ISBN 978-602-72071-1-0 5
Menggamba r
konformasi sikloalkana
terdisubstitu si dan
membandin gkan
kestabilanny a
Tiga level
1 0,722
0,941
6 Memprediks
i mekanisme reaksi adisi
alkena. Simbo
lik 1
0,858 0,933
7 Memberika
n nama IUPAC
senyawa lengkap
dengan konfigurasi
absolutnya RS
Simbo lik
1 0,631
0,947
8 Menyelesai
kan stereokimia
reaksi S
N
2 Simbo
lik 1
0,759 0,940
9 Menentukan
tahap-tahap reaksi
sintesis turunan
benzena dan kondensasi
aldol. Simbo
lik 1
0,864 0,934
10 Mengidentif ikasi
senyawa organik
untuk menetapkan
jenis senyawanya
Tiga level
1 0,893
0,931
Data dalam Tabel 2 di atas menunjukkan, keseluruhan butir soal yang dikembangkan tergolong
valid r
xy
= 0,631 – 0,927. Reliabilitas butir-butir soal
tersebut juga tergolong sangat tinggi r
11
= 0,931 – 0,947.
Dengan demikian, perangkat tes yang dikembangkan dalam penelitian ini layak digunakan untuk mengukur
model mental mahasiswa calon guru tentang korelasi struktur dan sifat senyawa organik.
b. Profil tipe model mental mahasiswa calon guru
Model mental mahasiswa tentang level simbolik kimia berkaitan dengan kemampuan untuk menggambar
rumus struktur senyawa, memprediksi mekanisme reaksi, memberikan nama IUPAC senyawa lengkap dengan
konfigurasi absolutnya RS, menentukan stereokimia reaksi substitusi nukleofilik, dan menentukan tahap-tahap
reaksi sintesis senyawa organik. Model mental mahasiswa tentang level simbolik tersebut tergolong
cukup baik sampai baik rerata skor 5,59 – 7,91; skor
maksimal ideal 10. Kategori terendah model mental mahasiswa berkaitan dengan level simbolik dalam
berpikir analisis-sintesis tentang penentuan tahap-tahap reaksi sintesis senyawa organik turunan benzena dan
kondensasi aldol. Sebaliknya, model mental level simbolik tertinggi pada kemampuan untuk memprediksi
mekanisme reaksi adisi alkena rerata skor 7,91.
Model mental mahasiswa tentang konsep-konsep kimia yang melibatkan interkoneksi ketiga level kimia
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Data Model Mental Interkoneksi Tiga Level Kimia
N o
No Soal
Model Mental NR
SM PC
SC f
f f
F
1 Soal
2 1
5 68,1
8 7
31,8 2
2 Soal
3a 1
4,55 2
1 95,4
5 3
Soal 3b
5 22,7 3
3 13,6 4
7 31,8
2 7
31,8 2
4 Soal
4 2
9,09 2
90,9 1
5 Soal
5 6 27,2
7 1
4,55 1
5 68,1
8 6
Soal 10
4 18,1
8 1
8 81,8
2
Tot al
5 3,79 9 6,82
3 22,7
5 8
8 66,6
7
Data dalam Tabel 3 di atas menunjukkan pemahaman mahasiswa tentang korelasi struktur dan sifat
senyawa organik, 66,67 tergolong model ilmiah; serta 33,33 sisanya termasuk model mental alternatif, yang
meliputi: tidak memiliki konsep 3,79, miskonsepsi khusus 6,82, dan benar sebagian 22,75. Model
mental mahasiswa untuk menjelaskan titik leleh isomer- isomer geometri soal nomor 3b tergolong terendah,
yang meliputi 22,73 tidak memiliki konsep; 13,64 mengalami miskonsepsi khusus; 31,82 benar sebagian;
dan hanya 31,82 tergolong model ilmiah. Hal yang sama
juga terjadi
pada kemampuan
untuk membandingkan titik didih isomer-isomer gugus
fungsional soal nomor 2, yaitu 68,18 di antaranya memiliki model mental benar sebagian. Model ilmiah
tertinggi 95,45 tercapai pada kemampuan mahasiswa untuk membandingkan kelarutan asam maleat dan asam
fumarat dalam air soal nomor 3a. 2.
Pembahasan
Konsep hubungan antara struktur dan sifat senyawa merupakan ide besar dalam kimia. Ide tersebut
mengantarkan kimia organik pada jantung kesuksesannya sebagai bidang ilmu yang mampu mengekspresikan sifat
dan manfaat senyawa melalui representasi struktural Graulich, 2015. Representasi intrinsik berupa objek,
ide, atau proses yang muncul pada benak pebelajar selama berlangsungnya proses kognitif dikenal sebagai model
mental Wang, 2007. Model mental itulah yang