A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
140
B. Jasa
Permintaan untuk listrik di daerah perkotaan maupun terpencil di Indonesia tetap tinggi. Dengan skala dan
pengalamannya, Sewatama tetap menjadi salah satu pemain temporary power yang terdepan di Indonesia.
Generator tenaga pembangkit Marine Fuel Oil MFO akan memberikan kesempatan bisnis baru untuk bisnis
temporary power. Proyek-proyek pembangkit listrik yang masih berlangsung ketika terwujud nantinya akan menjadi
bagian bab baru untuk pertumbuhan Sewatama.
Bisnis logistik tumbuh seiring dengan naiknya aktivitas perekonomian di Indonesia. Pemerintahan baru yang
terpilih untuk periode 2014-2019 akan memfokuskan dirinya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi amat berpotensi untuk menyuburkan
permintaan untuk jasa logistik. Dengan jaringan yang telah lama terbentuk, armada, dan tim yang berpengalaman,
CKB akan mampu untuk menangkap pertumbuhan di bisnis logistik. Perkembangan di dalam bisnis batubara
Perseroan juga akan ditopang oleh entitas anak CKB.
Jasa rekayasa terutama jasa remanufaktur di bawah SSB akan tetap memiliki masa depan yang positif, didukung
oleh tumbuhnya permintaan untuk produk-produk yang diremanufaktur di dalam negeri yang didukung oleh
peraturan Pemerintah di pertengahan tahun 2012 yang membatasi impor untuk produk-produk yang telah di-
remanufaktur. Sebagai tambahan, diversiikasi produk SSB seperti Duo Cone Seal, yang merupakan satu-satunya
fasilitas di Asia Tenggara, akan memberikan kesempatan bisnis yang lebih prospektif kepada SSB untuk rekondisi
dan memperpanjang umur Duo Cone Seal bekas.
C. Manufaktur
Sektor non-tambang seperti minyak dan gas adalah area yang memungkinkan untuk dieksplorasi lebih dalam lagi
oleh segmen Manufaktur di saat industri pertambangan yang sedang kurang bergairah. Usaha kontinyu dari
Indonesia untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi minyak dan gasnya akan menciptakan
pertumbuhan bagi jasa manufaktur SSB.
B. Services
Demand for electricity both in urban and remote areas in Indonesia remains high. With its scale and experience,
Sewatama remains one of the leading players of temporary power in Indonesia. Marine Fuel Oil MFO power generator
will provide new business opportunities for business temporary power. Power generation projects which are
still in progress will become part of a new chapter for Sewatama’s growth whenever realized in the future.
Logistics business grows along with the rising economic activity in Indonesia. The new government elected for the
period 2014-2019 will focus itself to accelerate economic growth in Indonesia. Hence, the higher the economic
growth is sifniicantly potential to enrich the demand for logistics services. With a long-established network, leet
and experienced team, CKB will be able to capture growth in logistics business. Development in the Company’s coal
business will also be supported by CKB’s subsidiaries.
Engineering services particularly remanufacturing service under SSB will still have positive future, supported by
growing demand for remanufactured products in the country supported by the Government regulation in mid-
2012 that limits import for remanufactured products. In addition, SSB product diversiication like Duo Cone Seal,
which is the only facility in Southeast Asia, will provide more prospective business opportunities to SSB for
reconditioning and extending the life of used Duo Cone Seal.
C. Manufacturing
Non-mining sectors such as oil and gas are probable areas to be explored more deeply by Manufacturing segment
while mining industry is less passionate. Indonesia’s continuous eforts to maintaining or increase oil and
gas production will create growth for SSB manufacturing services.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
141
11. PENCAPAIAN TARGET 2013 DAN TARGET UNTUK TAHUN DEPAN
Tantangan demi tantangan yang berkelanjutan di industri pertambangan, terutama batubara thermal, mempengaruhi
usaha Perseroan untuk mencapai target-target di 2013. Pasar batubara thermal menjadi lebih menantang di tahun 2013,
tercermin dalam lebih rendahnya harga jual batubara yang diterima oleh entitas operasional Perseroan di tahun 2013
dibandingkan dengan di tahun 2012. Terlebih lagi, dampak dari harga batubara yang lebih rendah tersebut mempengaruhi
kinerja kontraktor tambang, dalam hal volume pengupasan lahan akibat permintaan pelanggan untuk mengurangi stripping
ratio sedangkan arus kas amat terpengaruh oleh penundaan pembayaran oleh pelanggan. Selain itu, gejolak nilai tukar
mengakibatkan translasi keuangan akibat depresiasi hebat nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS selama tahun 2013.
Pada akhirnya, atas segala faktor tersebut, Penjualan dan Pendapatan Jasa yang dibukukan oleh Perseroan mencatatkan
penurunan sebesar 12,40 di tahun 2013 dibandingkan dengan 2012. Hal tersebut dibandingkan dengan target
pertumbuhan sebesar 13 di tahun 2013.
Di tengah kondisi sulit di industri pertambangan, Perseroan mampu mencapai EBITDA sebesar USD149,38 juta di tahun
2013, yang memberikan marjin EBITDA sebesar 19,22. Hal ini masih di bawah target awal di mana marjin EBITDA ditargetkan
di 25.
12. RENCANA 2014
Dengan keadaan pasar batubara thermal dunia yang masih kelebihan suplai, pemulihan harga batubara thermal sepertinya
terlihat amat sulit. Harga batubara patokan Newcastle masih tetap rendah, yakni di bawah USD80 per ton di akhir bulan
Maret 2014.
Sebagai pemain energi terintegrasi, ini adalah kenyataan dan tantangan yang akan terus dihadapi Perusahaan. Oleh
karena itu, untuk menghadapi kondisi ini, ABM Investama berupaya untuk memperkuat proses bisnis internal, sistem,
dan keuangannya. Usaha-usaha untuk diversiikasi ke sektor energy lainnya terus diintensifkan di beberapa entitas anak
operasional Perseroan.
11. 2013 TARGET ACHIEVEMENTS AND NEXT YEAR TARGET
Ongoing challenge after challenge in mining industry, especially thermal coal, afected the Company’s eforts to achieve targets
in 2013. Thermal coal market was becoming more challenging in 2013, relected in lower coal selling prices of the Company’s
operating entities in 2013 compared to 2012. Moreover, the impact of the lower coal prices afected mining contractor’s
performance, in terms of volume of stripping land due to customers’ demands to reduce stripping ratio, while cash lows
are very much afected by delayed payment by customers. In addition, exchange rate luctuations resulted in inancial
translation due to severe depreciation of Rupiah against USD during 2013. Ultimately, of all these factors, Sales and Services
Revenues recorded by the Company decreased by 12.40 in 2013 compared to 2012. This was compared to target growth
of 13 in 2013.
In the middle of diicult conditions in mining industry, the Company was able to achieve EBITDA of USD149.38 million in
2013, which gave EBITDA margin of 19.22. It was still below the initial target where the targeted EBITDA margin was at 25.
12. 2014 PLAN
With the condition of the world thermal coal market which still exceeds supply, price recovery of thermal coal seems to look
not very easy. Newcastle coal price benchmark remains low, below USD80 per ton at end of March 2014.
As an integrated energy player, this is reality and challenge the Company will face. Therefore, to deal with this condition, ABM
Investama seeks to strengthen internal business processes, systems and inances. Attempts to diversify into other energy
sectors continue to be intensiied in some of the Company’s operating subsidiaries.
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
142
Pertumbuhan populasi yang pesat akan secara nyata menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk energi.
Bank Dunia, IMF, dan lembaga-lembaga yang bereputasi baik melihat pasar negara-negara yang berkembang terutama
Timur termasuk Asia akan menkonsumsi energi lebih besar lagi di dekade yang mendatang. Meskipun saat ini kondisi masih
sulit, masa depan sektor energi akan tetap positif, oleh karena itu pemain-pemain di sektor ini termasuk ABM Investama
memiliki kesempatan untuk menangkap potensi pertumbuhan yang besar.
Untuk tahun 2014, Perseroan menetapkan target Penjualan dan Pendapatan Jasa untuk tumbuh antara 8 - 10. Marjin
EBITDA untuk tahun 2014 ditargetkan di kisaran 15 - 20. ABM Investama berencana untuk berinvestasi barang
modal sebesar USD130 juta– USD150 juta dengan fokus di pengembangan proyek pembangkit tenaga listrik yaitu
Pembangkit Tenaga Listrik Independen IPP dan penyelesaian proyek tambang batubara MIFA di Aceh. Pertambangan skala
besar di MIFA ditargetkan akan dimulai secara komersial pada semester ke-2 tahun 2014.
13. STRATEGI PEMASARAN
Sebagai pemain energi terintegrasi, strategi pemasaran Perseroan adalah berdasarkan platform sinergi di antara
entitas-entitas anak di grup ABM dalam mengeksplorasi dan mengeksekusi peluang-peluang bisnis yang ada. Dengan
demikian, entitas-entitas anak operasional Perseroan dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih dalam, berbagi modal,
biaya, serta pengalaman, dan mengurangi resiko di antara mereka untuk menghasilkan bisnis yang berkelanjutan dan
hasil yang menguntungkan.
Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara CK berupaya untuk penetrasi lebih lanjut di perusahaan-
perusahaan batubara pemegang Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B, untuk
memastikannya dalam memiliki cukup pelanggan inti. Selain itu, CK juga akan mencari kesempatan bisnis baru yang
berkaitan dengan tambang atau pengerjaan konstruksi lainnya, yang dapat juga dilakukan lewat sinergi dengan entitas anak
lainnya. Entitas tambang batubara di bawah Reswara berupaya untuk mendiversiikasi basis pelanggannya serta tujuan pasar,
termasuk partisipasi dalam tender untuk suplai batubara ke PLN.
The rapid population growth will obviously create higher growth for energy. World Bank, IMF and other reputable
institutions see the markets of developing countries especially Eastern including Asia will consume even more energy in the
coming decades. Although current condition is still diicult, the future of energy sector will remain positive, therefore players
in this sector including ABM Investama have opportunity to capture the huge growth potential.
For 2014, the Company sets target of Sales and Services Revenues to grow between 8 - 10. EBITDA margin for 2014
is targeted in the range of 15 - 20. ABM Investama plans to invest in capital goods of USD130 million – USD150 million
with focus on development of power plant projects, which is Independent Power Producer IPP and completion of MIFA
coal mine project in Aceh. The large-scale mining in MIFA is targeted to commence commercially in the 2nd half of 2014.
13. MARKETING STRATEGY
As an integrated energy player, the Company’s marketing strategy is based on synergy platform among subsidiaries
within ABM group in exploring and executing the existing business opportunities. Hence, subsidiaries of the Company
can perform deeper market penetration, share capital, costs, as well as experiences and reduce risks among them to create
sustainable business and favorable outcome.
Mining Contractor and Coal Mining CK seeks to perform further penetration in coal companies
holding Coal Mining Cooperation Agreement PKP2B, to ensure adequate core customers. In addition, CK will also
ind new business opportunities related to mining or other construction works, which can also be done in synergy with
other subsidiaries. Coal mining entities under Reswara seek to diversify their customer base and market destinations,
including participation in the tender for coal supply to PLN.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
143
Jasa Untuk sewa mesin pembangkit tenaga listrik yang menghadapi
kompetisi yang sudah ketat, Sewatama akan mengadopsi segmentasi produk dengan fokus di bisnis ritel, pengembangan
produk dengan menawarkan temporary service berbasis MFO kepada pelanggan, dan eksplorasi pasar yang lebih
luas ke area terpencil domestik dan pasar luar negeri. Bisnis logistik di bawah CKB akan mencari kesempatan
bisnis baru di sektor non-tambang dengan bermodalkan pengalaman, jaringannya, serta sinergi dengan entitas anak
lainnya. Untuk jasa remanufaktur dan site services, SSB akan menargetkan pengembangan produk baru dan kontinyu untuk
mengeksplorasi pasar baru.
Manufaktur Diversiikasi pelanggan adalah fokus di manufaktur
seiring dengan usaha SSB untuk dapat mengurangi ketergantungannya pada sektor tambang. Hal ini juga akan
diikuti oleh perbaikan dalam kualitas jasa, ketepatan, dan keberhasilan untuk menyelesaikan proyek.
14. KEBIJAKAN DIVIDEN
Berdasarkan prospektus Perseroan, dividen tunai maksimum ditetapkan 35 dari laba bersih Perseroan. Perseroan
membagikan dividen tunai inal sebesar USD3,4 juta atau USD0,0012383 per saham di tahun 2013, yang mana
mencerminkan Rasio Dividend Payout sebesar 25 dari laba bersih tahun 2012. Dividen ini telah dibagikan di bulan Juli
2013. Perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2011.
15. PENGGUNAAN DANA IPO
ABM Investama mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Desember 2011 setelah
mendapatkan tanggal efektif pada tanggal 24 November 2011. Saat itu, Perseroan menawarkan 550.633.000 lembar saham
termasuk 137.468.000 lembar saham pendiri dengan harga penawaran sebesar Rp3.750 per lembar.
Hasil bersih dari IPO adalah sebesar Rp1,48 triliun. Dari jumlah tersebut, per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah
menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk hal-hal sebagai berikut:
• Peningkatan modal investasi dan pinjaman kepada entitas
anak sebesar total Rp923,40 miliar • Pelunasan utang bank sebesar total Rp344,77 miliar
• Modal kerja sebesar total Rp58,95 miliar Sisa dana hasil IPO disimpan di bank-bank milik negara dan
swasta dalam negeri dalam bentuk mata uang Rupiah dengan bunga berkisar 9,25 - 11 untuk Deposito Berjangka di tahun
2013.
Services For power engine rental service that is already facing tight
competition, Sewatama will adopt products segmentation with focus on retail business, product development by ofering
MFO-based temporary service to customers and broader market exploration to domestic remote areas and overseas
markets. Logistics business under CKB will seek new business opportunities in non-mining sector with experience, network
and synergy with other subsidiaries. For remanufacturing and site services, SSB will target new products development and
continue to explore new markets.
Manufacturing Customer diversiication is focused on manufacturing in line
with SSB’s efort to reduce its dependence on mining sector. It will also be followed by improvement in service quality,
accuracy and accomplishment in project completion.
14. DIVIDEND POLICY
According to the Company’s prospectus, the maximum cash dividend is determined to be 35 of the Company’s
net income. The Company distributed inal cash dividend of USD3.4 million or USD0.0012383 per share in 2013, relecting
Payout Dividend Ratio of 25 of net income in 2012. The dividend was distributed in July 2013. The Company did not
distribute dividend from net income in 2011.
15. USE OF IPO FUNDS
ABM Investama initially listed its shares on Indonesia Stock Exchange on December 6, 2011 after obtaining efective date
on November 24, 2011. At that moment, the Company ofered 550,633,000 shares including 137,468,000 shares of founders
with ofering price of Rp3,750 per share.
The proceeds received from IPO amounted to Rp1.48 trillion. Of this amount, as per December 31, 2013, the Company had
used the IPO funds for the following purposes: • Increasing investment capital and loans to subsidiaries
amounted to a total of Rp923.40 billion • Settlement of bank loans amounted to a total of Rp344.77
billion • Working capital amounted to a total of Rp58.95 billion
The remaining IPO funds are deposited in state-owned and private domestic banks in Rupiah with interest rates ranging
from 9.25 - 11 for Time Deposits in 2013.
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
144
16. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI
UTANGMODAL YANG MELIBATKAN BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
TERAFILIASI
Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman Club Deal sebesar USD450 juta dengan Oversea-Chinese Banking
Corporation Limited “OCBC”, PT Bank OCBC NISP Tbk “OCBC NISP”, DBS Bank Ltd “DBS”, PT Bank ANZ Indonesia “ANZ”,
dan PT Bank Mandiri Persero Tbk “Mandiri”, di mana OCBC bertindak sebagai Agent dan OCBC-NISP bertindak sebagai
Security Agent. Pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai pinjaman terhutang dan modal kerja Perseroan, kecuali
Sewatama dan entitas anaknya “Grup Sewatama”.
Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas pinjaman yaitu: a. Term Loan Facility “TLF Facility” dengan fasilitas pinjaman
maksimum USD312 juta dan akan berakhir dalam kurun waktu 60 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama
pinjaman dengan tenggat waktu selama 27 bulan sejak tanggal penarikan. TLF Facility akan digunakan untuk
membiayai seluruh pinjaman Perseroan di luar Grup Sewatama.
b. Working Capital Facility “WCF Facility” dengan fasilitas pinjaman maksimum USD78 juta dan akan berakhir dalam
kurun waktu 3 tahun sejak tanggal penarikan pertama pinjaman dan dapat diperpanjang menjadi 5 tahun.
WCF Facility akan digunakan untuk membiayai keperluan korporasi dan modal kerja Perseroan di luar Grup
Sewatama.
c. Tranches tambahan “the Additional Debts” dengan nilai total pinjaman tidak melebihi USD450 juta dan akan berakhir
dalam kurun waktu 5 tahun setelah tanggal pelunasan TLF Facility. Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk
membiayai pengeluaran modal Perseroan dan akuisisi yang diperbolehkan dan semua biaya terkait dengan akuisisi
yang diperbolehkan.
Fasilitas tersebut di atas dikenakan tingkat bunga LIBOR ditambah dengan marjin tertentu. Per tanggal 31 Desember
2013, Perseroan belum menggunakan fasilitas-fasilitas pinjaman ini.
16. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION OR DEBT
CAPITAL RESTRUCTURING INVOLVING CONFLICT OF INTERESTS AND TRANSACTIONS WITH AFFILIATED
PARTIES
The Company signed loan facility agreement Club Deal amounting to USD450 million with Oversea-Chinese Banking
Corporation Limited “OCBC”, PT Bank OCBC NISP Tbk “OCBC NISP”, DBS Bank Ltd “DBS”, PT Bank ANZ Indonesia “ANZ”,
and PT Bank Mandiri Persero Tbk “Mandiri”, in which OCBC acting as Agent and OCBC-NISP acting as Security Agent. This
loan will be used to inance the Company’s interest bearing debts and working capital, except for Sewatama and its
subsidiaries “Sewatama Group”.
This loan consists of three loan facilities, which are: a. Term Loan Facility “TLF Facility” with maximum loan facility
of USD312 million and will mature in 60 months since the irst loan withdrawal with 27 months grace period from
the withdrawal date. TLF Facility will be used to inance the entire loans of the Company except for Sewatama Group.
b. Working Capital Facility “WCF Facility” with maximum loan facility of USD78 million and will mature in 3 years since
the irst loan withdrawal and can be extended to 5 years. WCF Facility will be used to inance corporate needs and
working capital of the Company except for Sewatama Group.
c. Additional Tranches “the Additional Debts” with total loan value not exceeding USD450 million and will mature in 5
years since the date of TLF settlement. This loan facility will be used to inance the Company’s capital expenditure
and allowed acquisition and other expenses related to the allowed acquisition.
The above facilities will be charged with LIBOR interest rate plus certain margin. As per December 31, 2013, the Company
had not used these loan facilities yet.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
145
Seluruh aset yang dijaminkan atas pinjaman yang ada akan dialihkan sebagai jaminan untuk fasilitas ini pada tanggal
pembiayaan dilakukan. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perseroan kecuali Sewatama diwajibkan untuk memenuhi
pembatasan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan dan lainnya serta memenuhi rasio keuangan
sebagai berikut:
Rasio Consolidated Net Debt to EBITDA maximum 3,75:1 •
sebelum tanggal 31 Desember 2015 dan 3,5:1 setelah tanggal 31 Desember 2015
Rasio Consolidated Net Debt to Equity maximum atau •
sama dengan 1,5:1 hingga saat berakhirnya fasilitas tersebut
17. PERUBAHAN DALAM REGULASI
Di tahun 2013, tidak ada perubahan regulasi yang secara material mempengaruhi bisnis Perseroan.
18. PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI
Sejak tanggal 1 Januari 2013, CK, entitas anak, menghitung penyusutan mesin dan peralatan tertentu, dengan metode
durasi pemakaian sehingga mesin dan peralatan tertentu disusutkan dengan tepat mempertimbangkan manfaat dan
beban. Estimasi durasi pemakaian atas mesin dan peralatan tertentu antara 12.000 jam – 48.000 jam.
All collateralized assets for the existing loans will be transferred as collateral for these facilities on the inancing date. Based
on the loan agreement, the Company except for Sewatama is required to meet certain restrictions related to the Company’s
business and other activities as well as inancial ratios as follows:
Consolidated Net Debt to EBITDA Ratio at maximum 3.75:1 •
before December 31, 2015 and 3.5:1 after December 31, 2015.
Consolidated Net Debt to Equity Ratio at maximum or •
equal to 1.5:1 up to maturity date of the facilities.
17. CHANGES IN REGULATIONS
In 2013, there was no regulation materially afecting the Company’s business.
18. CHANGES IN ACCOUNTING POLICY
Since January 1, 2013, CK, a subsidiary, has been calculating depreciation of certain machinery and equipment, with hours-
of-service method so that certain machinery and equipment are depreciated precisely considering beneits and expenses.
Estimated hours-of-service of the certain machinery and equipment are between 12,000 hours - 48,000 hours.
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
146
Penunjang Bisnis
Business Support
Pertumbuhan bisnis
didukung SDM dan
teknologi informasi
“
“
Business growth is supported by
human resources and technology
information
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
147
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
148
Sumber Daya
Manusia
Human Resources
Sumber Daya Manusia
Human Resources
“ “
Pengembangan sumber daya manusia difokuskan
untuk mendukung arah strategi bisnis jangka
panjang Perseroan
Human resources development focuses on supporting the
Company’s long-term business strategy direction
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
149
TOTAL WAKTU PELATIHAN
Sejalan dengan visi menjadi perusahaan investasi terkemuka dengan melakukan berbagai investasi strategis di bidang sumber daya energi, jasa energi dan infrastruktur energi, ABM Investama membutuhkan
pemimpin dan karyawan yang berkualitas, berintegritas, profesional dan memiliki kompetensi kelas dunia untuk menjalankan roda bisnis serta mendukung berbagai rencana pengembangan usaha.
Sebagai perusahaan induk, ABM Investama fokus pada upaya membentuk pemimpin yang sejalan dengan CVLT Core Values Teadership Traits Grup TMT. Selain itu Perseroan juga terus berupaya untuk
mengembangkan dan mempertahankan orang-orang terbaik talent yang dimiliki. Bagi Perseroan dalam Grup TMT, pemimpin yang memiliki CVLT sangat penting bagi Perseroan baik dalam menghadapi berbagai
situasi bisnis.
Pengelolaan sumber daya manusia SDM di ABM Investama saat ini memberikan perhatian lebih pada program-program pengembangan tingkat eksekutif, baik di perusahaan induk maupun anak-anak
perusahaan. Selain untuk para eksekutif, pengembangan juga diberikan kepada para talent. Mereka disiapkan untuk mengisi posisi-posisi strategis di Grup ABM di masa depan. Untuk memastikan program
tersebut diimplementasikan, ada pembagian peran dengan pengelola SDM di anak perusahaan. Pengelolaan pengembangan SDM di tingkat Senior Manager ke bawah diserahkan pada pengelola SDM
di masing-masing anak perusahaan. Koordinasi strategis dilakukan agar bisa selalu mendukung bisnis perseroan. Pengelolaan SDM di anak perusahaan juga menangani operasional kepegawaian, pelatihan,
rekrutmen dan hubungan industrial di masing-masing unit.
Untuk mendukung sistem pengelolaan dan pengembangan SDM di Perseroan, Departemen SDM mendapat dukungan Departemen Teknologi Informasi Komunikasi TIK menyediakan layanan SDM berbasis
Teknologi Informasi seperti : Human Resource Information System HRIS; aplikasi Employee Opinion Survey EOS, aplikasi 360
o
CVLT online survey, dan database SDM dalam SAP. Dengan sistem ini, informasi terkait SDM dapat diperoleh secara online dengan lebih cepat dan aktual.
In line with the vision of becoming a leading investment company with strategic investments in energy resources, energy services and energy infrastructure, ABM Investama needs leaders and employees with
quality, integrity, professionalism and world-class competencies to run business and support various development plans.
As a holding company, ABM Investama focuses on developing leaders who comply with CVLT Core Values Leadership Traits of TMT Group. The Company also continues its eforts to develop and retain the best
talents. For the Company in TMT Group, a leader who has CVLT is very valuable for the Company in facing various business situations.
Human Resources HR management in ABM Investama currently pays more attention to development programs for executive level, both in holding company and subsidiaries. In addition to executives,
development is also provided to the talents. They are prepared to ill strategic positions in ABM group in the future. To ensure the program is implemented, roles there share with HR in subsidiaries. People
development for at Senior Manager level and below is responsibility to HR in each subsidiary. Strategic coordination is set to ensure the program Company’s business. HR managements in subsidiaries also
handle operational staing, training, recruitment and industrial relations in each business unit.
To support HR management system and development in the Company, HR Department with strong support fromInformation Communication Technology ICT Department to provide information technology-based
HR services such as: Human Resource Information System HRIS; Employee Opinion Survey EOS, 360
o
CVLT online survey application and HR database in SAP. With this system, HR-related information can be retrieved online with faste and accurate.
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
150
Strategi Sumber Daya Manusia SDM
Pengembangan organisasi dan karyawan untuk mendukung strategi bisnis merupakan upaya yang dilakukan dalam jangka
panjang. Untuk itu Departemen SDM terus melakukan upaya dengan fokus dan sejalan dengan arah strategi bisnis.
Rekrutmen Perseroan memprioritaskan pengisian posisi-posisi yang
kosong dari talent pool internal. Rekrutmen untuk posisi eksekutif ditangani oleh Direksi ABM Investama yang difasilitasi
oleh Departemen SDM. Perseroan memastikan proses rekrutmen dilakukan sesuai dengan prosedur, kriteria dan
kebijakan yang ada di ABM Grup. Pemilihan kandidat melalui tahapan-tahapan seleksi yang ketat, adil dan transparan yang
melibatkan konsultan untuk memastikan bahwa kandidat terpilih telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Dalam melakukan proses rekrutmen, Perseroan memberikan perlakuan dan kesempatan yang setara kepada semua orang
tanpa membedakan suku, agama, ras dan jender.
Pengelolaan Kinerja Pengelolaan kinerja dilakukan secara objektif dengan
menerapkan konsep Balanced Scorecard dan Key Performance Indicators KPI dan Performance Review. Setiap pemimpin di
Grup ABM menjalankan bisnis dengan berpedoman kepada pencapaian KPI akan dievaluasi secara periodik, per kuartal dan
di akhir tahun. KPI disepakati dan ditandatangani di awal tahun dalam suatu pertemuan khusus yang membahas rencana
kerja dan anggaran perusahaan. Para pemimpin menyepakati sasaran apa yang harus dicapai - termasuk anggarannya -
selama satu tahun ke depan. Selanjutnya, setiap kemajuan pencapaian kinerja dipantau secara reguler bulanan, paling
minimum 3 bulan sekali melalui Performance Review. Untuk menjalankan Performance Review telah menggunakan QPR
System suatu software aplikasi yang menggunakan prinsip Balanced Scorecard. QPR System sudah diterapkan selama dua
tahun terakhir.
Selain menggunakan sistem terintegrasi seperti QPR, ABM Investama juga melakukan performance review monitoring
dengan cara mengadakan pertemuan yang khusus membahas rencana kerja dan pencapaiannya. Salah satu contohnya
adalah dengan “One on One” Meeting. “One on One” Meeting dengan anak perusahaan dilakukan setiap bulan, dimana
Direksi ABM Investama yang bertindak sebagai Dewan Komisaris anak perusahaan bertemu dengan Direksi anak
perusahaan untuk mendiskusikan kemajuan implementasi rencana strategis anak perusahaan dan mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi. Pertemuan ini tidak semata- mata dimaksudkan sebagai forum penilaian kinerja, tetapi
Human Resources HR Strategies
Organization and people development to support business strategy is a long-term efort. Therefore, HR department
continues to strive with focus and aligned with the direction of business strategy.
Recruitment The Company prioritizes fulillment of vacant positions from
internal talent pool. Recruitment for executive position is handled by ABM Investama Board of Directors facilitated by
HR Department. The Company ensures recruitment process is carried out in accordance with procedures, criteria and policies
applied in the Group. Selection of candidates through selection stages that are rigorous, fair and transparent involving
consultant to ensure that the selected candidates meet the required criteria. In recruitment process, the Company
provides equal treatment and opportunity to all persons regardless of ethnic, religion, race and gender.
Performance Management Performance management is carried out objectively by
applying Balanced Scorecard concept, Key Performance Indicators KPI and Performance Review. Every leader in ABM
Group runs the business based on KPI. KPI achievement will be evaluated on a periodic basis, quarterly and at end of the year.
KPI is agreed and signed at the beginning of the iscal year in a special meeting to discuss the Company’s work plan and
budget. The leaders agreed on targets to achieve - including budget - for the next year. Furthermore, every progress of
performance achievement is monitored with Performance Review. Performance Review uses QPR System, a software
application for Balanced Scorecard principles. QPR System has been implemented for the last two years.
In addition integrated system such as QPR, ABM Investama also conducts performance reviews and monitoring by holding
special meeting to discuss work plan and its achievement. For example the “One on One” Meeting. “One on One”
Meeting with subsidiaries is conducted every month, in this meeting ABM Investama Board of Directors is accompanied
by members of Board of Commissioners to meet Board of Directors of subsidiaries to discuss development strategy
implementation progress of subsidiaries and ind out solutions to solved the problems. This meeting is not solely intended
as a forum for performance appraisal, but rather coaching element to improve soft skills and leadership. From the
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
151
lebih kepada unsur pembinaan untuk mengasah softskill dan kepemimpinan. Disamping keputusan bisnis, juga dihasilkan
rencana pengembangan selanjutnya individual development plan yang diperlukan bagi para pimpinan unit bisnis.
Individual Development Plan IDP Perseroan menggunakan beberapa perangkat untuk
melakukan evaluasi kinerja untuk memastikan bahwa semua yang dilakukan karyawan selama satu tahun selaras dengan
tujuan Perusahaan. Kinerja karyawan menentukan kinerja perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memberikan
perhatian penting terhadap rencana pengembangan karyawan yang tercantum dalam Individual Development Plan IDP.
Dasar IDP adalah pencapaian kinerja, kekuatan dan area pengembangan serta aspirasi karyawan.
Untuk mengetahui kekuatan dan area pengembangan diperoleh baik melalui proses assessment konvensional
maupun menggunakan perangkat asesmen berbasis web seperti Harrison Assessment Talent Solution HATS. HATS
merupakan penilaian untuk mengukur kecocokan suitability dan kemampuan eligibility seseorang, termasuk sejauh
mana internalisasi nilai-nilai inti perusahaan. Hasil penilaian digunakan untuk memetakan kebutuhan pengembangan bagi
masing-masing individu dalam IDP.
Penilaian juga dilakukan melalui survei yang disebut Multirater Feedback Review atau 360-Degree Feedback Appraisal. Metode
penilaian ini dilakukan oleh banyak pihak sehingga hasil yang diperoleh diharapkan lebih jujur, adil dan tepat sasaran.
Pengembangan seorang karyawan ditentukan berdasarkan umpan balik dari setiap orang yang mempunyai hubungan
kerja dengan yang bersangkutan, seperti atasan, rekan kerja, bawahan, mitra dan pelanggan. Mulai tahun 2013, Direksi
harus memilih 40 orang asesor untuk menilai dirinya dari sebelumnya hanya 20 orang asesor, sedangkan karyawan
harus memilih 20 orang asesor untuk menilai dirinya. Penilaian dilakukan melalui sistem secara online. Hasil masukan para
asesor akan menjadi acuan untuk program pengembangan yang bersangkutan di tahun berikutnya.
Pengembangan Kompetensi Pengembangan Eksekutif lebih ditujukan pada pengembangan
kemampuan manajerial dan kepemimpinan soft skills. Salah satu program pengembangan wajib adalah program
Professional Directorship Program yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan directorship, yang ditujukan bagi
Direktur atau GM Senior yang diproyeksikan menjadi Direktur atau Direktur Utama. Selain meningkatkan kemampuan
manajerial dan kepemimpinan, para anggota manajemen discussions, Board of Directors and Board of Commissioners
can formulate required individual development plans for business unit leaders.
Individual Development Plan IDP The Company uses several tools for performance evaluations
to ensure that performances of employees during the year are in line with the Company’s objectives. Performance
of employees determines performance of the Company. Therefore the Company has strong attention on people
development written in Individual Development Plan IDP. IDP is prepared based on performance achievement, strengths and
area of improvement as well as employee aspirations.
Information of strengths and area of improvement is carry out from assessment as well as web-based assessment tools
such as Harrison Assessment Talent Solution HATS. HATS is assessment to measure suitability and eligibility of a person,
including the extent of internalization of the Company’s core values. Assessment results are used to map development
needs in Individual Development Plan.
Assessment is also done through a survey called Multirater Feedback Review or 360-Degree Feedback Appraisal. This
appraisal method is carried out by many parties so that the results are expected to be honest, fair and on target.
Development direction of an employee is determined based on feedback from every one who has working relationship with the
respective employee, including superiors, peers, subordinates, partners and customers. Starting in 2013, each individual
should select 40 assessors to appraise himher from previously only 20 assessors. Assessment is done with online system.
Input from assessors is reference for development program of the respective employee in the next year.
Competency Development Executive Development is focus on development of managerial
and leadership capabilities soft skills. One of the mandatory development programs is Professional Directorship Program
that aimed to improve directorship ability, which is intended for Director or Senior GM that is projected to be Director
or President Director. In addition to enhancing managerial and leadership capabilities, management members of the
Company are also provided with good corporate governance
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
152
perusahaan juga dibekali dengan pemahaman tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance. Perseroan
bekerja sama dengan Indonesian Institute for Corporate Directorship IICD untuk mengadakan workshop program
directorship secara berkala setiap tahun.
Untuk pengembangan kompetensi karyawan lainnya, Perseroan memberikan berbagai pelatihan yang
pelaksanaannya dilakukan di masing-masing anak perusahaan, terutama ditujukan untuk pengembangan ketrampilan
teknis dan fungsional hard skills. Sepanjang tahun 2013 total pengeluaran biaya pelatihan dan pengembangan Grup
ABM mencapai sekitar Rp 8,52 miliar, masing-masing untuk pelatihan dan pengembangan staf non-eksekutif sebesar
Rp 8,07 miliar dan eksekutif sebesar Rp 455juta. Total waktu yang digunakan untuk kegiatan ini adalah 101.201 jam, dengan
rincian sebanyak 100.091 jam untuk staf dan 1.110 jam untuk eksekutif.
Pelatihan Non-Eksekutif Tahun 2013 Non-Executive Training in 2013
No. Perusahaan Company
Jumlah Jam Pelatihan Total Training Hours Total Investasi Total Investment
Rp
1 ABM
1.712 413.872.750
2 SS
25.540 2.976.735.103
3 SSB
55.530 1.003.222.870
4 CKB
1.016 1.112.993.010
5 ATR
2.137 115.462.184
6 BDD
176 27.441.127
7 CK
7.944 1.962.192.449
8 ESWARA
932 170.071.300
9 TIA
2.400 195.573.000
10 MDB
2.704 93.326.061
TOTAL 100.091
8.070.889.854 Pelatihan Eksekutif Tahun 2013
Executive Training in 2013 No.
Perusahaan Company Jumlah Jam Pelatihan Total Training Hours
Total Investasi Total Investment Rp
1 ABM
232 201.471.545
2 SS
88 70.614.000
3 SSB
54 35.771.940
4 CKB
72 66.315.000
5 ATR
24 3.022.190
6 CK
232 43.779.730
7 RESWARA GROUP
408 34.391.000
TOTAL 1.110
455.365.405
comprehension. The Company cooperates with Indonesian Institute for Corporate Directorship IICD to hold directorship
program workshops every year.
For other employee competence development, the Company provides various trainings run in each of its subsidiaries,
primarily aimed at development of technical and functional skills hard skills. During 2013 total training and development
cost of ABM Group reached approximately Rp 8.52 billion, respectively for training and development of staf non-
executive of Rp 8.07 billion and executive of Rp 455 million. Total time spent on these activities was 101,201 hours,
consisting of 100,091 hours for staf and 1,110 hours for executives.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
153
Kepuasan Kerja Perseroan secara rutin melaksanakan survei untuk mengukur
tingkat kepuasan karyawan dalam Grup melalui Employee Opinion Survey EOS yang dilakukan di Perseroan dan di
semua anak perusahaan. Dalam survei tersebut, setiap karyawan memberikan penilaian atas 9 parameter seperti
aspek kepemimpinan, kepuasan kerja, kualitas hidup dan sumberdaya, Pendidikan dan pengembangan, Visi, Misi
Budaya Perusahaan, kompensasi dan beneit dan sebagainya. Semua penilaian mempunyai skor kuantitatif dan dilaksanakan
melalui sistem secara online. Tujuan pelaksanaan EOS adalah untuk mendapatkan masukan karyawan atas hal-hal terkait
kepemimpinan manajemen, kepuasan kerja, sesuai dengan parameter yang telah ditentukan, Selain memberikan penilaian
sesuai dengan parameter yang telah ditentukan,karyawan juga diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan untuk
perbaikan sesuai dengan parameter di atas.
Hasil survei ditindaklanjuti oleh sebuah komite yang dibentuk oleh manajemen untuk merumuskan rekomendasi yang berisi
tindak lanjut dan perbaikan sesuai hasil EOS. Komite secara berkala memaparkan rekomendasinya kepada manajemen.
Implementasi rekomendasi perbaikan sesuai dengan masukan karyawan dikomunikasikan pada pertemuan manajemen
dengan karyawan town hall meeting.
Talent management Perusahaan yang unggul dikelola oleh SDM yang unggul.
Untuk itu ABM Investama sudah memulai penerapan prinsip praktek talent management sejak 2013. ABM Investama
harus memastikan bahwa setiap sumber daya yang dimiliki akan ditransformasikan untuk memberikan nilai tambah
yang optimal. Strategi talent management dilakukan untuk menyiapkan orang-orang yang tepat untuk mengelola setiap
unit bisnis perusahaan. Dengan sistem rekrutmen yang ketat dan sistematis, Perseroan meyakini bahwa SDM yang dimiliki
telah memenuhi persyaratan, baik secara administrasi, rekam jejak, kompetensi dan integritas. Selanjutnya, Perseroan
membuat talent inventory dan melakukan pemetaan untuk memastikan bahwa posisi-posisi yang strategis telah ditempati
oleh orang yang tepat the right man in the right place.
Identiikasi talent dilakukan dengan cara melihat potensi dan kinerja potential and performance karyawan yang ada.
Salah satu alat yang digunakan adalah Harrison Assessment Talent Solution HATS. Database yang dimiliki Perseroan
dapat digunakan untuk identiikasi talent. Salah satu perhatian penting saat identiikasi talent, selain memiliki
kompetensi, tetapi juga berkomitmen dan berkontribusi bagi
Job Satisfaction The Company regularly conducts survey to measure
satisfaction level of employees in the Group with Employee Opinion Survey EOS which run by the Company and all
subsidiaries. In the survey, each employee rates 9 parameters such as aspects of leadership, job satisfaction, quality of life
and resources, education and development, Vision, Mission Corporate Culture, compensation and beneits and so forth. All
ratings have quantitative score and conducted through online system. The aim of EOS is to obtain input from employees on
matters related to management leadership, job satisfaction, according to predetermined parameters. In addition to
providing assessment according to predetermined parameters, employees are also provided with opportunity to submit input
for improvement in accordance with the aforementioned parameters.
The survey results are followed up by a committee formed by management to formulate recommendations containing
follow-up and improvement in accordance with the EOS results. Committee periodically presents its recommendations
to management. Implementation of recommendations for improvements in accordance with input from employees is
communicated in management meeting with employees town hall meeting.
Talent management Excellence Company is managed by excellence people.
Therefore ABM Investama has started applying principles of talent menagement practice since 2013. ABM Investama
should ensure that every available resource will be transformed to provide optimum value added. Talent
management strategy is implemented to prepare right people to manage every business unit of the Company. With rigorous
and systematic recruitment system, the Company believes that the existing people have met the requirements, such
as administration, track record, competence and integrity. Furthermore, the Company prepares talent inventory and
mapping to ensure that strategic positions are fulilled by right people the right man in the right place.
Talent identiication is conducted by observing potential and performance of the existing employees. One of the tools used
is Harrison Assessment Talent Solution HATS. The Company’s database can be used to identify talent. One of crucial
concerns when identifying talent, in addition to competence, is commitment and achievement of the Company’s performance.
3C: Competence, Commitment, Contribution. With the talent
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
154
pencapaian kinerja Perseroan 3C : Competence Commitment, Contribution. Dengan program talent management
perusahaan bisa memastikan ketersediaan talent untuk mengisi posisi-posisi kunci. Dalam jangka panjang, Perseroan
telah memiliki fundamental yang kuat untuk menjalankan bisnisnya.
Remunerasi ABM Investama memberlakukan sistem remunerasi yang
kompetitif dengan mempertimbangkan tingkat pengupahan pada industri sejen is,undang-undang ketenagakerjaan,
peraturan upah minimum provinsi UMP serta kemampuan perusahaan. Perusahaan memastikan bahwa besaran upah
minimum yang diberikan kepada semua karyawan berada di atas upah minimum provinsi. Selain itu, tidak ada kebijakan
remunerasi yang membedakan perlakuan terhadap karyawan laki-laki dan perempuan di seluruh level jabatan.
Remunerasi yang kompetitif akan mempertahankan karyawan yang mempunyai kompetensi tinggi. Perseroan telah
mengembangkan sistem remunerasi berbasis kompetensi dan kinerja. Remunerasi diberikan kepada karyawan berdasarkan
hasil pencapaian Key Performance Indicator KPI.
Media Komunikasi Karyawan Perseroan menyediakan berbagai media komunikasi internal
baik secara online maupun berupa medai cetak seperti majalah “inside”, pertemuan 3 bulanan dengan manajemen
yang dihadiri seluruh karyawan town hall meeting, dan dan kotak-kotak saran drop-box.
Kegiatan Karyawan ABM Investama mendukung penyelenggaraan kegiatan
karyawan baik dalam bidang CSR, budaya, olah raga, dan keagamaan. Beberapa kegiatan juga melibatkan anggota
keluarga karyawan. Kegiatan karyawan yang ada meliputi olah raga renang, golf di driving range, dan yoga, kegiatan musik, dan
kegiatan lain yang dilakukan untuk meningkatkan hubungan dan menciptakan kebersamaan antar karyawan seperti ABM
Fun Day. Perseroan memberikan apresiasi bagi karyawan yang loyal kepada perseroan melalui Service Year Award yang
diselenggarkan setiap tahun. Perseroan juga mendorong rasa kepedulian karyawan dengan memfasilitasi aktivitas
kesukarelawanan yang diintegrasikan dalam kegiatan CSR Perseroan.
Proil SDM Jumlah karyawan Grup ABM per 31 Desember 2013 sebanyak
8.604 orang dengan demograi sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
management program, company is able to ensure talents availability to ill key positions. In the long run, the Company
has strong fundamental to run its business.
Remuneration ABM Investama applies competitive remuneration system by
considering salary level in similar industry, labor laws, provincial minimum wage UMP regulation and the Company’s capability.
The Company ensures that minimum wage given to all employees is above the provincial minimum wage. In addition,
there is no remuneration policy that diferentiates treatment of male and female employees at all position levels.
Competitive remuneration will retain employees with high competence. The Company developed competency and
performance-based remuneration system. Remunerations are granted to employees based on result of Key Performance
Indicators KPI achievement.
Employee Communication Media The Company provides various internal communication media,
including online and printed media such as “inside” magazine, quarterly meeting with management attended by all employees
town hall meeting and suggestion boxes drop-box.
Employee Activities ABM Investama supports employee activities in CSR, culture,
sports and religious. Some activities also involve family members of employees. Available employee activities include
swimming, golf and yoga sports, music events and other activities conducted to promote relationship and build unity
among employees. The Company also encourages employees’ awareness to facilitate voluntary activities integrated into the
Company’s CSR activities.
HR Proile The number of ABM Group employees per December 31, 2013
was 8,604 people with demographics as shown in the following table.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
155
Demograi Sumber Daya Manusia Grup ABM ABM Group Human Resources Demography
FUNGSI BISNIS Business Function
SS SSB
CK CKB
RESWARA ABM
Total ABM Group
Manajemen Management
6 94
6 9
9 4
128 Pendukung
Support 199
761 179
157 176
56 1528
Penjualan Pemasaran Sales Marketing
30 84
103 13
– 230
Operasional Operation
1359 1444
3035 687
193 –
6718
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
JENJANG MANAJEMEN Management Level
Direktur Director
6 3
1 5
8 4
27 General Manager Senior Manager
19 6
8 16
10 12
71 Manajer
Manager 28
95 49
50 55
21 298
Staf Non Staf 1541
2279 3162
885 318
23 8208
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
KELOMPOK USIA 25 tahun
year 573
368 629
123 55
4 1752
26 - 45 tahun year
957 1774
2453 775
303 47
6309 46 - 55 tahun
year 64
241 138
58 33
9 543
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
TINGKAT PENDIDIKAN Education Level
SD Elementary School
1404 2026
2851 498
187 3
6969 SMP
Junior High –
– SMA
High School –
– D1, D2, D3
Diploma –
– S1
Bachelor 168
345 357
430 181
37 1518
S2 Post Graduate
22 12
12 28
23 20
117
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
STATUS KARYAWAN Employment Status
Tetap Permanent
834 1810
2667 522
313 54
6200 Kontrak
Contract 760
573 553
434 78
6 2404
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
MASA KERJA Length of Service
8 tahun years
1100 1827
2943 878
391 60
7199 8 - 16 tahun
years 80
225 272
78 –
– 655
17 - 24 tahun years
414 250
4 –
– –
668 25 - 32 tahun
years –
76 –
– –
– 76
32 tahun years
– 5
1 –
– –
6
TOTAL 1594
2383 3220
956 391
60 8604
CATATAN: Data Demograi Karyawan per 31 Desember 2013 di atas jumlahnya dengan data karyawan yang tertera di Laporan Keuangan 2013. Perbedaan tersebut
karena data Laporan Keuangan mengutip perhitungan Biro Pusat Aktuaria yang menggunakan data jumlah karyawan per 30 Oktober 2013.
NOTE: The number of employees in Demographics Data per December 31, 2013 is diferent from employee data presented in Financial Report 2013. The diference is
because Financial Report data refer to Biro Pusat Akturia which is using calculation using number of employees per October 30, 2013
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
156
Teknologi Informasi
Komunikasi
Information Communication
Technology
Teknologi Informasi Komunikasi
Information Communication Technolology
“ “
ABM Investama menyediakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mendukung proses
bisnis yang efektif
ABM Investama provides information technology and
communication to support effective business process
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
157
Untuk menjadi perusahaan energi yang memiliki keunggulan kompetitif, ABM Investama membutuhkan sistem dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mampu mendukung proses bisnis yang
efektif. Solusi Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK yang tepat guna akan meningkatkan eisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja sehingga perusahaan mampu menghasilkan produk dan jasa yang
berdaya saing tinggi. TIK yang handal akan membantu proses pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistem layanan teknologi informasi agar senantiasa sesuai dengan kebutuhan bisnis
Perseroan yang dinamis. Bersama-sama dengan perwakilan TIK anak perusahaan yang tergabung dalam Komite TIK, Departemen TIK menyusun rencana strategis teknologi informasi yang selaras dengan rencana
strategis Perseroan.
Penggunaan aplikasi System Application Product and Data Processing SAP sebagai perangkat lunak Enterprise Resource Planning ERP terus disempurnakan untuk memberi layanan bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk mendukung kegiatan operasional. Pada tahun 2013 perbaikanpenyesuaian sistem yang dilakukan adalah:
• Menyesuaikan modul pajak dengan peraturan pajak baru sesuai Peraturan Direktur Jendral Pajak
Nomor PER - 24PJ2012, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28 PMK.062013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK No. 194PMK.02 Tahun 2013.
• Menyesuaikan proses approval untuk dokumen purchase request dan purchase order sehubungan dengan adanya perubahan struktur organisasi.
• Notiikasi melalui email untuk dokumen yang memerlukan approval. • Pembenahan fungsi down payment.
To become an energy company with competitive advantage, ABM Investama requires information and communication technology system and infrastructure capable of supporting efective business processes.
Appropriate information and communication technology ICT solutions will improve work eiciency, efectiveness and productivity so that the Company will be able to produce highly competitive products and
services. Reliable ICT will help prompt and accurate decision-making process.
Information and Communication Technology Department continuously improves and reines information technology service system to always it the needs of the Company’s dynamic business. Together with ICT
representatives of subsidiaries joined in ICT Committee, ICT Department prepares information technology strategic plan that is aligned with the Company’s strategic plan.
The use of System Application Product and Data Processing SAP as Enterprise Resource Planning ERP software continues to be reined to provide services to all interested parties to support operational
activities. System improvementsreinements made in 2013 are:
Adjusted tax module with new tax regulations in accordance with Regulation of Director General of Tax •
No. PER-24PJ2012, Regulation of the Minister of Finance No. 28PMK.062013 and Regulation of the Minister of Finance No. PMK.194PMK .02 of 2013.
Customized approval process for purchase request and purchase order documents in connection with •
a change in organizational structure. Email notiication for documents that require approval.
• Reined down payment function.
•
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
3
158
Teknologi Informasi Komunikasi Information Communication Technology
Continuing priorities in 2012, ICT Department continued to develop modules to complement system that supports the
Company’s consolidated inancial reporting. After completing New General Ledger New GL module, in 2013 Business
Planning Consolidation BCP application had been fully implemented upon activation of Business Planning Budgeting
function. In addition, several modules related to inancial reporting had been developed including:
Optimizing aging AR Accounts Receivable and AP •
Accounts Payable reporting in all subsidiaries. Enabling and optimizing cash lows reporting in
• subsidiaries.
Enabling asset depreciation reporting based on unit hour. •
Enabling reporting of detailed allocation of withholding •
Income Tax PPh slip and Income Tax return SSP. Investments made in ICT at holding company level during 2013
reached approximately Rp 1 billion.
ICT HR Development ICT HR currently consists of four permanent employees
supported by eight permanent consultants to assist ICT development in inancial, logistics and technical applications.
To ensure that employees’ competence is appropriately developed according to job requirements, the Company
assigns employees to participate in various supporting trainings. In addition to general soft skill training, trainings held
during 2013 including among others operations starting from purchasing process until payment and accounting business
processes.
Future Plans In 2014, work plans of ICT Department which are among others
to continuously optimize SAP as the Company’s supporting tool in running business processes, executing ICT Policy and
periodic monitoring of the entire devices to ensure reliability. In addition, the Company also plans to implement Business
Intelligence application to facilitate management in decision making process. Development of ICT HR’s competencies is
continuously conducted and training on SAP system for users will also be continued periodically.
Melanjutkan prioritas tahun 2012, Departemen TIK terus mengembangkan modul-modul untuk melengkapi sistem yang
mendukung pelaporan keuangan konsolidasi Perusahaan. Setelah merampungkan modul New General Ledger New GL,
pada tahun 2013 aplikasi Business Planning Consolidation BPC telah dapat diimplementasikan penuh dengan
diaktifkannya fungsi Business Planning Budgeting. Selain itu, beberapa modul telah dikembangkan terkait pelaporan
keuangan adalah:
Mengoptimalkan pelaporan •
aging AR Account Receivable dan AP Account Payable di seluruh anak perusahaan.
Mengaktifkan dan mengoptimalkan pelaporan arus kas di •
anak perusahaan. Mengaktifkan pelaporan depresiasi aset berdasarkan
• unit
hour. Mengaktifkan pelaporan detail alokasi bukti potong PPh
• Pajak Penghasilan dan SSP Surat Setor Pajak.
Investasi yang dikeluarkan di bidang TIK pada tingkat induk perusahaan selama tahun 2013 mencapai sekitar Rp 1 miliar.
Pengembangan SDM TIK SDM TIK saat ini terdiri dari empat orang karyawan tetap yang
diperkuat oleh delapan orang konsultan tetap untuk membantu pengembangan TIK di bidang
keuangan, logistik, dan aplikasi teknis. Untuk memastikan bahwa kompetensi karyawan mendapat pengembangan
yang sesuai tuntutan pekerjaan, maka Perusahaan mengikutsertakan karyawan ke dalam berbagai pelatihan
yang menunjang. Selain berbagai pelatihan soft skill umum, pelatihan yang diikuti selama tahun 2013 antara lain adalah
pengoperasian dari proses pembelian sampai pembayaran dan proses bisnis akutansi.
Rencana Ke Depan Di tahun 2014, rencana kerja Departemen TIK diantaranya
adalah terus mengoptimalkan SAP sebagai alat bantu Perseroan dalam menjalankan proses bisnis, menjalankan
Kebijakan TIK dan memantau secara berkala seluruh perangkat untuk menjamin kehandalannya. Selain itu, Perseroan
berencana untuk mengimplementasikan aplikasi Business Intelligence untuk memudahkan manajemen dalam proses
pengambilan keputusan. Pengembangan kompetensi SDM TIK terus dilakukan dan pelatihan menggunakan sistem SAP untuk
pengguna juga akan dilanjutkan secara berkala.
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
159
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
160
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Penerapan GCG mendukung
pertumbuhan perusahaan
“
“
GCG implementation supports company
growth
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
161
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
162
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
ABM Investama senantiasa menjunjung
tinggi nilai-nilai integritas serta
menerapkan prinsip GCG di setiap organ
perusahaan
ABM Investama always upholds the value of integrity and applies
GCG principles within the company’s organs
“
“
A BM
In ve
sta m
a A
n n
u a
l R e
p or
t 2
1 3
163
Dalam proses membangun identitas dan reputasi perusahaan yang kuat untuk mencapai
keunggulan kompetitif, ABM Investama senantiasa menjaga dan menjunjung tinggi
nilai-nilai integritas serta menerapkan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik Good
Corporate Governance - GCG di setiap kegiatan usahanya. Praktik tata kelola sesuai peraturan
perundang-undangan dan etika bisnis telah melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan
cara kerja setiap karyawan yang tercermin dalam nilai-nilai inti perusahaan yaitu Integritas,
Pengembangan Berkelanjutan, Keunggulan, Proaktif, Tanggung Jawab dan Kerja Sama
Kelompok. Penerapan GCG diyakini dapat mendukung tercapainya tujuan Perseroan baik
dalam hal pertumbuhan usaha, proitabilitas maupun keberlangsungan usaha jangka
panjang.
Prinsip dan kebijakan tata kelola ABM Investama berlandaskan pada Undang-Undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG,
Otoritas Jasa Keuangan OJK dan peraturan Bursa Efek Indonesia BEI, praktik-praktik
terbaik di dunia bisnis serta nilai-nilai inti dan sifat-sifat kepemimpinan yang tumbuh
dan telah mengakar kuat di lingkungan induk perusahaan yaitu Grup TMT.
PEDOMAN DAN KEBIJAKAN GCG
ABM Investama telah memiliki berbagai perangkat pedoman dan kebijakan soft
structure untuk melaksanakan GCG yang telah diterapkan di lingkungan perusahaan. Sebagai
pedoman utama adalah Panduan Pelaksanaan GCG GCG Charter yang merupakan sebuah
sistem kebijakan yang bersifat holistik dan terintegrasi dan berkedudukan sebagai induk
dari semua kebijakan turunannya elemen GCG yang terdiri dari:
1. Pedoman Etika dan Perilaku Code of Ethics
ConductCOEC. 2. Pedoman Tata Kerja Dewan Komisaris dan
Direksi Board Manual. 3. Peraturan Perusahaan Company
Regulation. 4. Kebijakan Perusahaan Company Policies.
In the process of building a vigorous corporate identity and reputation to achieve competitive
advantage, ABM Investama continues to maintain and uphold integrity values and
apply the Good Corporate Governance GCG principles in each of its business activities.
Governance practices which are aligned with the applicable laws and regulations and
business ethics have been inherent in attitude, behavior, point of view and performance of
each employee, which are relected on the Company’s core values which are Integrity,
Sustainable Development, Excellence, Proactive, Accountability and Teamwork.
GCG implementation is believed to support achievement of the Company’s goals in terms
of business growth, proitability and long-term business continuity.
ABM Investama’s governance principles and policies are based on Law No. 40 of 2007
concerning Limited Liability Companies, General Guidelines of Good Corporate Governance
Indonesia issued by National Committee of Governance Policy KNKG, regulations of
Indonesia Stock Exchange IDX and Financial Services Authority FSA, the best practices
in business world as well as core values and leadership qualities that are growing and have
been entrenched in environment of the holding company which is TMT Group.
GCG GUIDELINES AND POLICIES
ABM Investama has various guidelines and policies soft structure to implement GCG
that have been applied in the Company’s environment. As the main guideline is GCG
Charter which is a system of holistic and integrated policies and serves as the foundation
of all derivative policies GCG elements which consist of:
1. Code of Ethics Conduct COEC. 2. Board Manual.
3. Company Regulation. 4. Company Policies.
A BM
In ve
sta m
a L
a p
or a
n Ta
h u
n a
n 2
1 3
164
5. Prosedur Perusahaan Company Procedures Standard Operating Procedures.
6. Penilaian GCG GCG RatingAssessment. Agar dapat menerapkan praktek terbaik GCG,
seluruh aturan, pedoman dan kebijakan yang berhubungan dengan penataan dan
pengelolaan organisasi dikaji dan diperbaharui secara berkala agar senantiasa sesuai dengan
kondisi terkini.
A. Panduan Pelaksanaan GCG GCG Charter Untuk dapat meningkatkan kinerja dan
kepatuhan terhadap implementasi prinsip- prinsip GCG, Perseroan telah menyusun
Panduan Pelaksanaan GCG GCG Charter yang menjadi pedoman utama bagi pelaksanaan
GCG di lingkungan Perseroan termasuk para pemangku kepentingan. GCG Charter
diberlakukan melalui Keputusan Direksi No. 002ABM-BOC-CIRI2013 tanggal 31 Januari
2013 yang ditandatangani bersama oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
GCG Charter merupakan kristalisasi prinsip- prinsip GCG, peraturan perundangan yang
berlaku, nilai-nilai perusahaan, visi, misi serta praktik-praktik tata kelola terbaik serta memuat
arahan strategis Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan prinsip-prinsip pengelolaan
perseroan sekaligus menjadi payung dalam penyusunan kebijakan serta peraturan teknis
lainnya di Perseroan. Seluruh peraturan, keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan
Perseroan harus merujuk kepada GCG Charter sebagai standar dan pedoman dasar dalam
pembentukannya.
Pemberlakuan GCG Charter juga untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang ada
di Perseroan disusun dengan pendekatan yang diarahkan untuk mendorong manajemen
mampu melakukan check and balance pada setiap proses bisnis di tiap level atau fungsi
manajemen berdasarkan prinsip-prinsip GCG. GCG Charter akan terus dikaji secara periodik
untuk disesuaikan dengan perkembangan dan isu-isu internal dan eksternal sebagai upaya
Perseroan untuk mencapai standar kinerja terbaik.
5. Company ProceduresStandard Operating Procedures.
6. GCG RatingAssessment. In order to apply the best GCG practices,
all regulations, guidelines and policies related to administration and management
of organization are reviewed and updated regularly to always conform to current
conditions.
A. GCG Charter In order to improve performance and