Hasil tes penguasaan konsep,

ISBN 978-602-72071-1-0 jam pelajaran atau 7 kali tatap muka dengan asumsi 5 jam pelajaranminggu yang diorganisasikan menjadi dua kali tatap muka, yakni 3 JP dan 2 JP. Bahan ajar berisi tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, alokasi waktu, peta konsep, kata kunci, uraian materi dan sejumlah kegiatan siswa, rangkuman, dan refleksi . Lembar Kerja Siswa LKS merupakan panduan bagi siswa untuk melakukan kegiatan praktikum, percobaan, pengamatan, maupun penyelidikan, memperjelas pemahaman konsep dan menerapkan konsep-konsep yang sudah ada yang dilakukan secara berkelompok atau mandiri dengan harapan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Tes Hasil Belajar THB merupakan perangkat soal yang dikembangkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Tes yang disusun berdasarkan indikator yang dikembangkan menjadi indikator tes. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis keterlaksanaan pengelolaan pembelajaran berada pada rentang nilai rata-rata 3,33 dan 3,85, dengan demikian kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan, sistematis, dan selesai tepat waktu. Aspek keterlaksanaan kegiatan pengelolaan pembelajaran lebih jelasnya divisualisasikan dengan gambar berikut: Gambar 1. ReliabilitasKeterlaksanaanPembelajaran Aktivitas siswa yang menonjol berturut turut adalah melakukan diskusi 16,24, membentuk kelompok15,26, melakukan pengamatan terhadap tayangan yang disajikan guru mengenai fenomena alam 12,04, menerima klarifikasi oleh guru 10,52, melakukanpengamatansesuai dengan rancangan kegiatan percobaan 10,06, bertanyapada guru 8,52, melakukan kegiatan “kerja dalam IPA 7,98, memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 7,74, menyimpulakan hasil prediksi dengan menggunakan data pengamatan 7,28, mempresentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi 4,46. Jika di lihat dari hasil persentase aktivitas siswa pada saat implementasi dan hasil ujicoba bahwa setiap pertemuan dan aktivitas siswa berubah sesuai dengan kondisi dan situasi siswa pada saat belajar dan beraktivitas. Sementara itu untuk perhintungan reliabilitas aktivitas siswa dapat di lihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2. ReliabilitasAktivitas Siswa Berdasarkan ketuntasan hasil belajar yang ditentukan bahwa siswa yang dikatakan tuntas secara individual jika nilai yang diperolehnya lebih dari atau sama dengan 75, dan secara klasikal dikatakan tuntas jika 85 dari jumlah siswa tuntas dalam belajarnya tergantung kesepakatan sekolah. Dalam penelitian ini pada saat siswa yang tuntas belajarnya secara individu berjumlah 26 orang atau 86,67 dari 30 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 4 orang atau 13,33 . sehingga dapat disimpulkan bahwa ketuntasan klasikal melebihi standar yang ditetapkan atau ketuntasan klasikal tercapai. Kesadaran metakognisi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat diketahui melalui angket kesadaran metakognisi dan wawancara dengan siswa, Hasil penyebaran angket dideskripsikan dalam persentase, hasil angket kesadaran metakognisi siswa dapat di lihat pada gambar 5.5. Berdasarkan data hasil penyebaran angket terlihat bahwa rata-rata kesadaran metakognisi siswa memiliki kategori sangat baik. Jika dilihat maka kesadaran metakognisi siswa dalam proses belajar mengajar sangat baik, meskipun untuk mendukung jawabannya siswa memberikan jawaban yang bervariasi. Gambar 3. Persentase Rata-rata Kesadaran Metakognisi Siswa Setiap Aspek 95.58 98.40 99.16 99.61 100.00 Penilaian dan Perhitungan Reliabilitas Keterlaksanaan Pembelajaran 97.4 98.1 99.0 99.4 100.0 Penilaian dan Perhitungan Reliabilitas Aktivitas Siswa 84.72 83.33 80.83 85.83 Persentase Rata-Rata Penilaian Kesadaran Metakognisi Siswa