Kelemahan pengguna APD Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 165 3. Survei Tempat Kerja a. Mengkaji praktek-praktek kerja, prosedur kerja, peralatan dan tata letak peralatan proses. b. Gunakan teknik analisis bahaya pekerjaan JSA untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kedalam praktek kerja atau operasi tertentu.

4. Seleksi

a. Pilih APD yang cocok dengan bahaya ditempat kerja. b. Dapatkan rekomendasi untuk pilihan yang tepat. c. Lakukan uji coba ditempat tempat kerja. d. Pertimbangkan kenyamanan fisik APD. e. Mengevaluasi pertimbangan biaya penggunaan APD. f. Pastikan APD memenuhi standarsertifikasi NIOSH, ANSI, SNI.

5. Pengunaan

a. Pastikan program APD mencakup penggunaan secara individu. b. Lakukan survei penggunaan untuk memastikan APD dipakai dengan benar.

6. Pemeliharaan

a. Memastikan bahwa pekerja tahu bagaimana melakukan pemeliharaan rutin dan pemeriksaan APD mereka. b. Pastikan bahwa para pekerja dapat mengidentifikasi masalah potensial atau cacat pada APD baik selama pemeriksaan pra-penggunaan atau saat memakaimenggunakan.

7. Pelatihan

a. Pastikan semua pengguna, supervisor dan pekerja sudah mendapatkan pelatihan APD. b. Pastikan bahwa program pendidikan berjalan secara terus menerus.

8. Audit Program

a. Program review setidaknya dilakukan satu kali dalam satu tahun. b. Review dan bandingkan kinerja produksi dan keselamatan.

9. Tanggung jawab pekerja

a. Pastikan anda mengenakan APD yang tepat untuk pekerjaan anda. Tanyakan kepada atasan atau petugas keselamatan jika anda tidak yakin dengan APD yang anda gunakan. b. Periksa APD sebelum dan setelah digunakan. c. Jaga dan rawat APD setiap saat. d. Bersihkan semua APD setelah digunakan. e. Memperbaiki atau mengganti APD yang rusak. f. Simpan APD di udara kering yang bersih – bebas dari paparan sinar matahari atau kontaminan. g. Pastikan anda telah mendapatkan pelatihan memilih APD yang tepat, memakai APD, dan memelihara APD. h. Pastikan program pelatihan mencakup informasi yang menjelaskan kapan dan apa APD harus digunakan, dan mengapa APD harus dipakai. 166 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety

F. Promosi Penggunaan APD Kepada Para Pekerja

Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta lingkungan Ottawa, 1986. Pemberdayaan yang dimaksudkan adalah mengembangkan kemandirian yang dilakukan dengan menimbulkan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta dengan mengembangkan iklim yang mendukung pengembangan kemandirian tersebut. Promosi kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek, yang berarti masyarakat sebagai pelaku harus aktif melakukan sesuatu. Tempat kerja merupakan suatu tempat yang berhubungan erat dengan pekerja dan pengelola yang digunakan melakukan kegiatan produksi barang atau jasa dan saling berinteraksi. Tempat kerja dapat berupa ruangan terbuka, tertutup, bergerak atau tidak bergerak. Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja untuk memelihara dan menciptakan tempat kerja yang nyaman, aman, sehat. Kesehatan kerja merupakan terjemahan dari “ occupational health ” yang diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi masalah kesehatan secara menyeluruh terhadap pekerja. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik secara fisik, mental, sosial bagi pekerja dan lingkungannya. Usaha untuk mencapai mecapai kesehatan kerja dilakukan dengan pendekatan preventif, promotif, rehabilitatif, higiene, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya, kuratif terhadap penyakit dan gangguan akibat kerja maupun lingkungan kerja, dsb Notoatmojo, 2003. Batasan kesehatan kerja mencakup 2 hal, yaitu sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi- tingginya serta sebagai alat untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan efisiensi dan produktivitas Notoatmojo, 2003. Tujuan utama kesehatan kerja meliputi: 1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. 2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi pekerja. 3. Perawatan dan peningkatan efisiensi dan produktivitas pekerja. 4. Pemberantasan kelelahan kerja dan meningkatkan gairah serta kenikmatan kerja. 5. Perlindungan masyarakat di sekitar lingkungan kerja supaya terhindar dari bahaya pencemaran yang ditimbulkan. 6. Perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh lingkungan kerja. Tujuan akhir kesehatan kerja adalah menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tercapai apabila didukung oleh lingkungan kerja yang mendukung seperti suhu ruangan yang nyaman, pencahayaan yang cukup, bebas dari debu, sikap posisi tubuh yang baik, peralatan kerja yang sesuai postur tubuh ergonomic . Peningkatan kesehatan pekerja dan lingkungannya sangat penting untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan pekerja individu, lingkungan kerja dan lingkungan sekitar terhadap bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja yang jelek, dll. Gaya kerja yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di lingkungan kerja. Secara umum keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja adalah mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial. Para pekerja yang sehat merupakan aset nasional. Perusahaan yang sehat mendukung pekerja yang sehat, yang mana merupakan dasar untuk