Performance in 2013 Penghargaan REMANUFACTURING INDUSTRY

A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 75 Melalui PT Reswara Minergi Hartama “Reswara”, ABM Investama memiliki wilayah usaha tambang batubara di Indonesia yang memproduksi batubara termal dengan kandungan abu dan sulfur rendah. Reswara memiliki hak wilayah usaha untuk pertambangan batubara dan produksi melalui PT Tunas Inti Abadi “TIA” yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan dan PT Mifa Bersaudara “MIFA” serta PT Bara Energi Lestari “BEL” yang beroperasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. MIFA dan BEL merupakan anak perusahaan dari PT Media Djaya Bersama MDB. TIA melakukan penambangan terbuka open cut batubara low rank. Batubara TIA saat ini dipasarkan sebagai “TIA Compliant Coal” yang dibutuhkan oleh perusahaan pembangkit listrik baik di pasar domestik dan luar negeri seperti India, Cina, Thailand dan Filipina untuk digunakan sebagai batubara campuran. TIA memiliki area konsesi seluas 2.074 hektar dan diperkirakan memiliki 52 juta ton cadangan batubara dan 106 juta ton sumber daya batubara berdasarkan laporan JORC September 2011. TIA juga menjalankan bisnis trading batubara dengan membeli sejumlah batubara tertentu dari produsen lain yang kemudian dipasarkan sebagai “TIA Traded Coal”. Berdasarkan laporan cadangan batubara untuk MDB pada Juli 2011, wilayah usaha MIFA dan BEL diperkirakan memiliki 169 juta ton cadangan batubara dan 455 juta ton sumber daya batubara. Saat ini, MDB sedang dalam tahap pembangunan infrastruktur untuk logistik batubara termasuk jalan baru yang sudah mencapai 80 penyelesaian. Direncanakan produksi komersial akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2014.

A. Kinerja 2013

Tahun 2013 masih merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri batubara. Krisis berkepanjangan yang berdampak langsung pada pasar batubara yang menyebabkan harga batubara terutama yang berkalori rendah, terus berluktuasi negatif. Secara operasional, Reswara mencatat pencapaian kinerja yang cukup baik. TIA telah mencapai tingkat produksi yang stabil. Total volume produksi dan penjualan TIA selama tahun 2013 masing-masing mencapai 4,6 juta ton dan 5,0 juta ton. Sedangkan MDB masih fokus pada persiapan produksi. Through PT Reswara Minergi Hartama “Reswara”, ABM Investama has coal mining concessions in Indonesia which produce thermal coal with low ash and low sulfur contents. Reswara has concession rights for coal mining and production through PT Tunas Inti Abadi “TIA” operating in the South Kalimantan Province and PT Mifa Bersaudara “MIFA” and PT Bara Energi Lestari “BEL” operating in the Nanggroe Aceh Darussalam Province. MIFA and BEL are subsidiaries of PT Media Djaya Bersama MDB. TIA conducts open pit mining for its low rank. TIA coal is currently marketed as “TIA Compliant Coal” required by power plant companies in both domestic and overseas markets such as India, China, Thailand and the Philippines for use as blended coal. TIA has a concession area of 2,074 hectares and is estimated to have 52 million tons of coal reserves and 106 million tons of coal resources based on JORC report on September 2011. TIA also runs coal trading business by buying a certain amount of coal from other producers which are then marketed as “TIA Traded Coal”. Based on the coal reserves report for MDB per July 2011, MIFA and BEL concession areas have an estimated 169 million tons of coal reserves and 455 million tons of coal resources. Currently, MDB is under construction for coal logistics infrastructure including new road which has reached 80 of completion. Commercial production is planned to commence in the second quarter of 2014. MDB has two subsidiaries, namely PT Mifa Bersaudara MIFA and PT Bara Energi Lestari BEL.

A. Performance in 2013

The year 2013 was a challenging year for coal industry. The prolonged crisis which had direct impact on coal market prices that led to negative luctuation of coal prices, especially low calorie coal. Operationally, Reswara recorded satisfactory performance achievement. TIA has reached stable production level. TIA total production and sales volume during 2013 was 4.6 million tonsand 5.0 million tons respectively. While MDB did not provide meaningful contribution because it still focused on the preparation for production. Produksi Batubara Coal Production A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 76 Sebagaimana pada produsen batubara lainnya, merosotnya harga batubara global mempengaruhi pencapaian kinerja keuangan Reswara. Total nilai penjualan tahun 2013 yang mencapai USD 206,78 juta atau naik 5,4 dari tahun 2012 sebesar USD 196,07 juta. Kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh naiknya volume penjualan dari 4,66 juta ton pada tahun 2012 menjadi 5,32 juta ton pada tahun 2013 atau kenaikan sebesar 14,32. Volume Produksi dan Penjualan Batubara dalam ribu ton Reswara: Coal Production and Sales Volume dalam jutaan ton 2013 2012 2011 in million tons Volume Produksi Production Volume TIA 4,61 3,78 1,91 TIA MDB 0,37 0,14 - MDB Total 4,97 3,92 1,91 Total Volume Penjualan Sales Volume TIA 5,03 4,56 2,14 TIA Harga jual rata-rata batubara TIA mencapai USD 39,6 per ton di tahun 2013, turun 6,3 dibandingkan harga jual rata-rata sebesar USD 42,2 per ton di tahun 2012. Sekitar 89,5 dari penjualan batubara berasal dari produksi sendiri sedangkan sisanya sebesar 10,5 dari aktivitas perdagangan batubara. Pada tahun 2013, sebagian besar batubara TIA dijual ke pasar batubara termal internasional yakni ke China 88,5 dari total dan India 9,6 dari total. Produksi batubara MIFA dan BEL seluruhnya dijual kepada pembeli domestik. Gambar berikut menunjukkan komposisi penjualan batubara TIA pada tahun 2013.

B. Penghargaan

Atas aktivitas pertambangan yang secara konsisten memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan kerja, pada tahun 2013 TIA berhasil memperoleh penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Penghargaan Utama serta Pratama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. PROPER Hujau merupakan pengakuan bahwa Perseroan telah melakukan pengelolaan lingkungan hidup lebih dari yang dipersyaratkan yang meliputi aspek pelaksanaan dokumen lingkungan AMDALUKLUPL, aspek pengendalian pencemaran air dan udara, aspek pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun B3 dan aspek penanggulangan kerusakan lingkungan yang khusus diberlakukan bagi kegiatan pertambangan. Suatu prestasi tersendiri mengingat TIA merupakan perusahaan yang relatif baru. Penghargaan ini menunjukkan bahwa TIA adalah suatu usaha yang berkelanjutan. As in other coal producers, the decline in global coal prices afected inancial performance of Reswara. Total sales value in 2013 reached USD 206.78 million or increased by 5.4 from 2012 which amounted to USD 196.07 million. The increase was contributed mainly by the increased sales volume from 4.66 million tons in 2012 to 5.32 million tons in 2013 or increase of 14.32. Average selling price of TIA coal reached USD 39.6 per ton in 2013, decreased by 6.3 compared to average selling price of USD 42.2 per ton in 2012. Approximately 89.5 of sales were derived from sits own coal mine while the remaining 10.5 were from coal trading activities. In 2013, most of TIA coal were sold to international thermal coal markets including to China 88.5 of total and India 9.6 of total. MIFA and BEL coal production were entirely sold to domestic buyers. The following igure shows composition of TIA coal sales in 2013.

B. Awards