MARKETING STRATEGY KEBIJAKAN DIVIDEN

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 142 Pertumbuhan populasi yang pesat akan secara nyata menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi untuk energi. Bank Dunia, IMF, dan lembaga-lembaga yang bereputasi baik melihat pasar negara-negara yang berkembang terutama Timur termasuk Asia akan menkonsumsi energi lebih besar lagi di dekade yang mendatang. Meskipun saat ini kondisi masih sulit, masa depan sektor energi akan tetap positif, oleh karena itu pemain-pemain di sektor ini termasuk ABM Investama memiliki kesempatan untuk menangkap potensi pertumbuhan yang besar. Untuk tahun 2014, Perseroan menetapkan target Penjualan dan Pendapatan Jasa untuk tumbuh antara 8 - 10. Marjin EBITDA untuk tahun 2014 ditargetkan di kisaran 15 - 20. ABM Investama berencana untuk berinvestasi barang modal sebesar USD130 juta– USD150 juta dengan fokus di pengembangan proyek pembangkit tenaga listrik yaitu Pembangkit Tenaga Listrik Independen IPP dan penyelesaian proyek tambang batubara MIFA di Aceh. Pertambangan skala besar di MIFA ditargetkan akan dimulai secara komersial pada semester ke-2 tahun 2014.

13. STRATEGI PEMASARAN

Sebagai pemain energi terintegrasi, strategi pemasaran Perseroan adalah berdasarkan platform sinergi di antara entitas-entitas anak di grup ABM dalam mengeksplorasi dan mengeksekusi peluang-peluang bisnis yang ada. Dengan demikian, entitas-entitas anak operasional Perseroan dapat melakukan penetrasi pasar yang lebih dalam, berbagi modal, biaya, serta pengalaman, dan mengurangi resiko di antara mereka untuk menghasilkan bisnis yang berkelanjutan dan hasil yang menguntungkan. Kontraktor Tambang dan Tambang Batubara CK berupaya untuk penetrasi lebih lanjut di perusahaan- perusahaan batubara pemegang Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara PKP2B, untuk memastikannya dalam memiliki cukup pelanggan inti. Selain itu, CK juga akan mencari kesempatan bisnis baru yang berkaitan dengan tambang atau pengerjaan konstruksi lainnya, yang dapat juga dilakukan lewat sinergi dengan entitas anak lainnya. Entitas tambang batubara di bawah Reswara berupaya untuk mendiversiikasi basis pelanggannya serta tujuan pasar, termasuk partisipasi dalam tender untuk suplai batubara ke PLN. The rapid population growth will obviously create higher growth for energy. World Bank, IMF and other reputable institutions see the markets of developing countries especially Eastern including Asia will consume even more energy in the coming decades. Although current condition is still diicult, the future of energy sector will remain positive, therefore players in this sector including ABM Investama have opportunity to capture the huge growth potential. For 2014, the Company sets target of Sales and Services Revenues to grow between 8 - 10. EBITDA margin for 2014 is targeted in the range of 15 - 20. ABM Investama plans to invest in capital goods of USD130 million – USD150 million with focus on development of power plant projects, which is Independent Power Producer IPP and completion of MIFA coal mine project in Aceh. The large-scale mining in MIFA is targeted to commence commercially in the 2nd half of 2014.

13. MARKETING STRATEGY

As an integrated energy player, the Company’s marketing strategy is based on synergy platform among subsidiaries within ABM group in exploring and executing the existing business opportunities. Hence, subsidiaries of the Company can perform deeper market penetration, share capital, costs, as well as experiences and reduce risks among them to create sustainable business and favorable outcome. Mining Contractor and Coal Mining CK seeks to perform further penetration in coal companies holding Coal Mining Cooperation Agreement PKP2B, to ensure adequate core customers. In addition, CK will also ind new business opportunities related to mining or other construction works, which can also be done in synergy with other subsidiaries. Coal mining entities under Reswara seek to diversify their customer base and market destinations, including participation in the tender for coal supply to PLN. A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 143 Jasa Untuk sewa mesin pembangkit tenaga listrik yang menghadapi kompetisi yang sudah ketat, Sewatama akan mengadopsi segmentasi produk dengan fokus di bisnis ritel, pengembangan produk dengan menawarkan temporary service berbasis MFO kepada pelanggan, dan eksplorasi pasar yang lebih luas ke area terpencil domestik dan pasar luar negeri. Bisnis logistik di bawah CKB akan mencari kesempatan bisnis baru di sektor non-tambang dengan bermodalkan pengalaman, jaringannya, serta sinergi dengan entitas anak lainnya. Untuk jasa remanufaktur dan site services, SSB akan menargetkan pengembangan produk baru dan kontinyu untuk mengeksplorasi pasar baru. Manufaktur Diversiikasi pelanggan adalah fokus di manufaktur seiring dengan usaha SSB untuk dapat mengurangi ketergantungannya pada sektor tambang. Hal ini juga akan diikuti oleh perbaikan dalam kualitas jasa, ketepatan, dan keberhasilan untuk menyelesaikan proyek.

14. KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan prospektus Perseroan, dividen tunai maksimum ditetapkan 35 dari laba bersih Perseroan. Perseroan membagikan dividen tunai inal sebesar USD3,4 juta atau USD0,0012383 per saham di tahun 2013, yang mana mencerminkan Rasio Dividend Payout sebesar 25 dari laba bersih tahun 2012. Dividen ini telah dibagikan di bulan Juli 2013. Perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun 2011.

15. PENGGUNAAN DANA IPO