Karakteristik Fisik Subjek Kemandirian
14.7.3 Kelegaan
Dengan mengganti handel pintu menjadi bentuk bergagang, mengakibatkan peningkatan skor kelegaan sebesar 1,46 23,43. Dari P0 adalah 6,23 + 1,36 dan pada P1 adalah 7,69 + 0,48. Nilai p-value 0,002 0,05, sehingga peningkatan karena intervensi penggantian handel pintu, bermakna. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa handel pintu bergagang memudahkan lansia membuka pintu Hadi Solichul; dkk, 2001. Hasil penelitian ini juga dikuatkan oleh subjek, bahwa lansia akan lebih mudah membuka dan menutup pintu. Dalam sajian grafis dapat dilihat seperti gambar 14. 13 Gambar 14.13 Grafik Perbedaan Pengaruh Perbaikan Handel Pintu terhadap Kelegaan Lansia Pengaruh Pemasangan Railing 4 5 1 1 2 3 4 5 6 7 Sebelum Sesudah Beda Se ra ta Sk o r 37.1 45.6 8.5 10 20 30 40 50 Sebelum Sesudah Beda Se ra ta Sk o r Gambar 14.11 Grafik Perbedaan Pengaruh PemasanganRailling terhadap Kemandirian Lansia Gambar 14.12 Grafik Perbedaan Rerata Total Skor Kemandirian Lansia dalam Penggunaan Kamar Mandi 208 Perbaikan Sarana Kamar mandi PERBAIKAN SARANA KAMAR MANDI Pengaruh pengubahan kloset jongkok menjadi kloset duduk dari tinjauan kontribusi pada aspek kelegaan, skor rerata P0 adalah 2,38 ± 0,65 dan pada P1 adalah 3,69 ± 0,48. Telah terjadi peningkatan prosentase kemandirian akibat penggantian kloset sebesar 1,31 55,04 , dengan nilai p-value 0,000 signifikan. Hasil wawancara tentang perbaikan kloset menjadi tipe duduk, semua subjek berpendapat bahwa dengan kloset duduk tidak menimbulkan lagi rasa nyeri pada tungkai, lutut dan kedua tangan tidak perlu lagi berpegangan pada dinding bak air. Dalam sajian grafis dapat dilihat seperti gambar 14.14 Dari hasil analisis data objekti- kan perasaan khawatir lansia. Dengan berpegangan pada railing, gerak tubuh lansia saat masuk dan keluar kamar mandi menjadi lebih mudah. Pemasangan railing di depan kloset, memudahkan lansia dalam ‘menahan dan mengangkat’ tubuhnya sewaktu akan duduk dan berdiri dari kloset Kroemer, 1994. Dalam sajian grafis dapat dilihat seperti gambar 14.15 Dari uraian perbaikan fasilitas kamar mandi secara keseluruhan yang dilakukan, jumlah skor check list kelegaan terdapat peningkatan sebesar 9,39 25,98. Skor pada perlakuan sebelum intervensi P0 adalah 36,15 + 5,23 dan pada P1 adalah 45,54 + 3,97. Dengan nilai p-value 0,000 0,05, peningkatan akibat intervensi perbaikan di kamar mandi, bermakna meningkatkan kelegaan lansia penggunannya. Pada observasi lapangan yang dilakukan 2 tahap, terbukti bahwa intervensi yang dilakukan mampu meningkatkan kemudahan beraktivitas, keseimbangan, rasa aman dan keleluasaan gerak lansia penggunanya. Subjek merasa lebih ringan bebannya dalam melakukan aktivitasnya di kamar mandi, rasa nyaman dalam penggunaan kamar mandi setelah perbaikan. Dalam penyajian bentuk grafis, jumlah skor pada setiap perlakuan dapat dilihat pada gambar 14. 16 Gambar 14.15 Grafik Perbedaan Pengaruh Pemasangan Railling terhadap Kelegaan Lansia Pengaruh Pemasangan Railing 6.54 9.23 2.69 2 4 6 8 10 Sebelum Sesudah Beda Se ra ta Sk o r Gambar 14.14 Grafik Perbedaan Pengaruh Perbaikan Kloset terhadap Kelegaan Lansia Pengaruh Penggantian Kloset 2.32 3.69 1.31 1 2 3 4 5 Sebelum Sesudah Beda Se rat a Sk o r Perbaikan Sarana Kamar mandi 209 PERBAIKAN SARANA KAMAR MANDI Gambar 14.16 Grafik Perbedaan Rerata Total Skor Kelegaan Lansia dalam Penggunaan Kamar MandiParts
» Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
» Pendekatan Dalam Desain Stasiun Kerja
» Pertimbangan Antropometri Dalam Desain
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Dinamis
» Pengertian Kualitas Udara dalam Ruang Kerja
» Kontaminan Udara dalam Ruang Kerja
» Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat
» Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang
» Penurunan Kemampuan Fisik Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Sistim Saraf Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Kekuatan Otot Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Koordinasi Gerak Anggota Tubuh
» Kloset untuk Lansia Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Bak Penampung Air Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Beban Kerja oleh Karena Faktor Eksternal.
» Beban Kerja oleh karena Faktor Internal
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja
» Beban Kerja Mental Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja
» Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal
» Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal
» Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskuloselektal
» Konsep Umum Produktivitas Kerja
» Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Asas Manfaat Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Stress.
» Pencegahan dan Pengendalian Stress Akibat Kerja
» Langkah Redesain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja
» Lingkungan Kerja Hasil Penelitian
» Beban Kerja Hasil Penelitian
» Keluhan Subjektif Hasil Penelitian
» Produktivitas Kerja Hasil Penelitian
» Materi dan Metode Penelitian
» Teknik Perbaikan Kondisi Kerja Pengadukan Spesi Beton
» Lingkungan Kerja Hasil dan Pembahasan
» Beban Kerja Hasil dan Pembahasan
» Keluhan Otot Kelelahan Hasil dan Pembahasan
» Produktivitas Hasil dan Pembahasan
» Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton
» Kondisi Sarana Kamar Mandi Sebelum dan Sesudah Perbaikan
» Antropometri dan Karakteristik Fisik Subjek Hasil Pengamatan Gerak-Waktu Lansia di Kamar Mandi .
» Hasil Pengukuran Kemandirian, Kelegaan dan Waktu Beraktivitas Lansia di Kamar Mandi
» Karakteristik Fisik Subjek Kemandirian
» Pengukuran Waktu Beraktivitas Pembahasan
» Mikroklimat dan Pengaruhnya terhadap Ketidaknyamanan.
» Penilaian Beban Kerja Pembahasan
» Penilaian Kadar Oksigen dan Karbon Dioksida pada Ruang Basemen.
» Penilaian Polusi Udara pada Ruang Basemen.
» Gambaran Umum dan Hasil Identifikasi
» Penilaian terhadap Hasil Wawancara dengan Karyawan
» Penilaian Faktor Fisik Lingkungan Kerja
» Penilaian Faktor Kimia Lingkungan Kerja.
» Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Analisis Data Metode Penelitian
» Keserasian Interaksi Manusia-Mesin pada Ruang ACC
» Pengaruh Interaksi Manusia-Mesin terhadap Gangguan Sistem Muskuloskeletal
» Penilaian Beban Kerja Operator ACC
» Pengaruh Shift Malam terhadap Kelelahan Subjektif
» Pengaruh Shift Malam terhadap Tingkat Kecepatan, Ketelitian dan Konstansi Kerja
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Penilaian terhadap Beban Kerja
» Kelelahan Akibat Kerja. Pembahasan
» Penilaian Mikroklimat di Ruang Kerja Penyetrikaan.
» Analisis Data Metode dan Materi
» Sistem Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat dari Kontainer
» Penilaian Lingkungan Kerja Panas
» Penilaian Beban Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat
» Pengaruh Aktivitas Angkat terhadap Keluhan Muskuloskeletal
» Pengaruh Pekerjaan Bongkar Muat terhadap Kelelahan
» Metode dan Materi Penelitian Hasil Penelitian
» Pengaruh Usia terhadap Ambang Dengar
» Pengaruh Masa Kerja terhadap Ambang Dengar
» Tangga Kerja Analisis Alat Bantu Kerja 1.
» Analisis Beban Kerja. Hasil dan Pembahasan
» Analisis Waktu Kerja, Istirahat dan Nutrisi
» Materi dan Metode Simpulan Saran Kepustakaan
» Pengumpulan Data Materi dan Metode
» Analisis Data Materi dan Metode
» Tuntutan Tugas Task. Hasil dan Pembahasan.
» Waktu Kerja, Istirahat dan Alokasi Pekerja
» Tingkat Ketelitian dan Tingkat Kelelahan.
» Antropometri Subjek dan Dimensi Kursi Penumpang.
» Kondisi Lingkungan Hasil dan Pembahasan
Show more