RASIO PROFITABILITAS PROFITABILITY RATIOS

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 124

3. RASIO PROFITABILITAS

Rasio-rasio proitabilitas Perseroan yang menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 ditunjukkan tabel di bawah ini. Rasio-Rasio Proitabilitas Proitability Ratios 2013 2012 Marjin Laba Bruto 22,65 19,31 Gross Proit Margin Marjin EBITDA 19,22 20,50 EBITDA Margin Marjin Laba Usaha 7,17 6,31 Operating Proit Margin Marjin Laba Bersih 0,59 1,54 Net Proit Margin Imbal Hasil atas Aset 0,37 1,15 Return on Asset Imbal Hasil atas Ekuitas 1,38 4,00 Return on Equity Rasio marjin laba kotor diukur dengan cara membagi Laba Kotor Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa. Rasio marjin laba kotor mencapai 22,65 di tahun 2013 lebih tinggi daripada 19,31 di tahun 2012 karena penurunan Beban Pokok Penjualan dan Pendapatan Jasa yang melebihi penurunan Penjualan dan Pendapatan Jasa. Rasio marjin EBITDA diukur dengan cara membagi EBITDA Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perserroan. Untuk EBITDA, deinisi Perseroan untuk EBITDA yang digunakan untuk menghitung marjin EBITDA ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Rekonsiliasi EBITDA Reconciliation of EBITDA 2013 USD jutaUSD million 2012 USD juta USD million Laba sebelum pajak penghasilan 3,76 23,07 Income Loss before tax expense Dikurangi: Pendapatan keuangan 5,83 9,74 Minus: Finance income Ditambah: Biaya keuangan 59,62 42,72 Plus: Finance costs Dikurangi: Pendapatan Operasi Lainnya 31,00 9,79 Minus: Other operating income Ditambah: Beban Operasi Lainnya 31,55 13,12 Plus: Other operating expenses Dikurangi: Bagian laba neto entitas asosiasi 1,82 0,09 Minus: Equity in net income of associates Ditambah: Depresiasi dan Amortisasi 93,11 122,58 Plus: Depreciation and Amortization EBITDA 149,38 181,87 EBITDA termasuk laba dan rugi kurs netto, laba dan rugi penjualan aset tetap neto termasuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha sebesar USD13,58 juta di tahun 2013 dibandingkan dengan USD0,93 juta di 2012

3. PROFITABILITY RATIOS

The Company’s proitability ratios that show its ability to generate earnings in 2013 compared to 2012 are shown in the table below. Gross proit margin ratio is measured by dividing Gross Proit of the Company with total Sales and Services Revenues. Gross proit margin ratio reached 22.65 in 2013, 19.31 higher than in 2012 due to decrease in Cost of Goods Sold and Services Revenues that exceeded decline in Sales and Services Revenues. EBITDA margin ratio is measured by dividing EBITDA of the Company’s with total Sales and Services Revenues. For EBITDA, the Company’s deinition of EBITDA used in calculating EBITDA margin is shown in the table below. Includes gain and loss on foreign exchange net, gain and loss on sale of ixed assets net Includes allowance for impairment losses on trade receivables of USD13.58 million in 2013 compared to USD0.93 million in 2012 A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 125 Rekonsiliasi EBITDA menurut perjanjian kredit dengan Bank Reconciliation of EBITDA related to the Credit Agreement with Bank 2013 USD jutaUSD million Laba Usaha 55,72 Income from Operations ditambah: add: Depresiasi 90,88 Depreciation Amortisasi 0,47 Amortization Beban Operasi Lainnya 17,97 Other Operating Expenses dikurangi less: Pendapatan Operasi Lainnya 31,00 Other Operating Income EBITDA 134,04 EBITDA Perjanjian per tanggal 18 Desember 2013 Perseroan mencatat rasio marjin EBITDA sebesar 19,22 di tahun 2013 dibandingkan dengan 20,50 di tahun 2012 karena penurunan EBITDA yang dihasilkan dari kinerja operasional Perseroan. Rasio marjin laba usaha diukur dengan cara membagi Laba Usaha Perseroan dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Penurunan tipis di Laba Usaha yang dihasilkan oleh Perseroan di tahun 2013 dibandingkan dengan turunnya Penjualan dan Pendapatan Jasa mengakibatkan rasio marjin Laba Usaha yang lebih tinggi di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. Rasio marjin laba bersih diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk dengan total Penjualan dan Pendapatan Jasa Perseroan. Perseroan mencatat rasio marjin laba bersih yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 karena total Beban Usaha dan Biaya Keuangan yang lebih tinggi. Rasio Imbal Hasil atas Aset ROA diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Total Asetnya. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROA yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012 akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk. Rasio Imbal Hasil atas Ekuitas ROE diukur dengan cara membagi Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan dengan rata-rata Ekuitasnya neto dari Kepentingan Non-Pengendali. Seperti yang ditunjukkan dalam tabel, Perseroan menghasilkan ROE yang lebih rendah di tahun 2013 dibandingkan 2012, akibat turunnya Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk. Agreement as at December 18, 2013 The Company recorded EBITDA margin ratio of 19.22 in 2013 compared to 20.50 in 2012 due to a decline in EBITDA resulted from the Company’s operational performance. Operating income margin ratio is measured by dividing total operating income of the Company with Sales and Services Revenues. Slight decline in operating income generated by the Company in 2013 compared with falling Sales and Services Revenues resulting higher operating income margin ratio in 2013 compared to 2012. Net income margin ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with total Sales and Services Revenues of the Company. The Company recorded lower net income margin ratio in 2013 compared to 2012 due to higher total of Operating Expenses and Finance Charges. Return on Assets ROA ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Total Assets. As shown in the table, the Company generated lower ROA in 2013 compared to 2012 due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company. Return on Equity ROE ratio is measured by dividing Income Attributable to Owners of the Parent Company with average Equity net of Non-Controlling Interest. As shown in the table, the Company generated lower ROE in 2013 compared to 2012, due to decline in Income Attributable to Owners of the Parent Company. A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 126

4. LAPORAN KOSOLIDASIAN POSISI KEUANGAN A. ASET