Pengaruh Stress [E-BOOK] ERGONOMI – Untuk Kesetan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas | Ir. Solichul Hadi Achmad Bakri, M.Erg

Stress Akibat Kerja 151 STRESS AKIBAT KERJA 5 Tugas-tugas pekerjaan harus didesain untuk dapat menyediakan stimulasi dan kesempatan agar pekerja dapat menggunakan keterampilannya. Rotasi tugas dapat dilakukan untuk meningkatkan karier dan pengembangan usaha. Di lain pihak Cartwright et al 1995 dikutip dari Elkin dan Rosch 1990 juga memberikan cara-cara untuk mengurangi stress akibat kerja secara lebih spesifik yaitu: ¾ Redesain tugas-tugas pekerjaan ¾ Redesain lingkungan kerja ¾ Menerapkan waktu kerja yang fleksibel ¾ Menerapkan manajemen partisipatoris ¾ Melibatkan karyawan dalam pengembangan karier ¾ Menganalisis peraturan kerja dan menetapkan tujuan goals ¾ Mendukung aktivitas sosial ¾ Membangun tim kerja yang kompak ¾ Menetapkan kebijakan ketenagakerjaan yang adil Selain cara-cara tersebut di atas, tentunya masih banyak strategi lain yang dapat dikembangkan untuk meminimalisasi terjadinya stress, khususnya stress yang menyangkut pekerjaan. Namun demikian secara ringkas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya stress adalah sebagai berikut; 1 Menghilangkan faktor penyebab stress, khususnya yang berasal dari tasks, organisasi kerja dan lingkungan kerja. 2 Memposisikan pekerja pada posisi yang seharusnya The right man on the right place . 3 Mengembangkan struktur organisasi sesuai dengan kultur dan tradisi masyarakat pekerjanya. 4 Menjamin perasaan aman setiap pekerja. Selanjutnya untuk dapat lebih memahami hubungan antara tuntutan tugas sebagai penyebab terjadinya stress stressor, kapasitas kerja dan akibat yang ditimbulkan strain dapat diilustrasikan seperti pada gambar 10.1. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa stress akibat kerja dapat terjadi kapan saja dalam lingkungan organisasi kerja dan dapat menimpa siapa saja dengan berbagai resiko dari stress yang paling sederhana seperti kejenuhan dan kepenatan sampai terjadinya gangguan kesehatan secara fisik dan mental. Selanjutnya tulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada kita tentang apa yang dimaksud dengan stress khususnya stress yang timbul akibat pekerjaan, penyebab stress yang ada di tempat kerja dan bagaimana strategi pencegahan stress dalam upaya meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja, meningkatkan produktivitas perusahaan serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. 152 Stress Akibat Kerja STRESS AKIBAT KERJA Gambar 10.1. Hubungan antara Tuntutan Tugas sebagai Penyebab Stress, Kapasitas Kerja dan Akibatnya serta Manajemen Pengendalian Stress. Manajemen Pencegahan Stress: ¾ Identifikasi dan penilaian factor potensial penyebab stress Secara Fisik dan Mental: Sehat Performansi Kualitas Kerja Baik ProduktivitasTinggi BAHAN ALAT PRODUKSI TEMPAT KONDISI KERJA ORGANISASI KERJA LINGKUNGAN KERJA TUNTUTAN TUGAS KESEIMBANGAN KAPASITAS INDIVIDU KAPASITAS FISIOLOGIS KAPASITAS KERJA KAPASITAS PSIKOLOGIS KAPASITAS BIOMEKANIK Performansi: ¾ Jumlah kerja minimum ¾ Kualitas kerja rendah ¾ Kecelakaan meningkat ¾ Produktivitas rendah Secara Mental ¾ Kejenuhan ¾ Kepenatan ¾ Kegelisahan ¾ Stress dan depresi Secara Fisik ¾ Tensi otot menegang ¾ Tekanan darah meningkat ¾ Denyut jantung meningkat ¾ Aktifitas syaraf meningkat Manajemen Pengendalian Stress: ¾ Identifikasi dan penilaian faktor penyebab stress ¾ Redesain terhadap faktor-faktor tuntutan tugas sebagai penyebab stress ¾ Pemulihan: konsultasi, olahraga, relaksasi, berlibur dll. TIDAK YA