Business Competition REMANUFACTURING INDUSTRY

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 94 kebutuhan demand side seperti yang dilakukan Temporary Power dan OM. Sedangkan bisnis IPP dan BD fokus pada sisi pasokan supply side, bagaimana bisa membangkitkan listrik sebanyak-banyaknya. Sedangkan Pillar diarahkan untuk memastikan eisiensi dari pemakaian listrik tersebut. Dengan demikian, Sewatama masuk pada dua segmen yang belum banyak dikerjakan kompetitor, yaitu mengelola dua sisi bisnis, sisi pasokan supply dan sisi permintaan demand. Dengan struktur seperti itu, Sewatama diharapkan akan menjadi perusahaan operasional yang solid, tumbuh dan memiliki posisi kuat.

D. Persaingan Usaha

Bisnis Temporary Power menunjukkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dengan munculnya nama-nama pemain baru, terutama yang berasal dari luar negeri. Di segment utility, pesaing besar secara nasional yang juga merupakan pemain multinasional adalah: Aggreko, APR Energy, APAC Energy dan Max Power Navigat Group. Sedangkan untuk skala nasional masih didominasi pemain yang telah ada sebelumnya, yaitu Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu dan Kertabumi Teknindo. Sejalan dengan strategi mempertahankan dan menumbuhkan bisnis inti, Sewatama akan mempertahankan pangsa pasar yang saat ini masih menguasai sekitar 45 di sektor utility. Sedangkan untuk sektor Non-Utility swasta non-PLN, banyak pemain yang beroperasi secara regional. Namun demikian, ada juga yang dapat menjangkau secara nasional. Para pemain Temporary Power untuk Non-Utility di antaranya: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel dan yang lain-lain. Divisi OM memiliki dua tantangan yang unik. Pertama adalah usia yang masih relatif muda, menjadikan divisi ini belum terlalu dikenal kehandalannya di masyarakat dan kalangan pebisnis Indonesia, dan kedua adalah sifat pebisnis yang terbentuk selama ini, yaitu menggunakan jasa OEM Original Equipment Manufacturer. Karakteristik kompetisi yang terjadi di bisnis OM secara umum juga dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu segmen Utility untuk PLN maupun IPP dan juga segmen Non-Utility yang terdiri dari bisnis Industrial dan Ritel. Pemain besar OM di segmen Utility adalah perusahaan-perusahaan juga milik PLN seperti PT PJB Services dan PT Indonesia Power. Sedangkan OM untuk pembangkit yang dimiliki sendiri oleh IPP swasta termasuk PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur dan PT IPMOMI. Untuk segmen Industrial dan Ritel, pesaing utama justru datang the Temporary Power and the OM. While the IPP and BD’s businesses focus on the supply side, how to generate power as much as possible. While Pillar is directed to ensure the eiciency of power usage. Hence, Sewatama entered in two segments that have not done by many competitors, managing two business sides, the supply side and the demand side. With such structure, Sewatama is expected to be a solid and growing operating company and has a strong position.

D. Business Competition

Temporary Power business shows more intense competition level with the entrance of new players, especially overseas players. In utility segment, domestic large competitors which are also multinational players are: Aggreko, APR Energy, APAC Energy and Max Power Navigat Group. While the national scale is still dominated by the existing players, namely Bima Golden Powerindo, Kaltimex Energy, Arena Maju Bersama, Adiquatro Elektrindo Perkasa, Prastiwahyu and Kertabumi Teknindo. In line with the strategy to maintain and grow the core business, Sewatama will maintain the current market share, which still controls approximately 45 of utility sector. As for private Non-Utility non-PLN sector, many players operate regionally. However, some can also cover nationwide. Players in Temporary Power for Non-Utility include: Aggreko, Coates Hire, Kertabumi Teknindo, Quality Technic, Hartech, Traknus, Atamora, Permai Jaya, Taneco, Perintis, GG Diesel and others. O M Division has two unique challenges. The irst is a relatively young age, making this division is not well known for its reliability in Indonesian community and businessmen, and the second is the current nature of businessmen, which is using OEM Original Equipment Manufacturer service. The characteristics of competition in the OM business in general can be divided into two major parts, namely the Utility segment for PLN and IPP and the Non-Utility segment consisting of the Industrial and the Retail businesses. Major OM players in the Utility segment are companies owned by PLN such as PT PJB Services and PT Indonesia Power. While the OM for plants owned by private IPP include PT TJB Power Services, PT Wika Insan Pertiwi, PT YTL Jawa Timur and PT IPMOMI. For the Industrial and Retail segments, main competitors come from companies owning OEM brands, A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 95 dari perusahaan pemilik merek OEM, di antaranya Wartsila, Doosan, Mitsubishi dan Siemens. Sedangkan perusahaan seperti PT Bhumi Phala Perkasa dan PT Daun Biru Engineering bermain di segmen Industrial.

E. Prospek Usaha