Lingkungan Kerja Hasil Penelitian
12.6.3 Keluhan Subjektif
Untuk mengetahui perbedaan kemaknaan rerata antara gangguan otot skeletal MSD,s pre-post test pada masing-masing perlakuan dilakukan uji t-paired. Hasil analisis uji t-paired tersebut menunjukkan bahwa pada semua perlakuan terdapat peningkatan total skor gangguan otot skeletal secara signifikan p0,05. Sedangkan hasil analisis keluhan subjektif berupa gangguan otot skeletal dengan uji ANOVA antara ketiga perlakuan disajikan pada tabel 12.3. Tabel 12.3 Hasil Analisis Total Skor MSD’s Pre dan Post Test serta Perbedaan Total Skor MSD, Pre-Post Test dari ketiga Perlakuan P P 1 P 2 Rerata SB Rerata SB Rerata SB 1 Total skor 8 29,87 1,36 29,50 1,60 28,75 1,16 0,277 MSD’s pre 2 Total skor 8 50,50 7,42 49,62 8,42 37,62 4,07 0,002 MSD’s post 3 Perbedaan skor 8 20,62 7,31 20,12 7,57 8,87 4,36 0,002 MSD’s pre-post Keterangan: p-value : signifikansi antara ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA pada tingkat kepercayaan α = 0,05. Untuk mengetahui perbedaan kemaknaan rerata total skor MSD’s antara perlakuan yang satu dengan yang lainnya maka dilakukan uji Post Hoc-LSD: ¾ Total skor MSD’s post pada ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA adalah signifikan F= 8,714; p0,05, dengan uji Post Hoc-LSD: P 2 dibandingkan dengan P signifikan p0,05 P 2 dibandingkan dengan P 1 signifikan p0,05 P 1 dibandingkan dengan P tidak signifikan p0,05 ¾ Perbedaan skor MSD’s pre-post pada ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA adalah signifikan F= 8,171; p0,05, dengan uji Post Hoc-LSD: P 2 dibandingkan dengan P signifikan p0,05 P 2 dibandingkan dengan P 1 signifikan p0,05 P 1 dibandingkan dengan P tidak signifikan p0,0512.6.4 Produktivitas Kerja
Hasil kerja per jam dan produktivitas kerja hasil kerja dibagi nadi kerja antara ketiga perlakuan diuji dengan ANOVA. Hasil analisis uji ANOVA tersebut disajikan pada tabel 12.4. No Variabel n p-value Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Berdiri 167 ST ASIUN KERJ A Tabel 12.4 Analisis Hasil Kerja Per Jam dan Produktivitas Kerja dari ketiga Perlakuan P P 1 P 2 Rerata SB Rerata SB Rerata SB 1 Hasil kerja 8 15,21 2,03 18,64 2,25 22,50 3,12 0,000 potongjam 2 Produktivitas kerja 8 0,68 0,25 0,73 0,18 1,26 0,23 0,000 Keterangan: p-value : signifikansi antara ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA pada tingkat kepercayaan α =0,05. Lebih lanjut untuk mengetahui perbedaan kemaknaan hasil kerja dan produktivitas antara perlakuan yang satu dengan yang lainnya maka dilakukan uji Post Hoc-LSD : ¾ Hasil kerja potongjam pada ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA adalah signifikan F= 16,851; p0,05, selanjutnya dengan uji Post Hoc-LSD: P 2 dibandingkan dengan P signifikan p0,05 P 2 dibandingkan dengan P 1 signifikan p0,05 P 1 dibandingkan dengan P signifikan p0,05 ¾ Produktivitas kerja pada ketiga perlakuan dengan uji one way ANOVA adalah signifikan F= 17,224; p0,05, selanjutnya dengan uji Post Hoc-LSD: P 2 dibandingkan dengan P signifikan p0,05 P 2 dibandingkan dengan P 1 signifikan p0,05 P 1 dibandingkan dengan P tidak signifikan p0,0512.7 Pembahasan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tentang pengaruh perbaikan stasiun kerja dan sikap kerja bagi penyetrika wanita di industri rumah tangga laundry dapat dibahas hal-hal seperti tersebut berikut ini.12.7.1 Lingkungan Kerja
a Suhu udara . Rerata suhu udara atau suhu kering pada P0 adalah 30,92 ± 0,51 o C; pada P 1 adalah 30,88 ± 0,36 o C dan pada P 2 adalah 30,48 ± 0,26 o C, secara statistik tidak signifikan p0,05. Suhu udara pada ke tiga perlakuan tersebut masih dalam batas-batas toleransi yang dapat diterima oleh pekerja tanpa menimbulkan gangguan kesehatan. Namun demikian suhu udara tersebut sudah berada di luar comfort zone yaitu 22-26 o C untuk orang Indonesia PUSPERKES, 1995. b Kelembaban Udara . Rerata kelembaban udara pada P0 adalah 76,80 ± 3,35 ; pada P1 78,00 ± 2,35 dan pada P 2 adalah 79,20 ± 2,05 , secara statistik tidak signifikan p0,05. Dibandingkan dengan rekomendasi kelembaban No Variabel n p-valueParts
» Konsep Keseimbangan Dalam Ergonomi
» Pendekatan Dalam Desain Stasiun Kerja
» Pertimbangan Antropometri Dalam Desain
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri
» Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Dinamis
» Pengertian Kualitas Udara dalam Ruang Kerja
» Kontaminan Udara dalam Ruang Kerja
» Fisiologi Tubuh saat Bekerja dan Istirahat
» Pengaturan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat
» Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi seseorang
» Penurunan Kemampuan Fisik Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Sistim Saraf Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Kekuatan Otot Penurunan Fungsi Fisiologis pada Lansia
» Penurunan Koordinasi Gerak Anggota Tubuh
» Kloset untuk Lansia Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Bak Penampung Air Penyediaan Sarana Kamar Mandi untuk Lansia
» Beban Kerja oleh Karena Faktor Eksternal.
» Beban Kerja oleh karena Faktor Internal
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Jumlah Kebutuhan Kalori
» Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja
» Beban Kerja Mental Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Kelelahan Akibat Kerja
» Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskeletal
» Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskuloskeletal
» Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskuloselektal
» Konsep Umum Produktivitas Kerja
» Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Asas Manfaat Kepustakaan
» Faktor Penyebab Terjadinya Stress.
» Pencegahan dan Pengendalian Stress Akibat Kerja
» Langkah Redesain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja
» Lingkungan Kerja Hasil Penelitian
» Beban Kerja Hasil Penelitian
» Keluhan Subjektif Hasil Penelitian
» Produktivitas Kerja Hasil Penelitian
» Materi dan Metode Penelitian
» Teknik Perbaikan Kondisi Kerja Pengadukan Spesi Beton
» Lingkungan Kerja Hasil dan Pembahasan
» Beban Kerja Hasil dan Pembahasan
» Keluhan Otot Kelelahan Hasil dan Pembahasan
» Produktivitas Hasil dan Pembahasan
» Manfaat Intervensi Ergonomi dalam Proses Pengadukan Spesi Beton
» Kondisi Sarana Kamar Mandi Sebelum dan Sesudah Perbaikan
» Antropometri dan Karakteristik Fisik Subjek Hasil Pengamatan Gerak-Waktu Lansia di Kamar Mandi .
» Hasil Pengukuran Kemandirian, Kelegaan dan Waktu Beraktivitas Lansia di Kamar Mandi
» Karakteristik Fisik Subjek Kemandirian
» Pengukuran Waktu Beraktivitas Pembahasan
» Mikroklimat dan Pengaruhnya terhadap Ketidaknyamanan.
» Penilaian Beban Kerja Pembahasan
» Penilaian Kadar Oksigen dan Karbon Dioksida pada Ruang Basemen.
» Penilaian Polusi Udara pada Ruang Basemen.
» Gambaran Umum dan Hasil Identifikasi
» Penilaian terhadap Hasil Wawancara dengan Karyawan
» Penilaian Faktor Fisik Lingkungan Kerja
» Penilaian Faktor Kimia Lingkungan Kerja.
» Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian
» Analisis Data Metode Penelitian
» Keserasian Interaksi Manusia-Mesin pada Ruang ACC
» Pengaruh Interaksi Manusia-Mesin terhadap Gangguan Sistem Muskuloskeletal
» Penilaian Beban Kerja Operator ACC
» Pengaruh Shift Malam terhadap Kelelahan Subjektif
» Pengaruh Shift Malam terhadap Tingkat Kecepatan, Ketelitian dan Konstansi Kerja
» Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
» Penilaian terhadap Beban Kerja
» Kelelahan Akibat Kerja. Pembahasan
» Penilaian Mikroklimat di Ruang Kerja Penyetrikaan.
» Analisis Data Metode dan Materi
» Sistem Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat dari Kontainer
» Penilaian Lingkungan Kerja Panas
» Penilaian Beban Kerja pada Pekerjaan Bongkar Muat
» Pengaruh Aktivitas Angkat terhadap Keluhan Muskuloskeletal
» Pengaruh Pekerjaan Bongkar Muat terhadap Kelelahan
» Metode dan Materi Penelitian Hasil Penelitian
» Pengaruh Usia terhadap Ambang Dengar
» Pengaruh Masa Kerja terhadap Ambang Dengar
» Tangga Kerja Analisis Alat Bantu Kerja 1.
» Analisis Beban Kerja. Hasil dan Pembahasan
» Analisis Waktu Kerja, Istirahat dan Nutrisi
» Materi dan Metode Simpulan Saran Kepustakaan
» Pengumpulan Data Materi dan Metode
» Analisis Data Materi dan Metode
» Tuntutan Tugas Task. Hasil dan Pembahasan.
» Waktu Kerja, Istirahat dan Alokasi Pekerja
» Tingkat Ketelitian dan Tingkat Kelelahan.
» Antropometri Subjek dan Dimensi Kursi Penumpang.
» Kondisi Lingkungan Hasil dan Pembahasan
Show more