Beban Kerja Hasil dan Pembahasan
13.4.6 Produktivitas
Produktivitas kerja dianalisis berdasarkan perbandingan jumlah spesi beton yang dihasilkan kgmenit sebagai keluaran dan nadi kerja denyutmenit sebagai masukan dalam periode waktu tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada PIII, selanjutnya diikuti oleh PII dan PI seperti yang terlihat pada Grafik 13.8a dan 13.8b. Produktivitas PIII 118,67 dan PII 64,18 lebih tinggi dari p 0,05. PIII 33, 18 lebih tinggi dari PII p 0,05. Produktivitas PI sangat rendah bila dibandingkan dengan PII dan PIII. Hal ini terjadi di samping karena adanya sikap kerja tidak alamiah juga karena banyaknya istirahat curian. Selama menunggu proses pengadukan, para pekerja meninggalkan posisi kerjanya untuk mencari perlindungan terhadap paparan panas matahari, sehingga proses pengadukan berikutnya tidak dapat segera dimulai. Hal ini juga tampak terjadi pada PII, namun produktivitas PII masih lebih tinggi dari PI karena untuk PII sudah ada perbaikan sikap kerja. Sementara itu pada PIII pekerja tetap berada di posisi kerjanya masing-masing sehingga proses pengadukan bisa berjalan kontinyu dan lebih efisien. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanto 2001 yang menunjukkan bahwa perbaikan sarana kerja telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja wanita pengangkut pasir di Tukad Ayung Bongkasa. Selanjutnya, untuk memberikan gambaran yang lebih mudah diterima baik oleh pekerja maupun pihak industri, kiranya perlu diuraikan manfaat intervensi ergonomi seperti berikut ini.13.4.7 Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton
Intervensi ergonomi dengan biaya murah dapat memberikan keuntungan manfaat yang lebih besar baik langsung maupun tidak langsung. Analisis keuntunganmanfaat tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu biaya Gambar 13.8a Grafik Perbedaan Hasil produksi Gambar 13.8b Grafik Perbedaan Produktivitas kerja 192 Penurunan Landasan Molen PENUR UN AN LAND ASAN pengobatan, biaya produksi, biaya peralatan dan biaya pemeliharaan Dalton Smitten, 1991. Dalam pembahasan ini, analisis keuntunganmanfaat hanya ditinjau dari perbandingan antara biaya intervensi ergonomi dengan penghematan biaya produksi spesi beton yang meliputi biaya bahan, tenaga kerja dan alat kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk penurunan landasan mesin PII diperlukan biaya sebesar Rp. 7.200,-, sedangkan untuk penurunan landasan molen dan pemberian peneduh PIII diperlukan biaya sebesar Rp. 514.200,-. Biaya penghematan untuk PII adalah Rp. 92.531,38hari dan untuk PIII adalah Rp. 175.979,76hari. Selanjutnya berdasarkan besarnya penghematan biaya per hari dan biaya intervensi ergonomi, maka dapat dianalisis titik pulang pokok seperti yang terlihat pada Gambar 13.9 berikut ini. Dari gambar 13.9 dapat diketahui bahwa biaya intervensi untuk PII hampir mendekati 0 dan pada hari pertama telah tertutup oleh adanya penghematan. Sedangkan untuk PIII, biaya intervensi baru tertutup oleh adanya penghematan biaya pada akhir hari ke tiga setelah pelaksanaan intervensi. Untuk jangka panjang, ternyata manfaat dari PIII lebih besar dari PII.13.5 Simpulan
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal pokok yaitu: 1. Penurunan landasan molen sesuai ukuran tubuh pekerja dan pemberian peneduh telah menurunkan beban kerja, keluhan otot skeletal dan kelelahan, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas pengadukan spesi beton secara tradisional; 2. Intervensi ergonomi dengan biaya yang relatif murah dapat menekan resiko sakit akibat kerja dan memberikan keuntungan yang cukup besar baik bagi pekerja maupun unsur manajemen.13.6 Saran
Bertitik tolak dari permasalahan yang ada dan berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas, maka kesehatan kerja perlu dijaga sehingga dapat dicapai produktivitas yang maksimal. Gambar 13.9 Grafik pencapaian Titik Pulang PokokParts
» Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
» Pendekatan Dalam Desain Stasiun Kerja
» Pertimbangan Antropometri Dalam Desain
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Dinamis
» Pengertian Kualitas Udara dalam Ruang Kerja
» Kontaminan Udara dalam Ruang Kerja
» Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat
» Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang
» Penurunan Kemampuan Fisik Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Sistim Saraf Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Kekuatan Otot Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Koordinasi Gerak Anggota Tubuh
» Kloset untuk Lansia Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Bak Penampung Air Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Beban Kerja oleh Karena Faktor Eksternal.
» Beban Kerja oleh karena Faktor Internal
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja
» Beban Kerja Mental Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja
» Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal
» Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal
» Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskuloselektal
» Konsep Umum Produktivitas Kerja
» Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Asas Manfaat Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Stress.
» Pencegahan dan Pengendalian Stress Akibat Kerja
» Langkah Redesain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja
» Lingkungan Kerja Hasil Penelitian
» Beban Kerja Hasil Penelitian
» Keluhan Subjektif Hasil Penelitian
» Produktivitas Kerja Hasil Penelitian
» Materi dan Metode Penelitian
» Teknik Perbaikan Kondisi Kerja Pengadukan Spesi Beton
» Lingkungan Kerja Hasil dan Pembahasan
» Beban Kerja Hasil dan Pembahasan
» Keluhan Otot Kelelahan Hasil dan Pembahasan
» Produktivitas Hasil dan Pembahasan
» Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton
» Kondisi Sarana Kamar Mandi Sebelum dan Sesudah Perbaikan
» Antropometri dan Karakteristik Fisik Subjek Hasil Pengamatan Gerak-Waktu Lansia di Kamar Mandi .
» Hasil Pengukuran Kemandirian, Kelegaan dan Waktu Beraktivitas Lansia di Kamar Mandi
» Karakteristik Fisik Subjek Kemandirian
» Pengukuran Waktu Beraktivitas Pembahasan
» Mikroklimat dan Pengaruhnya terhadap Ketidaknyamanan.
» Penilaian Beban Kerja Pembahasan
» Penilaian Kadar Oksigen dan Karbon Dioksida pada Ruang Basemen.
» Penilaian Polusi Udara pada Ruang Basemen.
» Gambaran Umum dan Hasil Identifikasi
» Penilaian terhadap Hasil Wawancara dengan Karyawan
» Penilaian Faktor Fisik Lingkungan Kerja
» Penilaian Faktor Kimia Lingkungan Kerja.
» Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Analisis Data Metode Penelitian
» Keserasian Interaksi Manusia-Mesin pada Ruang ACC
» Pengaruh Interaksi Manusia-Mesin terhadap Gangguan Sistem Muskuloskeletal
» Penilaian Beban Kerja Operator ACC
» Pengaruh Shift Malam terhadap Kelelahan Subjektif
» Pengaruh Shift Malam terhadap Tingkat Kecepatan, Ketelitian dan Konstansi Kerja
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Penilaian terhadap Beban Kerja
» Kelelahan Akibat Kerja. Pembahasan
» Penilaian Mikroklimat di Ruang Kerja Penyetrikaan.
» Analisis Data Metode dan Materi
» Sistem Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat dari Kontainer
» Penilaian Lingkungan Kerja Panas
» Penilaian Beban Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat
» Pengaruh Aktivitas Angkat terhadap Keluhan Muskuloskeletal
» Pengaruh Pekerjaan Bongkar Muat terhadap Kelelahan
» Metode dan Materi Penelitian Hasil Penelitian
» Pengaruh Usia terhadap Ambang Dengar
» Pengaruh Masa Kerja terhadap Ambang Dengar
» Tangga Kerja Analisis Alat Bantu Kerja 1.
» Analisis Beban Kerja. Hasil dan Pembahasan
» Analisis Waktu Kerja, Istirahat dan Nutrisi
» Materi dan Metode Simpulan Saran Kepustakaan
» Pengumpulan Data Materi dan Metode
» Analisis Data Materi dan Metode
» Tuntutan Tugas Task. Hasil dan Pembahasan.
» Waktu Kerja, Istirahat dan Alokasi Pekerja
» Tingkat Ketelitian dan Tingkat Kelelahan.
» Antropometri Subjek dan Dimensi Kursi Penumpang.
» Kondisi Lingkungan Hasil dan Pembahasan
Show more