C. TUJUAN PENELITIAN Pada soal no 3 dengan indikator menjelaskan

ISBN: 978-602-72071-1-0 Mata pelajaran fisika di SMA dikembangkan dengan mengacu pada pengembangan fisika yang ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi dan eksperimentasi serta berfikir taat azas. Hal ini di dasari oleh tujuan fisika, yakni mengamati, memahami dan memanfaatkan gejala- gejala alam yang melibatkan zat materi dan energi Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian mata Pelajaran Fisika, 2004: 2. Menurut Lukmanul Hakim : 2004 mata pelajaran fisika di SMA merupakan salah satu pelajaran wajib secara umum yang memiliki tujuan sebagai berikut 1. Menyadari keindahan dan keteraturan alam untuk meningkatkan keyakinan terhadap Allah SWT. 2. Memupuk sikap ilmiah yang mencakup : jujur dan obyektif terhadap data terbuka dalam menerima pendapat berdasarkan bukti-bukti tertentu, ulet dan tidak cepat putus asa, kritis terhadap pernyataan ilmiah, yaitu tidak mudah percaya tanpa ada dukungan hasil observasi empiris, dapat bekerja sama dengan orang lain. 3. Memberi pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan : merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menyusun laporan serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4. Mengembangkan kemampuan berpikir analitis induktif dan dedukatif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. 5. Menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika serta mempunyai ketrampilan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. 6. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menikmati dan menyadari keindahan dan keteraturan perilaku alam serta menjelaskan berbagai peristiwa alam dan keluasan penerapan fisika dalam teknologi. Pembelajaran fisika sebagai proses sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah media pembelajaran.

A. Media Pembelajaran Berbasis Game RPG Maker

Ketepatan seorang guru dalam memilih metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa, karena metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Djahiri 1992:28 yang menyatakan bahwa, pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki seorang guru. Dengan adanya media Game edukasi dengan RPG Maker yang disertai dengan kecanggihan teknologi saat ini, sudah seharusnya guru tertantang untuk menggunakan media tersebut guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang ia laksanakan, sehingga diharapkan mampu mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep fisika yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil pembelajaran fisika di SMA. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara belajar, bekerja dan implementasinya bisa kita lihat antara lain dengan munculnya istilah-istilah baru seperti e-book, cyber campus dan pembelajaran berbasis game. Peningkatan kualitas pendidikan baik dari segi kualitas dan kuantitas telah menjadi perhatian dan sepatutnya mendapatkan perlakuan khusus sebagai alternatif dalam pengembangan pendidikan dan meningkatkan kualitas pedagogik. Berbagai macam media dan metode pembelajaran yang telah diimplementasikan dalam rangka meningkatkan pola pembelajaran sebelumnya, game pembelajaran adalah salah satu metode pembelajaran yang tengah dikembangkan. Sifat dari game yang mengharuskan pemain untuk mandiri dan aktif, mengerti konsekuensi dalam mengambil keputusan, mengimplementasikan strategi terbaik, serta meningkatkan motivasi dan mendukung pengembangan kemampuan pemainnya Clark,2006. Dalam pembelajaran fisika, adanya media game RPG Maker dapat membantu guru dan siswa dalam menampilkan gambar, konsep dan berbagai macam soal fisika baik pilihan ganda maupun esay, sehingga siswa lebih bersemangat, termotivasi dan menyenangkan dalam belajar dan anggapan selama ini bahwa fisika hanyalah pelajaran yang menjemukan adalah salah. B. Hasil Belajar Belajar merupakan sifat ilmiah yang dimiliki manusia sepanjang hidupnya, maka dapat dikatakan bahwa belajar berlangsung seumur hidup. Menurut Nana Sudjana 1992:5 “ belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan”. Perubahan yang didasari dan timbul akibat praktek, pengalaman, latihan bukan secara kebetulan. Menurut Arief S. Sadiman 2006:2 “belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif permanen pada diri seseorang sebagai akibat interaksi individu dengan lingkungannya dan bukan karena kematangan”. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa diadakanlah suatu penilaian. Penilaian dapat diadakan setiap saat selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dapat juga diadakan setelah siswa menyelesaikan suatu program pembelajaran dalam waktu tertentu. Diantaranya berbagai hasil belajar menurut Nana Sudjana 1992: 23, hasil belajar dalam aspek kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Pendapat serupa dikemukakan oleh Hari Setiadi Bahrul Hayat 1999 : 228 yang menyatakan bahwa aspek yang paling umum dinilai dalam kegiatan belajar mengajar di kelas adalah kognitif. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar, baik