Factors Afecting Business and Operating Results of Site Services and Remanufacturing Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Manufaktur Strategi Usaha

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 108 Di awal tahun, SSB juga melakukan suatu inisiatif revaluasi aset selektif, dengan menjual salah satu aset di Pulo Gadung. Hasil dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membayar utang sehingga memperingan arus kas dan memperkuat posisi keuangan. Keputusan strategis ini telah menurunkan beban utang secara signiikan dan berhasil menghindarkan SSB dari potensi rugi kurs yang sangat besar akibat depresiasi Rupiah yang terjadi beberapa bulan kemudian. Divisi Remanufacturing SSBR dan Divisi Site Services SSBS relatif mencatat kinerja yang stabil. SSBR mengalami pertumbuhan pendapatan sesuai target serta proitabilitas positif walaupun belum seperti yang diharapkan. Di tahun 2013, pelanggan jasa site services mencakup PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, dan PT Kaltim Prima Coal. SSBS sekali lagi menjadi motor pertumbuhan dengan pendapatan yang cukup signiikan walaupun proitabilitas menurun. Pendapatan mencapai sekitar 7 di bawah anggaran namun lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Beberapa pelanggan utama yang melakukan eisiensi biaya operasional cukup berdampak bagi SSBR dan SSBS. Divisi Transport Equipment SSBT telah mengalami masa penuh tantangan di sepanjang tahun 2012 karena pasarnya masih terkonsentrasi pada manufaktur peralatan transportasi untuk industri pertambangan. Di tahun 2013, SSBT telah mulai melakukan diversiikasi dan penetrasi ke pasar lain yang masih tumbuh. Sebagai langkah awal diversiikasi, pencapaian 60 dari target pendapatan merupakan prestasi tersendiri bagi SSBT. Pencapaian ini dilengkapi dengan keberhasilan SSBT menyumbangkan laba bersih sebagai bukti keberhasilan upaya eisiensi biaya operasional dan investasi “Productivity Improvement Project” yang dilakukan pada tahun 2012. Kontrak besar yang diperoleh di tahun 2013 diantaranya adalah: • Kontrak Jangka Panjang dengan KPC senilai Rp 94,99 miliar dan USD 493.000. • Proyek PT Pertamina Aviation senilai USD 19,2 juta. • Supporting Equipment untuk PT Freeport Indonesia senilai USD 5,4 juta. • Memenangi tender kompetitif untuk body standar truk PT HINO dan PT EDJS • Ekspor produk ke UBE Jepang.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Site Services dan Jasa Remanufaktur

Sebagian besar dari pelanggan SSB untuk site services dan jasa remanufaktur berasal dari industri pertambangan. Melemahnya harga komoditas pertambangan secara langsung memberikan dampak yang berat terhadap kinerja SSB. At the beginning of the year, SSB also performed an initiative to revaluate selective assets, by selling one asset in Pulogadung. Proceeds from the sale were then used to repay debts hence easing its cash low and strengthen inancial position. This strategic decision reduced debt burden signiicantly and SSB managed to avoid huge potential losses due to Rupiah depreciation a few months later. Remanufacturing Division SSBR and Site Services Division SSBS relatively recorded stable performance. SSBR experienced revenue growth as targeted and positive proitability although not as expected. In 2013, the customer of site services included PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, and PT Kaltim Prima Coal. SSBS once again became the growth driver with signiicant income despite slightly lower proitability. Revenue reached approximately 7 below budget but higher than last year. Some key customers performed operating cost eiciency that had quite an impact on SSBR and SSBS. Transport Equipment Division SSBT experienced challenging period throughout 2012 as the market was still concentrated on manufacturing of transportation equipment for mining industry. In 2013, SSBT started to diversify and penetrate into other growing markets. As initial diversiication step, an achievement of 60 of revenue target was SSBT’s accomplishment. This achievement was coupled with success of SSBT to contribute net income as evidence of successful operating cost eiciency and investments “Productivity Improvement Project” conducted in 2012. Major contracts won in 2013 include: • Long-term contracts with KPC worth Rp 94.99 billion and USD 493 000. • PT Pertamina Aviation project worth USD 19.2 million. • Supporting Equipment for Freeport worth USD 5.4 million. • Competitive tender for standard truck body of PT HINO and PT EDJS • Export products to UBE Japan.

B. Factors Afecting Business and Operating Results of Site Services and Remanufacturing

Most of SSB customers for site services and remanufacturing come from the mining industry. The weakening mining commodity prices has directly afected SSB’s performance. A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 109 Terlebih lagi, karena bisnis site services merupakan bisnis yang padat karya, ketersediaan dan biaya yang berkaitan dengan tenaga kerja terlatih dapat mempengaruhi kinerja site services dari SSB. SSB juga menghadapi fakta bahwa masing-masing Pemerintah lokal di Indonesia memiliki kebijakan tersendiri untuk upah minimum. Untuk remanufaktur, jasa ini adalah berdasarkan baik kontrak tahunan dengan biaya jasa tertentu atau secara kasus per kasus tergantung pada permintaan pelanggan. Permintaan untuk jasa remanufaktur dapat dipengaruhi oleh kondisi harga komoditas pertambangan yang sedang lemah. Bahan material dan komponen tertentu yang dibutuhkan yang diimpor juga dapat mempengaruhi struktur biaya SSB mengingat nilai tukar Rupiah yang bergejolak terhadap Dollar AS.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bisnis dan Hasil Operasi Manufaktur

Besar dan durasi kontrak untuk transport equipment dan fabrikasi dapat mempengaruhi penjualan dan pendapatan jasa di segmen ini. Proitabilitas bergantung pada ketersediaan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan bahan baku, suku cadang komponen, dan tenaga kerja terlatih yang dapat mempengaruhi struktur biaya. Karena bahan baku dan komponen yang dibutuhkan sebagian harus diimpor, nilai tukar dapat mempengaruhi biaya di SSB. Penyelesaian pekerjaan yang tertunda dapat menyebabkan SSB terkena denda penalti, sedangkan penundaan pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan dapat mempengaruhi arus kas SSB.

D. Strategi Usaha

Pada tahun 2013 SSB telah mencanangkan strategi yang difokuskan pada penguatan organisasi, mempersiapkan landasan yang kuat untuk mencapai keunggulan bersaing. Strategi ini akan terus berlangsung hingga tahun 2014 secara bertahap dengan pencapaian yang terukur. Aspek utama yang mendapat perhatian adalah: • Memperbaiki tingkat proitabilitas. • Fokus pada keunggulan operasi operational excellence. • Revitalisasi manusia dan organisasi. • Memperbaharui dan memperkuat landasan pertumbuhan.

E. Aspek Pemasaran Kegiatan Pemasaran