Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia. Indonesian Coal Production and Consumption.

A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 60 mendatang. Tetapi Indonesia diprediksi masih menjadi negara pengekspor terbesar di bisnis batubara termal dunia hingga 20 tahun ke depan, di atas Australia, Rusia, Kolombia, dan Afrika Selatan gambar 3. Gambar 2: Pertumbuhan permintaan batubara kalori tinggi dan rendah di kawasan Figure 2: Growth in demand for high and low calorie coals in Asian region Source: Wood Mackenzie Coal Market Service Australia Bostwana Canada China Colombia Germany Indonesia Mozambique North Korea Norway Poland Russia South Africa United Kingdom USA Venezuela Vietnam 2013 2015 2017 2019 2021 2023 2025 2027 2029 2031 2033 2035 500 1000 1500 2000 2500 M t Produksi batubara termal kalori rendah dari Indonesia juga diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan batubara kalori rendah, terutama permintaan dari India yang produksi domestiknya tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan batubara dari dalam negeri. Indonesia akan menjadi pemasok batubara utama di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasiik. Hal ini didorong oleh cadangan batubara Indonesia yang memadai serta biaya produksi yang bersaing. Data Badan Geologi Nasional tahun 2011 menunjukkan Indonesia memiliki sumber daya batubara terkira resources sebesar 161 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang reserves sebesar 28 miliar ton. Dari potensi tambang batubara nasional tersebut sebanyak 53 berada di Sumatera dan 47 sisanya berada di Kalimantan.

B. Produksi dan Konsumsi Batubara Indonesia.

Produksi batubara Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat sebagaimana laporan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara dan APBI Asosiasi Pengusaha Batubara Indonesia yang menyebutkan produksi batubara Indonesia tahun 2013 mencapai 421 juta ton, atau naik sebesar 9,1 dari 286 juta ton yang diproduksi pada tahun 2012. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke pasar global. Sisanya digunakan untuk kebutuhan domestik terutama sebagai bahan bakar PLTU milik PT PLN Persero dan still predicted to be the largest exporter of thermal coal in the world thermal coal business up to the next 20 years, over Australia, Russia, Colombia and South Africa Figure 3. The production of low-calorie thermal coal in Indonesia is also expected to continue to increase in the coming years in line with the increasing demand of low-calorie coal, especially demand from India which can not meet its increasing domestic coal demand. Indonesia will become a major coal supplier in the global market, particularly in the Asia Paciic region. It is driven by Indonesia’s suicient coal reserves and competitive production costs. Data of National Geological Agency in 2011 showed that Indonesia had estimated coal resources of 161 billion tons and mineable reserves of 28 billion tons. Of the national coal mining potentials, 53 are in Sumatra and the remaining 47 are in Kalimantan.

B. Indonesian Coal Production and Consumption.

Indonesian coal production still shows increasing trend as reported by the Directorate General of Mineral and Coal and ICMA Indonesian Coal Mining Association which mentions that Indonesian coal production in 2013 reached 421 million tons, or increased by 9.1 from 286 million tonn produced in 2012. The majority of Indonesian coal production is exported to the global market. The rest is used for domestic needs, especially as fuel for power plants owned by PT PLN Persero and its subsidiaries PLN Group and Independent A BM In ve sta m a A n n u a l R e p or t 2 1 3 61 anak perusahaannya Grup PLN dan produsen listrik swasta atau IPP Independent Power Producer. Pada tahun 2013 volume ekspor mencapai 333 juta ton, naik 9,5 dari 304 juta ton pada tahun 2012. Sisanya sebanyak 88 juta ton dipasok untuk konsumsi domestik, naik 7,3 dari 82 juta ton pada tahun sebelumnya. Permintaan pasokan batubara di dalam negeri diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang melihat tren yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Bahkan di saat volume ekspor diprediksi menurun, kebutuhan domestik akan terus naik. Selain terkait dengan proyek PLTU 10.000 MW tahap pertama dan kedua, kebutuhan batubara untuk sektor industri juga meningkat. Power Producers IPP. In 2013 the export volume reached 333 million tons, increased by 9.5 from 304 million tons in 2012. The remaining 88 million tons are supplied for domestic consumption, increased by 7.3 from 82 million tons in the previous year. The demand in domestic coal supply is predicted to continue to increase in the coming years considering the trend during the last few years. Even when export volume was forecast to decline, domestic demand continued to rise. Besides associated with the irst and second phases of the 10,000 MW power plant project, demand of coal for industrial sector also increased. A BM In ve sta m a L a p or a n Ta h u n a n 2 1 3 3 62 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 106,0 95,5 88,0 82,0 79,6 67,0 56,3 53,5 61,5 163,0 191,4 198,4 208,0 272,7 304,0 333,0 304,5 284,0 400,0 390,0 Prediksi Realisasi 421,0 386,0 353,4 275,2 256,6 240,2 216,9 100 200 300 400 500 600 Produksi Ekspor Domestik Gambar 4: Produksi dan Penjualan Batubara Nasional Figure 4: National coal production and sales Proyeksi Produksi dan Penjualan Batubara Nasional Untuk konsumsi pasar domestik, jenis batubara yang digunakan untuk PLTU cenderung menggunakan batubara kalori rendah. Hal ini terjadi karena sumber daya dan cadangan batubara kalori rendah yang berlimpah sehingga pasokan lebih terjamin. Dengan asumsi pembangunan PLTU seperti telah ditetapkan dalam rencana pembangunan pembangkit PLTU 10.000 MW tahap pertama maupun tahap kedua berjalan lancar, total kebutuhan batubara domestik pada masa-masa mendatang akan meningkat cukup signiikan. Konsumsi pasar domestik tahun 2014 diperkirakan akan meningkat 8,5 menjadi 95,5 juta ton sesuai target pemerintah. Peningkatan ini terjadi untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU IPP yang diperkirakan mencapai 7,5 juta ton.

C. Perkembangan dan Proyeksi Harga Batubara