Kelelahan Akibat Kerja. Pembahasan

Pengaruh Sarana Kerja 279 PENGARUH SARANA KERJA maka ISBB harus diusahakan maksimum 26,7 o C dan kelembaban 60-70. Ber- nard 1996 berpendapat bahwa tingkat tekanan panas heat stress dapat diturunkan melalui pengendalian teknis engineering controls. Metode pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara: 1 Mengurangi temperatur dan kelembaban. Cara ini dapat dilakukan melalui ventilasi pengenceran dilution ventilation atau pendinginan secara mekanis mechanical cooling. Cara ini telah terbukti secara dramatis dapat menghemat biaya dan meningkatkan kenyamanan. 2 Meningkatkan pergerakan udara. Peningkatan pergerakan udara melalui fans dimaksudkan untuk memperluas pendinginan evaporasi to enhance evaporate cooling , tetapi tidak boleh melebihi 2 mdet. Sehingga perlu dipertimbangkan bahwa menambah pergerakan udara pada temperatur yang tinggi 40 o C dapat berakibat kepada peningkatan tekanan panas. Dari pendapat tersebut diatas, dapat ditegaskan bahwa kondisi yang harus dipertimbangkan dalam desain sistem ventilasi adalah adanya sirkulasi udara yang baik, sehingga terjadi pergantian udara dalam ruangan dengan udara segar dari luar secara terus menerus. Di samping itu faktor pakaian dan pemberian minum harus juga dipertimbangkan dalam mengatasi masalah panas lingkungan.

19.7 Simpulan

Dari analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Posisi kerja dengan duduk terus-menerus pada pekerjaan menyetrika menyebabkan kerja statis dan strenuous. 2. Ukuran sarana kerja meja-kursi setrika yang digunakan tidak sesuai dengan anthropometri pemakainya, sehingga menyebabkan sikap paksa. 3. Beban kerja untuk pekerjaan menyetrika termasuk dalam kategori sedang. 4. Pengaruh posisi kerja statis, ukuran sarana kerja yang tidak anthropometris, dan suhu lingkungan panas menyebabkan beban kerja meningkat sehingga menyebabkan kelelalan bagi para pekerja.

19.8 Saran

Penelitian ini baru pada tingkat observasi dan pengukuran awal. Untuk membuktikan apakah terjadinya sikap paksa, meningkatnya beban kerja dan terjadinya gangguan sistem muskuloskeletal dan kelelahan yang dialami oleh tenaga kerja tersebut betul-betul disebabkan oleh faktor-faktor seperti tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa perbaikan posisi kerja, sarana kerja dan lingkungan kerja. 280 Pengaruh Sarana Kerja PENGARUH SARANA KERJA

19.9 Kepustakaan

American Conference of Govermental Industrial Hygienists, 1995. Threshold Limit Values and Biological Exposure Indices. ACGIH, Cincinati, USA. Adiputra, N.; Sutjana, D.P. Manuaba, A., 2000. Ergonomics Intervention in Small-Scale Industry in Bali. Dalam: Lim, K.Y. eds. Proceedings of the Joint Conference of APCHI and ASEAN Ergonomics, Singapore. hal.404-408. Astrand, P.O. and Rodahl, K., 1977. Textbook of Work Physiology-Physiological Bases of Exercise, 2nd ed. McGraw-Hill Book Company. USA. hal. 449-480. Bernard, T.E., 1996. Occupational Heat Stress. Dalam: Bhattacharya, A. and McGlothlin, J.D. Eds. Occupational Ergonomics, Marcel Dekker, Inc. USA. hal.195-218. Grandjean, E., 1993. Fitting the Task to the Man, 4th ed. Taylor Francis Inc. London. Kroemer, K.H.E., 1994. Ergonomics How to Design for Ease and Effeciency. Prentice Hall International, Inc. USA Manuaba, A., 1998. Bunga Rampai Ergonomi Vol. I dan II Universitas Udayana, Denpasar. Nazir, M., 1988. Metodologi Penelitian, Cet. Ke-3. Ghalia Indonesia. NOHSC, 1992. Guidance Note for the Prevention of Occupational Overuse Syn- drome in The Manufacturing Industry, Worksafe, Australia, NOHSC:3015. Onishi, N., 1991. Japan’s Modern Industrial Approach to Low Back Pain Prob- lems. J. Human Ergol., 20: 103-108. Peraturan Menteri Tenaga Kerja. No. 15, 1999. Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja, Jakarta. Setyawati, L., 2000. Pengaruh Pengadaan Peralatan yang Ergonomis terhadap Tingkat kelelahan Kerja dan Stress Psikososial, Dalam: Wignyosoebotro, S. Wiratno, S.E., Eds. Proceedings Seminar Nasional Ergonomi. PT. Guna Widya. Surabaya. hal. 94-99.. Suma’mur, P.K., 1982. Higene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Cet. Ke-4, Penerbit PT.Gunung Agung, Jakarta. Susilowati, S., 2000. Pengaruh Posisi Kerja terhadap Produktivitas dan Keluhan Subjektif Karyawan. Dalam: Wignyosoebroto, S. Wiratno, S.E., Eds. Pro- ceedings Seminar Nasional Ergonomi. PT. Guna Widya. Surabaya. hal. 219- 223.