INDUSTRI REMANUFAKTUR ABM Investama Tbk 2013

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 72

IV. INDUSTRI REMANUFAKTUR

Remanufaktur adalah proses mengembalikan produk yang mencapai akhir masa pakainya menjadi sama dengan kondisi “baru” dalam lingkungan manufaktur. Remanufaktur berfungsi sebagai pertukaran “satu-dapat-satu”, yaitu produk yang habis masa pakainya dikembalikan untuk mendapatkan produk remanufaktur sehingga meminimalkan kebutuhan material mentah untuk menghasilkan produk baru. Jasa remanufakturing dapat menghemat biaya, mengurangi downtime unit dan berkontribusi terhadap lingkungan karena dapat mengurangi limbah. Jasa remanufaktur di Indonesia mendapat dukungan dari pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Permendag Nomor 27M-DAGPER52012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan telah diubah beberapa kali dengan Permendag Nomor 59M-DAGPER92012 tentang Perubahan Permendag Nomor 27M-DAGPER52012 tentang Angka Pengenal Importir tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir dan terakhir diubah dengan Permendag Nomor 84M- DAGPER122012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27M-DAGPER52012 tentang Ketentuan Angka Pengenal Importir. Kebijakan tersebut membedakan Angka Pengenal Impor API ke dalam dua golongan yaitu API Produsen dan API Umum, sehingga satu perusahaan hanya boleh memiliki satu pengenal API. API Umum hanya dibolehkan untuk mengimpor barang yang berada di dalam satu bagian dari daftar dalam sistem klasiikasi barang. API Produsen diperbolehkan untuk mengimpor barang modal, bahan baku dan bahan penolong yang terkait dengan proses produksinya. Di samping itu, API Produsen juga dibolehkan mengimpor barang jadi untuk 2 kepentingan yaitu untuk kepentingan pasar dan pelengkap. Dengan adanya peraturan tersebut, pengawasan perdagangan nasional arus impor semakin ketat sehingga barang yang masuk ke Tanah Air dapat terseleksi lebih baik dan sesuai kebutuhan pasar. Kondisi ini mendorong pengusaha dalam negeri dalam memproduksi barang jadi dengan mendapat komponen suku cadang dari dalam negeri, sehingga tidak perlu lagi mengimpor barang jadi penunjang. Dalam jangka panjang hal ini akan membangun industri yang mandiri yang menunjang pasar domestik.

IV. REMANUFACTURING INDUSTRY