INDUSTRI LOGISTIK ABM Investama Tbk 2013

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 70

III. INDUSTRI LOGISTIK

Sebagai negara kepulauan, kebutuhan logistik di Indonesia sangat tinggi. Sektor logistik Indonesia menangani, menyimpan dan memindahkan barang dan komoditas dengan volume dan nilai yang cukup besar dengan pertumbuhan yang signiikan. Asosiasi Logistik Indonesia ALI melaporkan hingga akhir tahun 2013, nilai bisnis logistik menembus angka USD 150 miliar atau Rp 1.722 triliun. Berdasarkan data tersebut, diperkirakan pada tahun 2014 industri logistik dapat mencapai angka USD 170 miliar atau Rp 1.951 triliun. Prospek bisnis yang tinggi menarik pemain jasa logistik multinasional untuk berinvestasi ke dalam negeri membuat kompetisi semakin keras. Terlebih lagi di tahun 2015 akan ada pasar bebas ASEAN. Bagi penyedia jasa logistik terpadu integrated logistics solution, terdapat beberapa ceruk pasar yang potensial untuk dijadikan sumber pendapatan. Sektor pengangkutan migas masih berpotensi cukup besar, karena pemainnya belum banyak. Sektor industri pengolahan non migas serta beberapa sektor pertanian dan perdagangan juga menjanjikan. Di tahun 2013 potensi nilai pasar logistik industri makanan dan minuman diperkirakan sebesar Rp 99,7 triliun, diikuti industri peralatan, mesin, dan perlengkapan transportasi Rp 78,3 triliun. Selain itu, masih ada industri pupuk, kimia, dan karet senilai Rp 34 triliun, serta industri tekstil Rp 25,5 triliun. Dari sektor pertanian, potensi nilai pasar logistik terbesar datang dari produk tanaman dan bahan makanan yang diperkirakan memberikan kontribusi ke jasa logistik sebesar Rp 91,9 triliun, diikuti perikanan sebesar Rp 43,1 triliun. Tanaman perkebunan memberikan pendapatan kepada pemain logistik sebanyak Rp 25,9 triliun dan peternakan Rp 24,4 triliun. Industri logistik semakin diramaikan oleh pemain-pemain yang berasal dari perusahaan jasa kiriman ekspres, ekspedisi delivery services, dan pengiriman kargo freight forwarding yang mulai memasuki jasa logistik terpadu. Persaingan pun menjadi semakin ketat, tak hanya dengan sesama pelaku di dalam negeri tapi juga perusahaan asing. Mulai dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan eisiensi dan efektivitas penyimpanan dan aliran barang dari titik permulaan point of origin hingga titik konsumsi point of consumption untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Di tahun 2013 tercatat dua perusahaan asing mengakuisisi perusahaan logistik nasional dengan skema private equity dan tiga perusahaan investasi asing juga tengah memproses pembelian perusahaan logistik nasional. Pemain global yang ikut meramaikan pasar domestik diantaranya adalah DHL, FedEx, TNT, dan UPS. Sebagian perusahaan multinasional ini

III. LOGISTICS INDUSTRY