Liquidity Risk KEBIJAKAN DAN

the Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated 167 37. PERATURAN PERTAMBANGAN lanjutan 37. MINING REGULATIONS continued

b. Peraturan Menteri No. 342009

b. Ministerial Regulation No. 342009

Pada bulan Desember 2009, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral “MESDM” mengeluarkan Peraturan Menteri No. 342009, yang menetapkan kerangka hukum yang mengharuskan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian produknya ke pelanggan dalam negeri Domestic Market Obligation atau “DMO”. Daftar perusahaan pertambangan yang diwajibkan untuk memenuhi DMO beserta persentase minimal penjualan batubara untuk DMO ditetapkan berdasarkan keputusan KESDM setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan KESDM terakhir yang mengatur DMO tahun 2012, TIA tidak diwajibkan untuk memenuhi DMO. Namun demikian, TIA, Mifa dan BEL terus memonitor perkembangan dari peraturan pelaksanaan, dan akan mempertimbangkan pengaruh peraturan tersebut, bila ada, ketika peraturan pelaksanaan revisi diterbitkan. In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources “MEMR” issued Ministerial Regulation No. 342009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers Domestic Market Obligation or “DMO”. The list of mining companies that are required to fulfill DMO and the related minimum percentage of coal sales for DMO is determined based on the Decree of the MEMR every year. Based on the latest Decree of the MEMR on the 2012 DMO, TIA is not required to fulfill DMO. However, TIA, Mifa and BEL is closely monitoring the progress of the implementation of the Regulation, and will consider its impact on its operations, if any, when the revised implementing regulations are issued.

c. Peraturan Menteri No. 172010

c. Ministerial Regulation No. 172010

Pada bulan September 2010, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 172010 tentang “Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara” yang mengatur bahwa penjualan batubara dilaksanakan dengan berpedoman pada harga patokan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di dalam Peraturan Menteri tersebut, kontrak penjualan langsung spot dan penjualan jangka tertentu term yang telah ditandatangani sebelum tanggal ditetapkannya Peraturan Menteri ini, wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 bulan untuk kontrak penjualan langsung dan 12 bulan untuk kontrak penjualan jangka tertentu. Kontrak dimana harga penjualan batubara telah dinegosiasikan kembali sesuai instruksi Menteri atau Direktorat Jenderal dikecualikan dari peraturan ini. TIA, Mifa dan BEL masih mempelajari pengaruh atas pemberlakuan peraturan tersebut terhadap kegiatan operasional. In September 2010, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 172010 on “The Procedure for the Setting of Benchmark Prices for Mineral and Coal Sales”, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price as issued by the Directorate General of Mineral and Coal. In the Ministerial Regulation, existing spot and term contracts which have been signed prior to the date of the Ministerial Regulation must conform their provisions with the provisions under the Ministerial Regulation within 6 months for spot contracts and 12 months for term contracts. Those contracts whose coal sales prices have been renegotiated under and in accordance with the instruction of the Minister or Director General are exempted. TIA, Mifa and BEL is still studying the impact of the above regulation on its operations. the Indonesian language. PT ABM INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat Kecuali Dinyatakan Lain PT ABM INVESTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended Expressed in United States Dollar Unless Otherwise Stated 168 37. PERATURAN PERTAMBANGAN lanjutan 37. MINING REGULATIONS continued

d. Undang-undang Pertambangan Mineral dan Batubara “UU Minerba” dan Peraturan

Pemerintah yang Terkait

d. Law on Mineral and Coal Mining “UU

Minerba” and the Related Government Regulations Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU Minerba. Dengan diberlakukannya UU Minerba, dapat menimbulkan risiko seperti ketiadaan pembeli dalam negeri untuk produk- produk hasil tambang tertentu terkait dengan adanya kewajiban untuk memasok pasar dalam negeri, berkurangnya cadangan karena adanya batasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi produksi pertambangan, dan kesiapan TIA, Mifa dan BEL dalam memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan tahun 2014. On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued UU Minerba. The application of UU Minerba might create such risks as the lack of domestic buyers for certain mining products related to the obligation to supply the domestic markets, the decrease of mining reserves due to limitation in the mining exploration area and production activities, and TIA, Mifa dan BEL capability to build processing and refinery facilities within five years or up to 2014. Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang “Wilayah Pertambangan” “PP No. 22” dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang “Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara” “PP No. 23”. On February 1, 2010, the Government of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 22 Year 2010 regarding “Mining Areas” “PP No. 22” and Government Regulation No. 23 Year 2010 regarding “The Implementation of Coal and Mineral Mining Operations” “PP No. 23”. PP No. 22 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan wilayah pertambangan, tata cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data. PP No. 22 regulates further provisions concerning the boundary, area, and mechanism in determining the mine area, assignment procedures for investigation, research and data processing. PP No. 23 mengatur ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral danatau batubara untuk kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, Izin Usaha Pertambangan Khusus “IUPK” dan Izin Pertambangan Rakyat “IPR”; pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; tata cara penyampaian laporan hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi saham pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu tiga bulan sejak diterbitkannya PP No. 23, akan tetapi tata laksananya masih perlu diperjelas oleh Pemerintah. PP No. 23 regulates further provisions concerning preferential treatment of minerals andor coal for domestic purposes; procedures for granting the IUP, Special Mining Right “IUPK” and People Mining Right “IPR”; implementation of community development and empowerment; the procedures for reporting the results of exploration and production operations and the share divestment of IUP holder and IUPK holder whose shares are owned by foreign shareholders. PP No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within three months of the issue of PP No. 23, however, the details of procedures remain to be specified by the Government.