USE OF IPO FUNDS INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI

A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 143 Jasa Untuk sewa mesin pembangkit tenaga listrik yang menghadapi kompetisi yang sudah ketat, Sewatama akan mengadopsi segmentasi produk dengan fokus di bisnis ritel, pengembangan produk dengan menawarkan temporary service berbasis MFO kepada pelanggan, dan eksplorasi pasar yang lebih luas ke area terpencil domestik dan pasar luar negeri. Bisnis logistik di bawah CKB akan mencari kesempatan bisnis baru di sektor non-tambang dengan bermodalkan pengalaman, jaringannya, serta sinergi dengan entitas anak lainnya. Untuk jasa remanufaktur dan site services, SSB akan menargetkan pengembangan produk baru dan kontinyu untuk mengeksplorasi pasar baru. Manufaktur Diversiikasi pelanggan adalah fokus di manufaktur seiring dengan usaha SSB untuk dapat mengurangi ketergantungannya pada sektor tambang. Hal ini juga akan diikuti oleh perbaikan dalam kualitas jasa, ketepatan, dan keberhasilan untuk menyelesaikan proyek.

14. KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan prospektus Perseroan, dividen tunai maksimum ditetapkan 35 dari laba bersih Perseroan. Perseroan membagikan dividen tunai inal sebesar USD3,4 juta atau USD0,0012383 per saham di tahun 2013, yang mana mencerminkan Rasio Dividend Payout sebesar 25 dari laba bersih tahun 2012. Dividen ini telah dibagikan di bulan Juli 2013. Perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2011.

15. PENGGUNAAN DANA IPO

ABM Investama mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011 setelah mendapatkan tanggal efektif pada tanggal 24 November 2011. Saat itu, Perseroan menawarkan 550.633.000 lembar saham termasuk 137.468.000 lembar saham pendiri dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 per lembar. Hasil bersih dari IPO adalah sebesar Rp1,48 triliun. Dari jumlah tersebut, per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk hal-hal sebagai berikut: • Peningkatan modal investasi dan pinjaman kepada entitas anak sebesar total Rp923,40 miliar • Pelunasan utang bank sebesar total Rp344,77 miliar • Modal kerja sebesar total Rp58,95 miliar Sisa dana hasil IPO disimpan di bank-bank milik negara dan swasta dalam negeri dalam bentuk mata uang Rupiah dengan bunga berkisar 9,25 - 11 untuk Deposito Berjangka di tahun 2013. Services For power engine rental service that is already facing tight competition, Sewatama will adopt products segmentation with focus on retail business, product development by ofering MFO-based temporary service to customers and broader market exploration to domestic remote areas and overseas markets. Logistics business under CKB will seek new business opportunities in non-mining sector with experience, network and synergy with other subsidiaries. For remanufacturing and site services, SSB will target new products development and continue to explore new markets. Manufacturing Customer diversiication is focused on manufacturing in line with SSB’s efort to reduce its dependence on mining sector. It will also be followed by improvement in service quality, accuracy and accomplishment in project completion.

14. DIVIDEND POLICY

According to the Company’s prospectus, the maximum cash dividend is determined to be 35 of the Company’s net income. The Company distributed inal cash dividend of USD3.4 million or USD0.0012383 per share in 2013, relecting Payout Dividend Ratio of 25 of net income in 2012. The dividend was distributed in July 2013. The Company did not distribute dividend from net income in 2011.

15. USE OF IPO FUNDS

ABM Investama initially listed its shares on Indonesia Stock Exchange on December 6, 2011 after obtaining efective date on November 24, 2011. At that moment, the Company ofered 550,633,000 shares including 137,468,000 shares of founders with ofering price of Rp3,750 per share. The proceeds received from IPO amounted to Rp1.48 trillion. Of this amount, as per December 31, 2013, the Company had used the IPO funds for the following purposes: • Increasing investment capital and loans to subsidiaries amounted to a total of Rp923.40 billion • Settlement of bank loans amounted to a total of Rp344.77 billion • Working capital amounted to a total of Rp58.95 billion The remaining IPO funds are deposited in state-owned and private domestic banks in Rupiah with interest rates ranging from 9.25 - 11 for Time Deposits in 2013. A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 144

16. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI

UTANGMODAL YANG MELIBATKAN BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK TERAFILIASI Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Club Deal sebesar USD450 juta dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited “OCBC”, PT Bank OCBC NISP Tbk “OCBC NISP”, DBS Bank Ltd “DBS”, PT Bank ANZ Indonesia “ANZ”, dan PT Bank Mandiri Persero Tbk “Mandiri”, di mana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBC-NISP bertindak sebagai Security Agent. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman terhutang dan modal kerja Perseroan, kecuali Sewatama dan entitas anaknya “Grup Sewatama”. Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu: a. Term Loan Facility “TLF Facility” dengan fasilitas pinjaman maksimum USD312 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 60 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dengan tenggat waktu selama 27 bulan sejak tanggal penarikan. TLF Facility akan digunakan untuk membiayai seluruh pinjaman Perseroan di luar Grup Sewatama. b. Working Capital Facility “WCF Facility” dengan fasilitas pinjaman maksimum USD78 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 3 tahun sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dan dapat diperpanjang menjadi 5 tahun. WCF Facility akan digunakan untuk membiayai keperluan korporasi dan modal kerja Perseroan di luar Grup Sewatama. c. Tranches tambahan “the Additional Debts” dengan nilai total pinjaman tidak melebihi USD450 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 5 tahun setelah tanggal pelunasan TLF Facility. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal Perseroan dan akuisisi yang diperbolehkan dan semua biaya terkait dengan akuisisi yang diperbolehkan. Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat bunga LIBOR ditambah dengan marjin tertentu. Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan belum menggunakan fasilitas-fasilitas pinjaman ini.

16. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT