Persiapan Tindakan Interaksi antara Keterampilan Proses Sains

TEKNIK MIND MAP: SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Arif Sudarminto 1 Fatkhan Kurniawan 2 Syahri 3 Pendidikan Sains, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. E-mail: arif.sudarmintogmail.com ABSTRAK Banyak hal yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami konsep-konsep IPA. Salah satunya dalah metode pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas, sedangkan siswa sebagai pendengar. Dominasi guru teacher oriented dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Kecenderungan guru dalam mendominasi pembelajaran juga akan mengurangi aktivitas belajar siswa untuk memahami konsep yang dipelajari. Perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi kurang dan pasif yang implikasinya hasil belajar IPA siswa rendah. Penelitian bertujuan untuk memberikan alternatif kegiatan belajar siswa melalui metode Mind Map Pemetaan Pikiran. Pemetaan Pikiran adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran disebutkan bahwa mind mapping memiliki kesesuaian dengan berbagai teori belajar. Pada dasarnya, mind mapping pemetaan pikiran adalah teknik menuangkan ide-ide dalam bentuk gambar atau simbol dan kata kunci yang dihubungkan dengan garis- garis lengkung, sebagaimana gambaran kerja sel-sel otak. Teknik ini mampu mengoptimalkan kerja otak kanan yang selama ini cenderung kurang dikembangkan. Dalam pembelajaran, selama ini peserta didik lebih banyak menggunakan otak kiri. Dalam membuat catatan, misalnya, peserta didik lebih sering diarahkan untuk membuat tulisan secara linier dalam bentuk barisan-barisan kalimat yang panjang dan satu warna, yang sebetulnya hal itu membuat otak tidak dapat bekerja secara optimal Kata kunci: Mind Map. Metode belajar, mengoptimalkan kerja otak kanan ABSTRACT Many things that cause student’s difficulties in understanding the concepts of science. One is a learning method that is used is still centered on the teacher. Teachers deliver learning material in front of the class, while students in the audience. The dominance of the teacher teacher-oriented in the learning process leads to the tendency of students more passive so that they are more waiting for serving teachers rather than seek and find their own knowledge, skills or attitudes that they need. Tendency to dominate the teacher in the learning will also reduce the learning activities of students to understand the concepts learned. Attention students towards learning becomes less and passive implication IPA low student learning outcomes. The study aims to provide an alternative method of student learning activities through the Mind Map Mind Mapping. Mind mapping is a method to maximize the potential of the human mind by using the right brain and left brain simultaneously. Application of Mind Mapping in Learning Curriculum mentioned that mind mapping has compatibility with a variety of learning theory. Basically, mind mapping mind mapping is a technique of expressing ideas in the form of pictures or symbols and keywords that are associated with curved lines, as the job description of brain cells. This technique is able to optimize the work of the right brain that have tended to be less developed. In the study, during these learners use more left brain. In making notes, for example, the learner is more often directed to create a linear manner in the form of rows of long sentences and one color, which in fact it makes the brain can not work optimally Keywords : Mind Map. Learning methods, optimize the work of the right brain Surabaya, 23 Januari 2016 Surabaya, 23 Januari 2016 ISBN: 978-602-72071-1-0 PENDAHULUAN Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup.Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor, maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif. Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya melaui proses belajar mengajar. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan, dan fungsinya dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Namun, keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran juga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan hasil belajar. Selama ini banyak hal yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami konsep-konsep IPA. Salah satunya dalah metode pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas, sedangkan siswa sebagai pendengar. Dominasi guru teacher oriented dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan. Kecenderungan guru dalam mendominasi pembelajaran juga akan mengurangi aktivitas belajar siswa untuk memahami konsep yang dipelajari. Perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi kurang dan pasif yang implikasinya hasil belajar IPA siswa rendah. Selain peran guru dan siswa, proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh beberapa faktor seperti fasilitas belajar, model, dan metode mengajar, teknik mengajar serta media belajar. Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa belajar. Mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta ide dan apresiasi yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa Subiyakto dalam Trianto, 2009: 17. Dalam proses pembelajaran, untuk meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar, siswa juga dapat dilatih untuk memunculkan banyak ide dan juga mengaitkan materi-materi yang sedang dipelajari hingga memperoleh pemahaman kosep yang utuh dan benar. Untuk hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik mind mapping . Mind mapping adalah teknik menuangkan ide- ide dalam bentuk gambar atau simbol dan kata kunci yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung, sebagaimana gambaran kerja sel-sel otak. Teknik ini mampu mengoptimalkan kerja otak kanan yang selama ini cenderung kurang dikembangkan. Selain itu mind mapping juga memungkinkan terjadinya asosiasi yang lebih lengkap pada informasi yang ingin dipelajari, baik asosiasi antar sesama informasi yang ingin dipelajari ataupun dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya dalam ingatan. PEMBAHASAN 1. Mind Map Pemetaan Pikiran Pemetaan Pikiran adalah yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Upaya Tony Buzan sebenarnya muncul dari pengamatannya dalam bidang perkembangan teknologi komputer pada tahun 1971. Ton y Buzan berpikir, “kenapa komputer perlu manual pemakaian ribuan lembar untuk dapat beroperasi?” tetapi “Kenapa manusia sebagai makhluk berpikir bisa jauh lebih hebat. Apakah tanpa manual manusia bisa melakukan rekayasa dan tindakan yang dahsyat, misalnya mengubah dunia?”. Berdasar perbedaan kemampuan antara komputer dan manusia itu Tony Buzan kemudian mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan potensi manusia yang disebutnya Mind Map. Menurut Tony Buzan 2007:4 mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harf iah akan ”memetakan” pikiran-pikiran kita. Dengan mind mapping, setiap potong informasi baru yang kita masukkan ke perpustakaan kita otomatis dikaitkan kesemua informasi yang sudah ada di sana. Semakin banyak kaitan ingatan yang melekat pada setiap potong informasi dalam kepala kita, akan semakin mudah kita mengaitkan keluar apapun informasi yang kita butuhkan. Dengan mind mapping semakin banyak kita tahu dan belajar, akan semakin mudah belajar dan mengetahui lebih banyak Tony Buzan, 2007:12. Dalam buku Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran disebutkan bahwa mind mapping memiliki kesesuaian dengan berbagai teori belajar. Pada dasarnya, mind mapping pemetaan pikiran adalah teknik menuangkan ide-ide dalam bentuk gambar atau simbol dan kata kunci yang dihubungkan dengan garis-garis lengkung, sebagaimana gambaran kerja sel-sel otak. Teknik ini mampu mengoptimalkan kerja otak kanan yang selama ini cenderung kurang dikembangkan. Dalam pembelajaran, selama ini peserta didik lebih banyak menggunakan otak kiri. Dalam membuat catatan, misalnya, peserta didik lebih sering diarahkan untuk membuat tulisan secara linier dalam bentuk barisan- barisan kalimat yang panjang dan satu warna, yang sebetulnya hal itu membuat otak tidak dapat bekerja secara optimal. Pembuatan mind map diawali dengan central image, yaitu sebuah gambar berukuran cukup besar di tengah-tengah kertas putih polos dengan orientasi mendatar landscape. Central image merupakan gambar atau simbol serta tulisan yang mewakili topik utama dari mind map yang akan dibuat. Setelah itu, dari central image dibuat garisgaris lengkung yang mengecil sebanyak 5-7 garis, untuk menuliskan kata kunci key word subtopik. Garis-garis lengkung tersebut menggambarkan cabang- cabang neuron sel syaraf di otak manusia. Agar lebih menyalakan otak, setiap cabang dalam mind map perlu diwarnai dan digambarkan simbol-simbol yang sesuai. 2. Manfaat Mind Mapping dalam Pembelajaran Menurut Mel Silbermen dalam Hendrawadi, 2007:15 manfaat mind mapping dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: