Pengaruh Posisi Kerja Duduk
19.6.4 Penilaian Mikroklimat di Ruang Kerja Penyetrikaan.
Di samping sarana kerja dan posisi kerja, mikroklimat juga berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan karyawan, yang dapat meningkatkan beban kerja dan mempercepat munculnya kelelahan dan keluhan subjektif ACGIH, 1995; Bernard, 1996; Manuaba, dkk.1998. Dari hasil pengujian mikroklimat didapatkan bahwa ISBB pada ruangan setrika cukup tinggi 29,0-30,3°C. Berdasarkan rekomendasi ACGIH 1995; PERMENNAKER NO.15 1999, untuk pekerjaan dengan beban kerja sedang dengan ISBB sebesar 29,4 o C hanya boleh kerja 50 dan istirahat 50. Hasil penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian Tarwaka 1998 dimana dengan berpedoman pada nilai ISBB, pekerja laundry dan kitchen hotel yang terpapar suhu panas lingkungan hanya diperbolehkan bekerja 50 dan istirahat 50. Kondisi tersebut diperburuk oleh tingginya kelembaban yang menyebabkan sulit untuk berkeringat sehingga badan terasa panas dan gerah. Sedangkan kipas angin yang terpasang hanya berfungsi menggerakkan udara, tetapi tidak dapat memberikan sirkulasi atau pergantian udara segar. Agar tenaga kerja dapat bekerja selama 8 jam terus menerus tanpa adanya gangguan kesehatan dan kenyamanan, Pengaruh Sarana Kerja 279 PENGARUH SARANA KERJA maka ISBB harus diusahakan maksimum 26,7 o C dan kelembaban 60-70. Ber- nard 1996 berpendapat bahwa tingkat tekanan panas heat stress dapat diturunkan melalui pengendalian teknis engineering controls. Metode pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1 Mengurangi temperatur dan kelembaban. Cara ini dapat dilakukan melalui ventilasi pengenceran dilution ventilation atau pendinginan secara mekanis mechanical cooling. Cara ini telah terbukti secara dramatis dapat menghemat biaya dan meningkatkan kenyamanan. 2 Meningkatkan pergerakan udara. Peningkatan pergerakan udara melalui fans dimaksudkan untuk memperluas pendinginan evaporasi to enhance evaporate cooling , tetapi tidak boleh melebihi 2 mdet. Sehingga perlu dipertimbangkan bahwa menambah pergerakan udara pada temperatur yang tinggi 40 o C dapat berakibat kepada peningkatan tekanan panas. Dari pendapat tersebut diatas, dapat ditegaskan bahwa kondisi yang harus dipertimbangkan dalam desain sistem ventilasi adalah adanya sirkulasi udara yang baik, sehingga terjadi pergantian udara dalam ruangan dengan udara segar dari luar secara terus menerus. Di samping itu faktor pakaian dan pemberian minum harus juga dipertimbangkan dalam mengatasi masalah panas lingkungan.19.7 Simpulan
Dari analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Posisi kerja dengan duduk terus-menerus pada pekerjaan menyetrika menyebabkan kerja statis dan strenuous. 2. Ukuran sarana kerja meja-kursi setrika yang digunakan tidak sesuai dengan anthropometri pemakainya, sehingga menyebabkan sikap paksa. 3. Beban kerja untuk pekerjaan menyetrika termasuk dalam kategori sedang. 4. Pengaruh posisi kerja statis, ukuran sarana kerja yang tidak anthropometris, dan suhu lingkungan panas menyebabkan beban kerja meningkat sehingga menyebabkan kelelalan bagi para pekerja.19.8 Saran
Penelitian ini baru pada tingkat observasi dan pengukuran awal. Untuk membuktikan apakah terjadinya sikap paksa, meningkatnya beban kerja dan terjadinya gangguan sistem muskuloskeletal dan kelelahan yang dialami oleh tenaga kerja tersebut betul-betul disebabkan oleh faktor-faktor seperti tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa perbaikan posisi kerja, sarana kerja dan lingkungan kerja.Parts
» Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
» Pendekatan Dalam Desain Stasiun Kerja
» Pertimbangan Antropometri Dalam Desain
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Dinamis
» Pengertian Kualitas Udara dalam Ruang Kerja
» Kontaminan Udara dalam Ruang Kerja
» Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat
» Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang
» Penurunan Kemampuan Fisik Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Sistim Saraf Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Kekuatan Otot Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Koordinasi Gerak Anggota Tubuh
» Kloset untuk Lansia Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Bak Penampung Air Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Beban Kerja oleh Karena Faktor Eksternal.
» Beban Kerja oleh karena Faktor Internal
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja
» Beban Kerja Mental Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja
» Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal
» Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal
» Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskuloselektal
» Konsep Umum Produktivitas Kerja
» Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Asas Manfaat Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Stress.
» Pencegahan dan Pengendalian Stress Akibat Kerja
» Langkah Redesain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja
» Lingkungan Kerja Hasil Penelitian
» Beban Kerja Hasil Penelitian
» Keluhan Subjektif Hasil Penelitian
» Produktivitas Kerja Hasil Penelitian
» Materi dan Metode Penelitian
» Teknik Perbaikan Kondisi Kerja Pengadukan Spesi Beton
» Lingkungan Kerja Hasil dan Pembahasan
» Beban Kerja Hasil dan Pembahasan
» Keluhan Otot Kelelahan Hasil dan Pembahasan
» Produktivitas Hasil dan Pembahasan
» Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton
» Kondisi Sarana Kamar Mandi Sebelum dan Sesudah Perbaikan
» Antropometri dan Karakteristik Fisik Subjek Hasil Pengamatan Gerak-Waktu Lansia di Kamar Mandi .
» Hasil Pengukuran Kemandirian, Kelegaan dan Waktu Beraktivitas Lansia di Kamar Mandi
» Karakteristik Fisik Subjek Kemandirian
» Pengukuran Waktu Beraktivitas Pembahasan
» Mikroklimat dan Pengaruhnya terhadap Ketidaknyamanan.
» Penilaian Beban Kerja Pembahasan
» Penilaian Kadar Oksigen dan Karbon Dioksida pada Ruang Basemen.
» Penilaian Polusi Udara pada Ruang Basemen.
» Gambaran Umum dan Hasil Identifikasi
» Penilaian terhadap Hasil Wawancara dengan Karyawan
» Penilaian Faktor Fisik Lingkungan Kerja
» Penilaian Faktor Kimia Lingkungan Kerja.
» Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Analisis Data Metode Penelitian
» Keserasian Interaksi Manusia-Mesin pada Ruang ACC
» Pengaruh Interaksi Manusia-Mesin terhadap Gangguan Sistem Muskuloskeletal
» Penilaian Beban Kerja Operator ACC
» Pengaruh Shift Malam terhadap Kelelahan Subjektif
» Pengaruh Shift Malam terhadap Tingkat Kecepatan, Ketelitian dan Konstansi Kerja
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Penilaian terhadap Beban Kerja
» Kelelahan Akibat Kerja. Pembahasan
» Penilaian Mikroklimat di Ruang Kerja Penyetrikaan.
» Analisis Data Metode dan Materi
» Sistem Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat dari Kontainer
» Penilaian Lingkungan Kerja Panas
» Penilaian Beban Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat
» Pengaruh Aktivitas Angkat terhadap Keluhan Muskuloskeletal
» Pengaruh Pekerjaan Bongkar Muat terhadap Kelelahan
» Metode dan Materi Penelitian Hasil Penelitian
» Pengaruh Usia terhadap Ambang Dengar
» Pengaruh Masa Kerja terhadap Ambang Dengar
» Tangga Kerja Analisis Alat Bantu Kerja 1.
» Analisis Beban Kerja. Hasil dan Pembahasan
» Analisis Waktu Kerja, Istirahat dan Nutrisi
» Materi dan Metode Simpulan Saran Kepustakaan
» Pengumpulan Data Materi dan Metode
» Analisis Data Materi dan Metode
» Tuntutan Tugas Task. Hasil dan Pembahasan.
» Waktu Kerja, Istirahat dan Alokasi Pekerja
» Tingkat Ketelitian dan Tingkat Kelelahan.
» Antropometri Subjek dan Dimensi Kursi Penumpang.
» Kondisi Lingkungan Hasil dan Pembahasan
Show more