Cara Pengumpulan Data Metode Penelitian

248 Desain Troli untuk alat bantu angkut di Hotel DESAIN TROLI 2. Kursi yang dipergunakan di Hotel tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan sebagai berikut. Kursi yang dalam penyimpanan, dapat ditumpuk. Hal ini dengan pertimbangan storage space yang relatif ringkas. Memiliki penampilan yang memadai, dalam arti dapat diberikan cover kain yang disesuaikan dengan nuansa tata ruang yang diinginkan. Dari pertimbangan di atas, dipilih kursi merek Chitose, seri Caesar gambar 17.3. 3. Troli pengangkut kursi yang digunakan merupakan hasil rakitan tukang las. Troli dibuat dengan mempertimbangkan ukuran kursi tipe Caesar yang dipergunakan di hotel tempat penelitian. Secara umum bentuk dan ukuran troli pengangkut kursi dapat dilihat pada gambar 17.4. 4. Troli dalam pengangkutan kursi, digunakan untuk mengangkut tumpukan kursi mulai dari dalam ruang simpan ke arah ruang pelayanan. Seorang karyawan akan mampu mengangkut enam sampai dengan delapan kursi sekali angkut dengan cara mengungkit bagian bawah tumpukan kursi. Sampai di ruang pelayanan kursi diatur dengan mempergunakan tangan. Gambar 17.3. Kursi tipe Caesar Gambar 17.4. Bentuk dan Ukuran Troli Pengangkut Kursi 60 118 30 35 30 32 34 56 φ 20 26 pipa hitam φ 114 Desain Troli untuk alat bantu angkut di Hotel 249 DESAIN TROLI 5. Hasil pengukuran waktu pengaturan ruangan dan angkat-angkut kursi, tanpa alat dan dibandingkan dengan mempergunakan troli pengangkut kursi dapat dilihat pada tabel 17.1. Tabel 17.1. Beda Waktu Pengaturan Ruangan. Cara Pengangkutan Manual ‘Troli’ Beda - beda Keterangan waktu Pengaturan Ruangan-A 45,2 38,6 6,6 14,6 30m. menit Pengaturan Ruangan-B 18,0 15,4 2,6 14,4 25 m. menit Pengaturan Ruangan-C 32,5 24,4 8,1 24,9 60 m. menit

17.6 Pembahasan

Pengangkutan kursi secara manual menghadapi berbagai keterbatasan, di antaranya kemampuan manusia dalam menjinjing beban di kiri-kanan masing-masing 10 kg. akan mengakibatkan naiknya tekanan pada piringan intervertebral sebesar 150-180 , walaupun dengan upaya mendekatkan beban sedekat mungkin dengan tubuh Suma’mur, 1982; Grandjean, 1988; Astrand Rodahl, 1977. Naiknya tekanan pada tulang punggung ini dalam kerja yang terus menerus, akan mengakibatkan work related musculoskeletal disorder WMSDs. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, tidak enak, dan keluhan pada bagian yang berhubungan langsung dengan pembebanan kerja tersebut Lemasters Atterbury, 1996; Widyanti Iftikar, 2000. Keluhan serupa juga diutarakan oleh pekerja di bagian house keping. Penggunaan troli dalam suatu pekerjaan akan lebih efisien dan meringankan beban pekerja, karena pengalihan sebagian berat beban yang semula seluruhnya menumpu pada tubuh, dialihkan ke lantaialas kerja melalui roda kereta tersebut Grandjean, 1988 dan Bagchee, 1996. Pertimbangan lain penggunaan troli di Hotel ini adalah untuk mengurangi lecet pada lantai parketkayu akibat kursi diseret sewaktu pengaturannya. Penanganan kursi dengan menyeret, ternyata juga mempercepat kerusakan kursi. Hal ini terlihat dari beberapa kursi yang sambungan kakinya terlepas dari sambungan pada dudukan kursi. Manfaat lain yang sebenarnya diperoleh manajemen Hotel dengan penggunaan troli adalah penciptaan alat yang memiliki nilai keamanan yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja karena terhindar dari cedera tulang belakang. Penciptaan alat keamanan bagi suatu proses pekerjaan sehingga tercapai suasana yang nyaman bagi mereka yang bekerja. Hal itu akan berpengaruh dan memiliki