Karakteristik Distribusi Skor untuk Tiap
ISBN 978-602-72071-1-0
Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas II pada pokok bahasan larutan asam dan basa di SMU
Negeri 3 Makassar dar hasil penelitian ini tinggi. Untuk mengetahui dimana letak kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa maka dapat dilihat pada tabel 8 distribusi skor tiap indicator.
Pada indikator I yaitu kesulitan belajar dalam menuliskan rumus-rumus molekul asam dan basa,
walaupun dikategorikan rendah, Pada indikator 2 yaitu kesulitan belajar dalam
memahami konsep larutan asam dan basa yang berada pada kategori kesulitan rendah..
Pada indikator 3 yaitu kesulitan belajar dalam menyetarakan persamaan
reaksi larutan asam dan basa yang berada pada kategori kesulitan rendah,.
Pada indikator 4 yaitu kesulitan belajar dalam menerapkan rumus-rumus perhitungan larutan asam dan
basa yang berada pada kategori kesulitan sedang, Pada indikator 5 yaitu kesulitan belajar dalam
menyelesaikan perhitungan larutan asam dan basa yang berada pada kategori kesulitan tinggi,
Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan belajar dalam indikator ini, terlihat dari siswa yang menggunakan
rumus-rumus perhitungan larutan asam dan basa sehingga penyelesaian perhitungannya salah. Ada juga
yang menggunakan rumus-rumus perhitungan larutan asam dan basa benar, tetapi penyelesaiannya hanya
sampai setengah penyelesaian soal perhitungan saja. Hal ini dimungkinkan oleh kurangnya tingkat penguasaan
matematika siswa sehingga untuk menyelesaikan perhitungan tidak terselesaikan.
2.
Kesulitan belajar berdasarkan tingkatan ranah kognitif
Kesulitan belajar berdasarkan tingkatan ranah kognitif didasarkan dari kesulitan belajar dalam penelitian ini.
Untuk tingkatan ranah kognitif C
1
ingatan sama dengan kesulitan belajar pada indicator 1, yaitu kesulitan belajar
dalam menuliskan rumus-rumus molekul asam dan basa 31,33 yang berada pada kategori rendah. Tingkatan
ranah kognitif C
2
pemahaman sama dengan kesulitan belajar pada indikator 2, yaitu kesulitan belajar dalam
memahami konsep larutan asam dan basa 35,71 yang berada pada kategori rendah. Tingkatan ranah kognitif
aplikasi C
3
sama dengan kesulitan belajar dalam menyetarakan persamaan reaksi, penerapan rumus-rumus
perhitungan dan penyelesaian perhitunngan larutan asam dan basa, dengan rata-rata persentase 48,76 yang
berada pada kategori sedang. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa kesulitan belajar
siswa kelas II SMU Negeri 3Makassar pada pokok bahasan larutan asam dan basa menurut penelitian ini
tergolong tinggi. Bila diidentifikasi berdasarkan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Indikator 1, yaitu kesulitan belajar dalam menuliskan rumus-rumus molekul aam dan basa berada pada
kategori rendah. b. Indikator 2, yaitu kesulitan belajar dalam memahami
konsep larutan asam dan basa berada pada kategori rendah.
c. Indikator 3, yaitu kesulitan belajar dalam menyetarakan persamaan reaski larutan asam dan
basa berada pada kategori rendah. d. Indikator 4, yaitu kesulitan belajar dalam
menerapkan rumus-rumus perhitungan larutan asam dan basa berada pada kategori kesulitan tinggi.
e. Indikator 5, yaitu kesulitan belajar dalam menyelesaikan perhitungan larutan asam dan basa
berada pada kategori kesulitan tinggi. Bila diidentifikasi berdasarkan tingkatan ranah
kognitif, maka kesulitan belajar yang dialami oleh siswa adalah sebagai berikut:
a. Tingkatan ranah kognitif C
1
ingatan berada pada kategori rendah.
b. Tingkatan ranah kognitif C
2
pemahaman berada pada kategori rendah.
c. Tingkatan ranah kognitif C
3
aplikasi berada pada kategori sedang.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
siswa terletak pada diri pribadi siswa tersebut dan factor guru yang mengajarkan mata pelajaran. Oleh karena itu
diperlukan hubungan yang baik antara siswa dengan guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan dan menghasilkan suatu restasi skademik yang memuaskan.
Saran
Saran yang dapat dikemukakan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepada guru yang mengajarkan pokok bahasan larutan
asam dan
basa hendaknya
memperbanyak latihan-latihan penyelesaian soal perhitungan dan bimbingan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal tersebut tidak dapat terselesaikan.
2. Diharapkan ada penelitian yang lain untuk meneliti kembali dengan mengembangkan
metode pengajaran yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa pada pokok bahasan
larutan asam dan basa.
DAFTAR PUSTAKA Anas,P. 1998. Hubungan Penguasaan Matematika
dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas SMU Negeri Watampone kab. Bone
, Skripsi. Ujung pandang: PMIPA IKIP Ujunga Pandang.
Arikunto , Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, Ngalim M. 1990. Prinsip – Prinsip dan
Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya. Saleh. Kasman. 1992. Korelasi Antara Nilai Ebtanas