Lingkungan Kerja Hasil dan Pembahasan

190 Penurunan Landasan Molen PENUR UN AN LAND ASAN Dapat disimpulkan bahwa pemberian peneduh telah memberikan efek positif terhadap organisasi kerja. Pada PIII, pekerjaan dapat dilakukan secara kontinyu selama 8 jam tanpa membahayakan kesehatan pekerja, pada PII, jadwal kerja- istirahat yang direkomendasikan adalah 50 kerja dan 50 istirahat, sedangkan pada kondisi awal sebelum intervensi PI, jadwal kerja yang direkomendasikan adalah 25 kerja dan 75 istirahat. Selanjutnya, di samping memberikan pengaruh terhadap beban kerja, perbaikan sikap dan lingkungan kerja juga mempengaruhi tingkat keluhan otot seperti uraian berikut ini.

13.4.4 Keluhan Otot

Keluhan otot diindikasikan melalui kuesioner Nordic Body Map sebelum dan sesudah bekerja. Hasil analisis proporsional menunjukkan bahwa bagian otot skel- etal yang paling banyak dikeluhkan oleh pekerja adalah pada otot punggung, pinggang, bahu kanan, bahu kiri, lengan atas kiri dan betis. Rerata keluhan otot skeletal terendah terjadi pada PII 8,93 ± 4,83, diikuti oleh PIII 9,03 ± 3,71 dan PI 18,7 ± 7,54. Keluhan otot pada PIII menurun 51,71 dan PII 52,25 dari PI p 0,05. Sedangkan efek penurunan keluhan otot oleh PIII maupun PII tidak berbeda bermakna p 0,05. Hal ini terjadi karena pada PII dan PIII telah dilakukan perbaikan sikap kerja, sehingga keluhan otot skeletal menurun.

13.4.5 Kelelahan

Indikasi kelelahan diperoleh melalui selisih waktu reaksi sebelum dan sesudah bekerja, yang diukur dengan reaction timer dengan sistem rangsang cahaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa rerata selisih skor waktu reaksi terendah terjadi pada PIII 24,54 ± 1,51 milidetik. Selanjutnya diikuti oleh PII 34 ± 1,14 milidetik dan PI 42,96 ± 0,39 milidetik. Rerata waktu reaksi pada PIII 42,88 dan PII 20,86 lebih rendah dari PI p 0,05. PIII 27,82 lebih rendah dari PII p 0,05. Dengan demikian waktu reaksi PIII adalah yang tercepat. Hal ini terjadi karena pada PIII, telah dilakukan perbaikan sikap dan kondisi lingkungan kerja sehingga tidak terjadi kelelahan yang berlebihan. Dalam kondisi ini maka stimuli cahaya yang diterima syaraf aferen akan lebih cepat sampai ke pusat otak sebagai pengendali gerakan, dengan demikian waktu reaksi terhadap stimuli tersebut akan lebih cepat. Ini membuktikan bahwa penurunan landasan molen sesuai ukuran tubuh pekerja dan pemberian peneduh memberikan pengaruh yang sangat bermakna terhadap penurunan tingkat kelelahan. Penurunan Landasan Molen 191 PENUR UN AN LAND ASAN

13.4.6 Produktivitas

Produktivitas kerja dianalisis berdasarkan perbandingan jumlah spesi beton yang dihasilkan kgmenit sebagai keluaran dan nadi kerja denyutmenit sebagai masukan dalam periode waktu tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi terjadi pada PIII, selanjutnya diikuti oleh PII dan PI seperti yang terlihat pada Grafik 13.8a dan 13.8b. Produktivitas PIII 118,67 dan PII 64,18 lebih tinggi dari p 0,05. PIII 33, 18 lebih tinggi dari PII p 0,05. Produktivitas PI sangat rendah bila dibandingkan dengan PII dan PIII. Hal ini terjadi di samping karena adanya sikap kerja tidak alamiah juga karena banyaknya istirahat curian. Selama menunggu proses pengadukan, para pekerja meninggalkan posisi kerjanya untuk mencari perlindungan terhadap paparan panas matahari, sehingga proses pengadukan berikutnya tidak dapat segera dimulai. Hal ini juga tampak terjadi pada PII, namun produktivitas PII masih lebih tinggi dari PI karena untuk PII sudah ada perbaikan sikap kerja. Sementara itu pada PIII pekerja tetap berada di posisi kerjanya masing-masing sehingga proses pengadukan bisa berjalan kontinyu dan lebih efisien. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanto 2001 yang menunjukkan bahwa perbaikan sarana kerja telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja wanita pengangkut pasir di Tukad Ayung Bongkasa. Selanjutnya, untuk memberikan gambaran yang lebih mudah diterima baik oleh pekerja maupun pihak industri, kiranya perlu diuraikan manfaat intervensi ergonomi seperti berikut ini.

13.4.7 Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton

Intervensi ergonomi dengan biaya murah dapat memberikan keuntungan manfaat yang lebih besar baik langsung maupun tidak langsung. Analisis keuntunganmanfaat tersebut dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu biaya Gambar 13.8a Grafik Perbedaan Hasil produksi Gambar 13.8b Grafik Perbedaan Produktivitas kerja