Elicit Mendatangkan pengetahuan awal siswa

tentang keterampilan kognitif yang merupakan inti dari berpikir kritis yaitu interpretasi interpretation, analisis analysis , evaluasi evaluation, penyimpulan interference , penjelasan exsplanation. 5 Elaborate Elaborasi Tahap elaborasi disebut juga tahap aplikasi konsep. Pada tahap ini, siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang telah dimilikinyapada permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yangdipelajari. Siswa akan dapat belajar secara bermaknakarena telah dapat menerapkan atau mengaplikasikankonsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.Pada tahap ini, indikator kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan meliputi kemampuan memperoleh informasi, mengorganisasi,menganalisis,menggeneralisasi,melakuka n evaluasi. Menurut Cottrell 2005:1, bahwa berpikir kritis sebagai suatu aktifitas kognitif yang berhubungan dengan fikiran. 6 Evaluate Evaluasi Tahap ini bertujuan memberi kesempatan penting bagi siswa untuk mengingat kembali pengetahuan tentang konsep dan keterampilan yang telah mereka peroleh selama pembelajaran berlangsung yaitu sebagai bentuk evaluasi kemajuannya sendiri. Pada tahap ini siswa akan menggunakan semua indikator kemampuan berpikir kritis, karena jika tidak demikian maka siswa tidak akan dapat mengevaluasi diri dan kemajuannya. Sebagaimana diungkapkan oleh Fisher 2008:10, berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi. 7 Extend. Tahapinibertujuanmengembangkankemampuansisw a untuk berpikir, mencari, menemukan,danmenjelaskancontohpenerapankonsepyang telahdipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Indikator kemampuan berfikir kritis harus mampu dihadirkan oleh siswa,agar merekamampumencarihubungankonsepyangmerekapelaja ridengankonseplain,baikyangsudahmaupunbelumdipelajar i.

B. Interaksi antara Keterampilan Proses Sains

dengan Kemampuan Berpikir Kritis Sebagai salah satu model pembelajaran yang berbasis konstruktivistik, maka model siklus belajar 7E pada beberapa tahapannya mengembangkan keterampilan proses sains, pada tahapan lainnya mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pada tahapan tertentu menuntut untuk siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains sekaligus kemampuan berpikir kritis. Adapun tahapan model siklus belajar 7E yang mengembangkan keterampilan proses sains sekaligus kemampuan berpikir kritis adalah: Pada tahap elicit dan engange, ini siswa akan mengembangkan keterampilan proses sains untuk menggunakan pengetahuan awal siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari. Siswa akan mengeluarkan kemampuan berpikir untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap konsep yang akan dipelajari.Tahapan eksplorasi, siswa akan mengembangkan keterampilan proses sains pada indikator melakukan pengamatan, interpretasi mencatat hasil pengamatan, mengelompokkan data, meramalkan, mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan dan menggunakan alat dan bahan, indikator keterampilan proses sains tersebut akan diikuti oleh berkembangnya kemampuan berpikir kritis pada indikator kemampuan memfokuskan dan memperoleh informasi. Pada tahap eksplanasi, elaborasi dan evaluasi, siswa mengembangkan keterampilan proses sains di indikator berkomunikasi dan menerapkan konsep sekaligus akan menuntut siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis di indikator mengorganisasi, menggeneralisasi dan melakukan evaluasi, begitu juga sebaliknya yaitu siswa yang memiliki kemampuan berikir kritis juga akan memiliki keterampilan berpikir kritis. Dengan kata lain bahwa siswa yang memproleh skor keterampilan proses sains tinggi maka kemungkinan akan memiliki skor kemampuan berpikir kritis yang tinggi pula.Indikator pada tahap extend,kemampuan berfikir kritis siswa harus mampu mencari hubungan antar konsep yang mereka pelajari ataupun dengan konsep lain, baik yang sudah maupun yang belum dipelajari.Mereka yang melalui ketrampilan proses sains akan memiliki kemampuan berfikir kritis untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi Paradigma konstruktivis yang menekankan pada pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif pada proses belajar mengajar. Kegiatan belajar yang menekankan pada proses mengantarkan siswa memahami konsep secara mendalam, dari pemahamankonsep tersebut, akan menuntun siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal inilah yang menyebabkan keterampilan proses sains memiliki pengaruh yang besar pada pendidikan sains karena membantu siswa untuk mengembangkan mental yang lebih tinggi, kemampuan berpikir kritis, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Facione 2011:7, menjelaskan bahwa untuk melihat apakah seseorang termasuk kategori pemikir kritis yang baik atau tidak, dapat dilihat dari apakah orang tersebut mampu menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi dan menyimpulkan, dapat menjelaskan apa yang dipikirkannya dan bagaimana orang tersebut dapat membuat keputusan, dapat menerapkan kekuatan berpikir kritis pada dirinya sendiri. Penelitian Appamaraka, dkk. 2009, dan Budprom, dkk. 2010 menyatakan bahwa siswa yang diajar menggunakan model siklus belajar 5E memiliki prestasi belajar, keterampilanproses sainsdanberpikir kritis lebih tinggi dari pada siswa yang diajar menggunakan model konvensional. PENUTUP Simpulan Pembelajaran dengan model learning cycle 7E menyediakan kesempatanbagi siswa mengembangkan rasa percaya diri melalui keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran Model pembelajaran siklus 7E merupakan modelpembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan