove dapat dibedakan menjadi beberapa tipe-tipe hutan mangrove sebagai berikut:

e.1 Tipe Delta

Terbentuk di muara-muara sungai besar, sedimen yang terbawa aliran sungai dengan cepat mengendap membentuk delta, umumnya dengan morfologi bercabang- cabang. Delta semacam ini ditemukan di Sumatera Delta Sungai Musi, Delta Tembilahan, dan Delta Sungai Siak, Kalimantan Delta Mahakam, Delta Tarakan, dan Delta Batu Ampar-Sungai Kapuas, dan Irian Jaya Delta Bintuni.

e.2 Dataran Lumpur