Aktivitas Indikator Kinerja Adapun tolok ukur ukur keberhasilan penelitian ini dilihat
PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING MATERI KLASIFIKASI BENDA TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VII SMP
Ridwan Hamzah
1
Netty Martha Arumisore
2
Endah Pratiwi Isa
3
1,2,3
Mahasiswa Program Studi Sains Pascasarjana Unesa E-mail: ridwan.ipagmail.com
ABSTRAK
SMP Negeri 4 Lolak Kabupaten Bolaang Mangondouw, memperlihatkan bahwa penggunaan buku siswa belum memberikan hasil yang optimal untuk peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiah siswa dalam
memahami suatu konsep . Hasil belajar siswa untuk materi Klasifikasi Benda masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan LKS berbasis scientific approach pada pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan penggunaan buku siswa untuk materi klasifikasi benda terhadap hasil belajar dan motivasi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Lolak . Penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam proses pembelajaran
dapat memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen sungguhan true eksperiment yang melibatkan kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.Pemilahan kelompok dilakukan secara acak.Metode ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang terjadi pada kedua kelompok. Penggunaan Lembar Kerja Siswa dalam proses pembelajaran
dapat memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap ilmiah siswa. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok dapat terjadi jika siswa
menggunakan LKS. Kata Kunci:
LKS Berbasis Scientific Aprroach, Inkuiri terbimbing, Hasil belajar Siswa.
PENDAHULUAN
Perubahan zaman adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat. Perubahan zaman
telah memberikan dampak yang besar terhadap seluruh segi kehidupan masyarakat tidak terkecuali dalam segi
pendidikan. Pendidikan mencoba untuk menyikapi dan mengemasnya dalam sebuah konsep perubahan
kurikulum. Isu-isu perubahan, fakta dan realita kehidupan masyarakat serta isu-isu tantangan zaman
dikemas sedemikian rupa sebagai dasar untuk mengembangkan sebuah kurikulum baru yang
mencoba untuk menjawab tantangan zaman tersebut. Hal inilah yang coba dilakukan pemerintah melalui
pengembangan kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk dapat mengembangkan
kemampuan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap ilmiah dalam memahami suatu konsep. Pengembangan kemampuan dilakukan
dengan menggunakan seluruh panca indera yang dimiliki siswa. Konsep yang masuk akan diolah dan
diadaptasi oleh siswa untuk memperoleh pemahaman secara utuhholistik. Siswa diharapkan dapat lebih
kreatif, inovatif, dan berpikir kritis dalam menggunakan konsep yang telah dipahami untuk
menyelesaikan masalah-masalah sosial masyarakat. Menurut Sunendra 2013, generasi Indonesia harus
memiliki minat luas dalam kehidupan, kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakatminatnya,
dan rasa tanggung-jawab terhadap lingkungan.
Muatan pembelajaran
di SMPMTs
Kemendikbud, 2013 adalah berbasis pada konsep keterpaduan dari berbagai disiplin ilmu yang
tergabung dalam mata pelajaran IPA. Hakikat IPA dikembangkan sebagi mata pelajaran yang terintegrasi
yaitu integrated science. Muatan IPA bersumber dari disiplin ilmu biologi, fisika, dan kimia. Mata pelajaran
IPA merupakan program pendidikan yang dirancang agar siswa dapat mengaplikasikan, mengembangkan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman
tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga
dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia.Integrasi berbagai
konsep dalam
matapelajaran IPA