Business Strategy Persaingan Usaha

A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 93 Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pembangunan PLTM ini direncanakan selesai pada tahun 2016. Termasuk PLTM Gowa, Nagata Dinamika telah memperoleh komitmen pembangunan 8 delapan proyek PLTM dengan kapasitas total 50 MW. Dengan semakin terasahnya kompetensi Sewatama di bisnis IPP terutama yang memanfaatkan energi baru terbarukan, kontribusi sumber pendapatan di luar bisnis temporary power akan semakin meningkat. Kontrak baru selama 2013 DivisiDivision KlienClient VolumeCapacity TP PLN 50 MW Indonesia Power 100 MW PLN PLN OM PT. EAS 15 MW PLTU Pemda boven Digul 2 MW PLTD Shell, fuel station total 1,5 MW Diesel PILLAR PUMP AND DEWATERING PT Titan Wijaya - PT. Bara Dinamika Muda Sukses - PT. Energi Batu Bara Lestari - PT. Megah Karya - PT. Moriss Energi - PT. Indomining -

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Sewa Mesin Pembangkit Tenaga Listrik

Meskipun kondisi pasar sewa mesin pembangkit tenaga listrik temporary power sangat kompetitif, permintaan masih tetap tinggi. Populasi yang meningkat dan pertumbuhan aktivitas ekonomi menciptakan permintaan terus meningkat yang harus dipenuhi oleh PLN. Jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik dari temporary power merupakan fungsi sederhana dari jumlah tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator pembangkit dan harga yang telah disetujui untuk jasa ini lease rate dalam masa kontrak tertentu. Sewatama memiliki berbagai kontrak dengan jangka waktu bulanan sampai dengan tahunan. Oleh karena itu, kapasitas dan ketersediaan generator pembangkit tenaga Sewatama sangat kritikal untuk penjualan dan pendapatan jasanya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas dan ketersediaan dari generator pembangkit tenaga ini mencakup pemeliharaan besar yang terjadwal dan tidak terjadwal serta perbaikan.

C. Strategi Usaha

Strategi utama Sewatama adalah mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti sekaligus mengembangkan peluang- peluang bisnis baru. Sebagian bisnis Sewatama fokus pada sisi 2016. Including PLTM Gowa, Nagata Dinamika has obtained commitments to develop 8 eight PLTM projects with a total capacity of 50 MW. With increased competence of Sewatama in the IPP business mainly by utilizing renewable energy, the contribution of its revenue sources apart from temporary power business will increase. New Contract Won in 2013

B. Factors Afecting Business and Operating Results of Power Engine Rental Service

Despite a highly competitive environment in the domestic temporary power engine rental market, the demand remained solid. Rising population and growth in economic activities stimulated huge demand for electricity, which PLN until now is struggling to catch up. Power engine rental service of temporary power is a simple function of amount of power generated by power generator and lease rate for this service for certain contract period. Sewatama has various contracts with periods ranging from monthly to annually. Therefore, capacity and availability of Sewatama’s power generators are critical for its sales and services revenues. Factors that may afect capacity and availability of power generators include scheduled and non- scheduled major maintenance and repairs.

C. Business Strategy

Sewatama’s main strategy is to maintain and grow its core business and develop new business opportunities. Some of Sewatama’s businesses focus on the demand side under A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 94 kebutuhan demand side seperti yang dilakukan Temporary Power dan OM. Sedangkan bisnis IPP dan BD fokus pada sisi pasokan supply side, bagaimana bisa membangkitkan listrik sebanyak-banyaknya. Sedangkan Pillar diarahkan untuk memastikan eisiensi dari pemakaian listrik tersebut. Dengan demikian, Sewatama masuk pada dua segmen yang belum banyak dikerjakan kompetitor, yaitu mengelola dua sisi bisnis, sisi pasokan supply dan sisi permintaan demand. Dengan struktur seperti itu, Sewatama diharapkan akan menjadi perusahaan operasional yang solid, tumbuh dan memiliki posisi kuat.

D. Persaingan Usaha

Bisnis Temporary Power menunjukkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dengan munculnya nama-nama pemain baru, terutama yang berasal dari luar negeri. Di segment utility, pesaing besar secara nasional yang juga merupakan pemain multinasional adalah: Aggreko, APR Energy, APAC Energy dan Max Power Navigat Group. Sedangkan untuk skala nasional masih didominasi pemain yang telah ada sebelumnya, yaitu Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu dan Kertabumi Teknindo. Sejalan dengan strategi mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti, Sewatama akan mempertahankan pangsa pasar yang saat ini masih menguasai sekitar 45 di sektor utility. Sedangkan untuk sektor Non-Utility swasta non-PLN, banyak pemain yang beroperasi secara regional. Namun demikian, ada juga yang dapat menjangkau secara nasional. Para pemain Temporary Power untuk Non-Utility di antaranya: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel dan yang lain-lain. Divisi OM memiliki dua tantangan yang unik. Pertama adalah usia yang masih relatif muda, menjadikan divisi ini belum terlalu dikenal kehandalannya di masyarakat dan kalangan pebisnis Indonesia, dan kedua adalah sifat pebisnis yang terbentuk selama ini, yaitu menggunakan jasa OEM Original Equipment Manufacturer. Karakteristik kompetisi yang terjadi di bisnis OM secara umum juga dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu segmen Utility untuk PLN maupun IPP dan juga segmen Non-Utility yang terdiri dari bisnis Industrial dan Ritel. Pemain besar OM di segmen Utility adalah perusahaan-perusahaan juga milik PLN seperti PT PJB Services dan PT Indonesia Power. Sedangkan OM untuk pembangkit yang dimiliki sendiri oleh IPP swasta termasuk PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur dan PT IPMOMI. Untuk segmen Industrial dan Ritel, pesaing utama justru datang the Temporary Power and the OM. While the IPP and BD’s businesses focus on the supply side, how to generate power as much as possible. While Pillar is directed to ensure the eiciency of power usage. Hence, Sewatama entered in two segments that have not done by many competitors, managing two business sides, the supply side and the demand side. With such structure, Sewatama is expected to be a solid and growing operating company and has a strong position.

D. Business Competition