Cuaca Kerja [E-BOOK] ERGONOMI – Untuk Kesetan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas | Ir. Solichul Hadi Achmad Bakri, M.Erg

Kualitas Udara Dalam Ruang Kerja 59 KU ALIT AS UD ARA D ALAM R U ANG KERJ A dilakukan baik secara sentral maupun secara split AC biasa. Pada dasarnya kedua jenis AC tersebut mempunyai prinsip pengaliran udara yang agak berbeda. Pada AC split , udara dari luar gedung dihisap dan didinginkan dalam suatu phase kemudian dihembuskan ke dalam ruangan, selanjutnya udara dikeluarkan melalui lubang-lubang yang dibuka dan ditutup. Sedangkan pada AC sentral, udara didinginkan dan kemudian dihembuskan kedalam ruangan yang selanjutnya udara di dalam ruangan yang masih agak dingin dihisap lagi untuk didinginkan kembali dan kemudian dihembuskan ke dalam ruangan lagi, demikian seterusnya. Pada AC sentral ada kemungkinan udara yang dialirkan terkontaminasi dengan bahan-bahan pencemar yang berasal dalam ruangan itu sendiri, seperti; gas CO 2 sebagai sisa pernafasan, gas CO terutama dari asap rokok, O 3 dari peralatan kerja. Meskipun bahan pencemar tersebut kadarnya relatif kecil, oleh karena terakumulasi dalam waktu yang lama kemungkinan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan penghuninya. Dari uraian tersebut, secara ringkas dapat digambarkan tentang faktor-faktor yang biasanya dapat mempengaruhi atau menyebabkan rendahnya kualitas udara dalam ruangan kerja seperti pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2. Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Kulaitas Udara di Ruang Kerja No. Komponen Contoh Kondisi yang Dapat Mempengaruhi Kualitas Udara 1. Air Conditioning AC Desain Kapasitas pendingin tidak cukup Tahap operasional Tidak dihidupkan sebelum karyawan masuk Pemeliharaan Filter tidak diganti 2. Material Bangunan Baru Cat, fabric, furnishing dapat melepas gas pencemar Lama Tetesan air sering merusak karpet 3. Aktivitas Pekerjaan Fotocopy Melepas ozone Pemeliharaan ruangan Melepas debu dan partikel Aktivitas dari tetangga Asap dari proses memasak Proses pemanasan Oven dan pengering melepas gas sisa pembakaran 4. Manusia Merokok, bau badan dan parfume 5. Udara Luar Ruangan Polutan ambien Sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dll. Area parkir Asap kendaraan bermotor Konstruksi bangunan Debu dll. 60 Kualitas Udara Dalam Ruang Kerja KU ALIT AS UD ARA D ALAM R U ANG KERJ A

4.6 Pengujian Kualitas Udara

Untuk mengetahui dan menilai kondisi kualitas udara dalam ruangan terhadap parameter-parameter yang ditetapkan, kita dapat mengacu baik pada standard nasional maupun internasional yang berlaku. ¾ Faktor -faktor yang harus diuji setidaknya meliputi parameter: Faktor Fisik Lingkungan Kerja: Suhu basah dan kering Indek Suhu Basah dan Bola ISBB. Kelembaban Relatif Kecepatan gerakan udara mdet Kontaminan Udara: Partikel : Debu Hasil pernapasan: karbon dioksida CO 2 Pembakaran gas-gas: karbon monoksida CO, nitrogen dioksida NO 2 , sulfur diaksoda SO 2 dll. Konsentrasi oksigen O 2 di udara Ozon O 3 Formaldehid HCHO ¾ Langkah-langkah pengujian : a. Survei Awal Mendiskusikan problem kualitas udara yang muncul dan dirasakan tidak nyaman oleh sebagian besar karyawan. Identifikasi tanda-tanda, gejala dan keluhan yang dialami oleh sebagian besar karyawan. Membagikan kuesioner tentang perasaan subjektif karyawan berkaitan dengan kualitas udara dan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan. Investigasi sistem ventilasi AC yang digunakan. Survei tata letak ruang, tata letak stasiun kerja, dll Walk-Through Survey : membuat sketsa ruangan yang diinvestigasi, pendataan alat dan sarana kerja, identifikasi material yang digunakan dll. Pengujian awal terhadap parameter suhu udara, kelembaban dan aliran atau sirkulasi udara.

b. Survei Lengkap

Penilaian sistem ventilasi secara detail. Pengujian suhu udara, kelembaban udara, aliran udara secara detail. Pengambilan sample gas-gas dan partikel udara yang diduga sebagai penyebab rendahnya kualitas udara ruangan kerja seperti kadar O 2 , O 3 , CO 2 , CO, NO 2 , SO 2 , Formaldehid, debu dll. Kualitas Udara Dalam Ruang Kerja 61 KU ALIT AS UD ARA D ALAM R U ANG KERJ A

c. Analisis Data

Menggunakan standard nasional dan internasional yang berlaku untuk mencocokkan dengan hasil pengukuran Mencari korelasi antara data dan keluhankomplain yang dialami karyawan.

d. Rekomendasi

Didasarkan hasil evaluasi dan analisa data Mengambil langkah-langkah tindakan berdasarkan skala urgensi

4.7 Langkah-Langkah Alternatif Pengendalian

Apabila kualitas udara dalam ruang kerja telah diidentifikasi dan dinilai keberadaannya, maka apabila ditemukan hal-hal yang dapat menurunkan kualitas udara dalam suatu ruangan harus segera dilakukan perbaikan sebagai upaya pengendalian. Pengendalian terhadap kualitas udara dalam ruang kerja dapat ditempuh melalui cara yang sudah lazim digunakan yaitu dengan mengikuti hierarki pengendalian Mutchler and Golenblewski, 1991 dan Grantham, 1992 di antaranya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Pemindahan atau penggantian sumber pencemaran. Pengendalian ini terutama dimaksudkan untuk menurunkan atau menggantikan bahan-bahan yang lebih berbahaya dengan yang kurang berbahaya. Di samping itu juga dapat dilakukan dengan memindahkan peralatan-peralatan yang dapat mencemari ruangan kerja ke tempat lain yang terpisah dengan ruangan induk. Sebagai contoh, memindahkan mesin diesel ke tempat yang terpisah dengan gedung induk, sehingga gas emisi tidak masuk ke dalam ruangan kerja. 2 Modifikasi tempat atau proses kerja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat pemaparan bahan pencemar terhadap tenaga kerja. Satu contoh yang sederhana adalah memindahkan mesin foto copy agak jauh dari tempat kerja yang banyak tenaga kerjanya atau mengisolasinya pada ruangan tersendiri. Perlu dicatat bahwa dalam memodifikasi tempat atau proses kerja tidak boleh mengurangi kenyamanan dan efisiensi kerja. 3 Desain sistem ventilasi udara. Ventilasi adalah salah satu sarana untuk memelihara udara ruangan agar dicapai kualitas udara yang diinginkan. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan atau memindahkan pengaliran sumber udara bersih jauh dari sumber udara yang terkontaminasi. Dan apabila di dalam ruangan terdapat sumber pencemaran, maka sistem pengendalian dapat menggunakan “Local Exhaust Ventilation ”, “Dilution Ventilation” atau “ Air Cleaning”. 62 Kualitas Udara Dalam Ruang Kerja KU ALIT AS UD ARA D ALAM R U ANG KERJ A 4 Pengendalian Administrasi Disamping cara-cara pengendalian teknis tersebut, perlu dipikirkan pula cara-cara pengendalian administrasi, antara lain: Mengembangkan jalur komunikasi antara tenaga kerja dengan pimpinan perusahaan untuk menemukan problem-problem yang muncul dan menemukan cara pengendalian yang tepat. Membersihkan tempat kerja secara reguler. Memelihara dan membersihkan sarana ventilasi secara reguler agar dapat berfungsi secara optimal. Merancang ruangan untuk perokok yang terpisah dari ruangan kerja ber-AC. Pengecatan ruangan, pembersihan karpet, atau penyemprotan pestisida harus dilakukan di luar jam-jam kerja, dan ventilasi harus sudah dihidupkan kembali sebelum tenaga kerja masuk ruangan.

4.8 Kepustakaan.

American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers ASHRAE, 1989. Ventilation for Indoor Air Quality, ASHRAE Standards- 62, Atlanta. Grantham, D. 1992. Occupational Health Safety. Guidebook for the WHSO. Me- rino Lithographics Moorooka Queensland. Australia: 208-216. Hau, E., 1997. Lectures and Practical Sessions on Indoor Air Quality, The Univer- sity of Queensland, Australia. Heryuni, S., 1993. Kualitas Lingkungan Kerja Perkantoran dan Standarnya, Majalah Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Jakarta, XXVI 2 dan 3: 11-27. Lieckfield, Jr., R.G. and Farrar, A.C., 1991. Indoor Air Quality in Nonindustrial Occupational Environments. In: Clayton, G.D. Clayton, F.E. Eds. Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology , General Principles 4 th Edt. Vol.I A, John Wiley Sons, Inc, Amerika. Morey, P.R., Singh, J. 1991. Indoor Air Quality in Non Industrial Occupational Enviroments. Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology, 4 th Edt. USA. Mutchler, J.E. Golenblewski, M.A. 1991. Air Pollution Control. In: Clayton, G.D. Clayton, F.E. Eds. Patty’s Industrial Hygiene and Toxicology, Gen- eral Principles 4th Edt. Vol.I A, John Wiley Sons, Inc, Amerika. National Health and Medical Reaserch Council NHMRC, 1985. Recommended Methods for Monitoring Air Pollutants in The Environment. Australian Gov- ernment. National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH, 1984. A Guide to Safety In Confined Space, U.S. Departemnt of Health and Human Ser- vices, Amerika.