Penurunan Kemampuan Fisik Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia

Ergonomi Untuk Orang Tua 81 E R GONOMI UNTUK ORANG T U A b. penurunan sensitifitas alat perasa pada kulit, upayakan untuk menggunakan peralatan kamar mandi yang relatif aman bagi lansia, seperti; pemanas air dengan termostat, dan c. terjadinya buta parsial, melemahnya kecepatan focusing pada mata lansia, dan makin buramnya lensa yang ditandai dengan lensa mata makin berwarna putih, akan mempersulit lansia membedakan warna hijau, biru dan violet. Keadaan ini berakibat pada pergerakan lansia yang semakin lamban dan terbatas, sehingga diperlukan alat bantu untuk memudahkan dalam bergerak seperti pegangan tangan, seperti pada gambar 6.2 Gandjean, 1993; Tilley, 1993. Secara umum perlu dihindarkan penggunaan bahan yang membahayakan lansia, seperti kemungkinan terpeleset karena bahan yang licin, dan sudut yang tajam.

6.1.3 Penurunan Kekuatan Otot

Penurunan kekuatan otot tubuh pada lansia meliputi, penurunan kekuatan otot tangan sebesar 16-40 variasi ini tergantung kepada tingkat kesegaran jasmani seseorang. Penurunan kekuatan genggam tangan menurun sebesar 50, dan kekuatan otot lengan menurun 50 Tilley, 1993. Kemper 1994, menambahkan bahwa berkurangnya kekuatan dan keleluasaan bergerak pada tubuh lansia terjadi karena menurunnya kemampuan fungsi organ-organ penggerak, stimulus sensory organ, motor neurones, tingkat kesegaran jasmani VO 2 max dan kontraksi otot. Penurunan kemampuan otot untuk masing-masing anggota tubuh pada lansia tidaklah berbarengan, kekuatan otot paha bagian bawah lebih cepat melemah dibanding kekuatan otot pada tangan. Sehingga otot lengan akan lebih intensif penggunaannya dibandingkan otot kaki gambar 6.2. Gambar 6.2 Railling Membantu Optimalisasi Penggunaan Otot Lengan Lansia Untuk Bergerak Secara Mandiri. 82 Ergonomi Untuk Orang Tua E R GONOMI UNTUK ORANG T U A

6.1.4 Penurunan Koordinasi Gerak Anggota Tubuh

Kecelakaan sering terjadi pada lansia, karena mereka melakukan kegiatan yang pada saat tersebut berada di luar kemampuannya, padahal jenis pekerjaan itu merupakan kegiatan rutin di waktu mudanya. Makin berkurangnya kemampuan koordinasi tubuh akan mempersulit lansia dalam melakukan koordinasi pekerjaan yang berisi informasi yang kompleks Manuaba, 1988; Kok dkk., 1994. Morris 1996 menyatakan bahwa karena makin melemahnya koordinasi tubuh, 25 lansia pernah nyaris terjatuh near miss di kamar mandi. Padahal kondisi inilah merupakan tanda awal akan makin melemahnya sistem kontrol koordinasi pada lansia yang perlu diwaspadai. Pulat 1992 menyatakan bahwa terdapat penurunan kestabilan baik berdiri maupun duduk setelah midlife. Perubahan pada tulang, otot, dan jaringan saraf juga terjadi pada orang tua. Degenerasi proses pada tulang rawan cartilage dan otot menyebabkan penurunan mobilitas dan meningkatnya resiko cedera. Jadi yang terpenting pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua sebaiknya yang tidak memerlukan kekuatan otot, ketahanan, kecepatan dan fleksibilitas. 50 kekuatan hilang pada umur 65 tahun, tetapi kekuatan tangan hanya turun 16. Waktu reaksi sekurang-kurangnya turun 20 pada umur 60 dibandingkan umur 20 tahun. Kata kuncinya adalah: lansia tersebut butuh tempat tinggal dan beraktivitas yang lebih aman dan nyaman untuk bergerak, dan latihan untuk dapat menyesuaikan diri terhadap hambatan koordinasi yang dimilikinya.

6.2 Antropometri Lansia

Antropometri memiliki arti telaah tentang ukuran badan manusia dan mengupayakan evaluasi dan pembakuan jarak jangkau yang memungkinkan rerata manusia untuk melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan gerakan-gerakan yang sederhana Wignyosoebroto, 1995. Ukuran tubuh lansia baik pria maupun wanita, terjadi penyusutan ukuran tinggi badan lebih kurang 5 dibanding sewaktu berumur 20 tahun. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor di antaranya: a. bongkok dan pembengkokan tulang belakang karena proses penuaan; b. perubahan tulang rawan dan persendian menjadi tulang dewasa; dan c. perubahan susunan tulang kerangka pembentuk tubuh karena proses penuaan, dan akibat penyakit lain yang diderita Tilley, 1993; Samekto Pranarka, 1999 Sebagai ilustrasi pengukuran antropometri statis lansia, dapat dilihat seperti gambar 6.3.