Definisi Tegangan: Volt Faktor mental – fisologis, seperti susunan kerja, hubungan antara pekerja dengan
D. Ampere
Karena muatan diukur dalam coulomb, berarti aliran rata-rata adalah coulomb per detik. Dalam sistem SI, satu coulomb per detik sama dengan satu ampere biasanya disingkat A. Dari sini, kita dapatkan bahwa satu ampere adalah arus pada suatu rangkaian ketika muatan satu coulomb bergerak melewati suatu titik dalam satu detik. Simbol dari arus adalah I. Secara matematis: I = Qt [ampere,A] Dimana Q adalah muatan dalam coulomb dan t adalah selang waktu dalam detik selama pengukuran. Dari persamaan di atas yang perlu diingat adalah t bukanlah waktu diskrit, tetapi t adalah interval atau selang waktu selama transfer muatan terjadi. Walaupun secara teoritis arus didefinisikan dari rumus diatas, tetapi pada kenyataannya kita mengukur arus menggunakan alat yang disebut ammeter atau amperemeter.E. Arah arus
Awalnya, diketahui bahwa arus adalah pergerakan dari muatan positif dan muatan positif tersebut bergerak mengitari rangkaian dari terminal positif baterai menuju terminal negatifnya. Seperti ditunjukkan pada gambar a. Dari sinilah hukum, teori dan simbol dari rangkaian dikembangkan. Arah arus seperti ini disebut aliran konvensional yang lebih umum dipakai. Namun setelah penemuan struktur atom, diketahui bahwa sebenarnya pergerakan elektron pada konduktor logam seperti pada gambar b. Namun, karena sudah terlanjur menggunakan arah arus konvensional, maka kebanyakan menggunakan arah arus konvensional. Gambar 1.17. Arah Arus Listrik F. Baterai Baterai adalah sumber dc paling umum. baterai dibuat dalam bermacam macam bentuk, ukuran, dan rating, mulai dari baterai ukuran kecil yang hanya mampu menyuplai arus sebesar beberapa mikroampere hingga baterai otomotif yang mampu menyuplai hingga ribuan ampere. Ukuran umum dari baterai adalah AAA baca:A3, AA baca: A2, C, dan D yang diilustrasikan pada gambar berikut. Semua baterai menggunakan tipe konduktor elektroda yang dibenamkan pada bahan electrolit. Interaksi kimia antara elektroda dan elektrolit menghasilkan tegangan pada baterai. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 9 Gambar 1.18. Baterai Sebenarnya baterai hanya bisa men- discharge . Tetapi beberapa tipe baterai dapat di- recharge isi ulang. Baterai yang demikian disebut baterai sekunder. Tipe lain, yaitu baterai primer, tidak dapat diisi ulang. Contoh umum dari baterai sekunder adalah baterai gadget elektronik. Ia dapat diisi ulang dengan melewatkan arus dengan arah yang berlawanan dengan arah discharge nya. Contoh dari baterai primer adalah baterai pada lampu senter.1. Tipe baterai dan aplikasinya
Dapat digolongkan berdasar tegangannya, daya tahannya dan karakteristik lain tergantung dari bahan apa baterai itu dibuat.a. Alkaline
Tipe ini adalah yang paling luas penggunaannya. Baterai alkaline dapat digunakan pada lampu senter, radio portable, remote TV, pemutar kaset, kamera, mainan, dan lainnya. Baterai ini tersedia dalam berbagai ukuran seperti tampak pada gambar berikut ini. Baterai alkaline bisa mensuplai 50 hingga 100 total energi lebih besar dari pada baterai karbon-seng dalam ukuran yang sama. Nilai tegangan nominalnya 1,5V. Pada gambar ini: Berbagai macam baterai alkaline. Dari kiri ke kanan, baterai kotak 9V, baterai AAA, baterai AA, dan baterai C.b. Karbon-Seng
Juga bisa disebut dengan elemen kering, baterai karbon-seng telah digunakan secara luas sejak lama, tetapi sekarang mulai digeser oleh kehadiran baterai Alkaline. Tegangan nominalnya sebesar 1,5 V. Gambar 1.19. Baterai Alkaline Gambar 1.20. Baterai Karbon Seng 10 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safetyc. Lithium
Baterai lithium memiliki ukuran yang kecil dan waktu pemakaian yang lama bisa tahan hingga 10 – 20 tahun. Penggunaanya yaitu pada jam tangan, kamera, handphone,baterai cadangan pada memori komputer. Beberapa tipe baterai lithium tersedia dengan tegangan 2 V hingga 3,5 V dan rating arus mulai dari mikroampere hingga ampere. Gambar 1.21. Baterai Lithium d. Nickel-Kadmium Biasanya disebut “Ni-Cad”, umumnya baterai ini dapat diisi ulang. baterai ini memiliiki waktu hidup yang lama, dapat beroperasi pada range suhu yang lebar, dan didisain dalam banyak model dan ukuran, termasuk ukuran C, D, AAA, dan AA. Charger mesin pengisi ulang yang murah membuat baterai ini bersifat ekonomis untuk digunakan pada alat-alat hiburan di rumah. Gambar 1.22. Baterai Ni-Cad e. Lead Acid Merupakan tipe baterai otomotif. Tegangan dasarnya kira-kira 2 volt, tapi umumnya, enam baterai dihubungkan secara internal sehingga menjadi bertegangan 12 volt pada terminalnya. Baterai lead-acid mampu mensuplai arus yang besar hingga lebih dari 100 A tapi hanya untuk periode pemakaian yang sebentar, contohnya: untuk menghidupkan mobil. Gambar 1.23. Baterai Lead Acid Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 11 2. Kapasitas baterai Saat baterai digunakan, kapasitasnya berkurang. Kapasitasnya dinyatakan dalam ampere-hour ampere jam atau disingkat Ah. Rating dari ampere-hour baterai sama dengan arus yang dihasilkan baterai tersebut dikalikan dengan lamanya pemakaian dalam rating ampere tertentu sesuai pemakaian hingga baterai tersebut tidak bisa dipakai lagi. Sebagai contoh, sebuah baterai mempunyai kapasitas 200Ah, secara teori dapat mensuplai 20A selama 10 jam, atau 5 A selama 40 jam dan seterusnya. Hubungan antara kapasitas,umur baterai, dan arus yang dihasilkan adalah: umur = kapasitas arus Kapasitas baterai tidak hanya berpatokan pada nilai-nilai yang telah disebutkan diatas, tetapi juga dipengaruhi beberapa faktor seperti jadwal pemakaian, suhu, arus yang dialirkan, dan lainnya. Contoh hubungan umur baterai dengan arus yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel jenis Karbon-Seng. Tabel 1.2. Hubungan Umur Baterai dengan Arus Jenis Karbon – Seng Ukuran Arus mA Umur AA 3,0 450 15,0 80 30,0 32 C 5,0 520 25,0 115 50,0 53 D 10,0 525 50,0 125 100,0 573. Baterai dapat dirangkai seri maupun paralel
Bila baterai dirangkai secara seri, maka tegangan penggantinya adalah hasil penjumlahan dari tegangan kedua baterai tersebut. Sedangkan apabila baterai dirangkai secara paralel, maka tegangannya harus sama. Gambar 1.24. Baterai Rangkaian Seri Gambar 1.25. Skematik Rangkaian Seri Gambar 1.26. Baterai Rangkaian Paralel Gambar 1.27. Skematik Rangkaian ParalelParts
» Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Tegangan dan Arus Faktor mental – fisologis, seperti susunan kerja, hubungan antara pekerja dengan
» Tipe baterai dan aplikasinya
» Alkaline Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Karbon-Seng Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Georg Simon Ohm dan Resistansi
» Saklar Polaritas Tegangan dan Arah Arus
» MCB Miniatur Circuit Breaker, MCB adalah pengaman rangkaian yang
» VCB Vacuum Circuit Breaker, Pada dasarnya kerja dari CB ini sama dengan
» Hukum Ohm Dalam Sistem Keamanan Listrik
» Bahaya Sumber-Sumber Listrik Lithium
» Penggunaan Alat Ukur Listrik Yang Aman
» Keselamatan Kerja Kelistrikan Lithium
» MCB atau Miniature Circuit Breaker
» Meter listrik atau kWh meter Spin Control
» Current Transformer CT, Potensial Transformer PT,
» Lampu Indikator, Lampu ini berfungsi mengindikasi sumber tegangan, apabila
» Emergency, Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» MCB. MCB ini digunakan sebagai pembatas arus sekaligus pengaman beban lebih
» Current transformator. Alat ini berfungsi menurunkan arus sumber yang akan di
» Volt meter, Alat ini digunakan untuk mengukur besarnya arus pada beban.
» Sentuhan Langsung Sentuhan Tidak Langsung
» Syarat Ekonomis Syarat-syarat Insatalasi Listrik
» Syarat Keamanan Syarat-syarat Insatalasi Listrik
» Syarat Keandalan Kelangsungan Kerja
» Bargainaser, merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik yang
» MCB Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Spin Control Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Resistivitas Bumi, Resistivitas listrik dari bumi tahanan bumi untuk
» Kelembaban Tanah, Tanah manapun, dengan nilai kelembaban nol, bersifat
» Kandungan Mineral Tanah, Air yang tidak mengandung garam mineral
» Temperatur, Jika temperatur tanah berkurang, maka resistivitasnya meningkat
» Kesimpulan Pengaman lebur biasa sekering, Alat pengaman ini bekerja memutuskan
» Perlindungan Tenaga Kerja Pengendalian rekayasa
» Bahaya Listrik Bahaya Listrik dan Sistem Pengamanannya
» Bahaya Listrik bagi Manusia Tiga Faktor Penentu Tingkat Bahaya Listrik
» Proses Terjadinya Sengatan Listrik
» Radiasi Eliminasi Subtitusi Besar arus listrik
» Lintasan aliran arus dalam tubuh Lama waktu sengatan
» Pengamanan terhadap Sentuhan Langsung
» Pengamanan terhadap Tegangan Sentuh Tidak Langsung
» Jenis-Jenis Alat Proteksi Otomatis
» Prinsip Kerja Alat Pengaman Otomatis
» Prosedur LockoutTagout Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Bahaya Kebakaran dan Peledakan
» Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1992
» UndangUndang No. 13 Tahun 2003 Tanggung Jawab Pekerja dan Peralatan
» Safety Helmet Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Tali Keselamatan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Sepatu Karet Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Sepatu Pelindung Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Sarung Tangan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Tali Pengaman Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Penutup Telinga Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Kacamata Pengaman Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pelindung Wajah Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Kondisi tubuh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Efek Sengatan Listrik.
» Hambatantahanan tubuh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Efek Sengatan Listrik.
» Jumlah miliampere Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perbedaan Efek Sengatan Listrik.
» Penyebab terjadinya Trauma Menangani Korban Tersetrum
» Trauma Psikologis, trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau
» Trauma Psychosis, trauma psikosis merupakan suatu gangguan yang bersumber
» Occupational Safety Hazard Rehabilitasi Penyembuhan
» Faktor Manusia, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh manasia
» Faktor Luar, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh keadaan
» Sistem Manajemen, merupakan potensi bahaya yang disebabkan oleh penerapan
» Faktor penguat, misalnya: pemberian hadiah, pemberian pujian, acungan
» Faktor kemungkinan, misalnya: sarana yang memadai adanya peralatan K3
» Pengendalian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Penetapan tujuan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Identifkasi risiko Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Analisis risiko Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Evaluasi risiko Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pengendalian risiko Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Komunikasi dan konsultasi Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Model Standar Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Dasar Hukum Alat Pelindung Diri Pemilihan Alat Pelindung Diri
» Alat Pelindung Kepala Jenis-jenis Alat Pelindung Diri APD dan Kegunaanya
» Perisai Pengelasan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Sumbat Telinga Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Respirator yang memurnikan udara Respirator dengan suplai udara bersih
» Sarung Tangan Sarung Tangan Kulit, untuk melindungi dari permukaan kasar
» Sesuaikan jenis APD dengan jenis bahaya
» Mendapatkan saran Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Melibatkan pekerja dalam evaluasi
» Pertimbangkan kenyamanan fisik APD ergonomi
» Evaluasi pertimbangan biaya Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Tinjauan standar Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Lakukan perawatan rutin dan inspeksi
» Penyimpanan APD Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Kelemahan pengguna APD Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Poster Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Melakukan pelatihan Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Mendapatkan dukungan dari semua departemen
» Audit program Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Strategi Promosi Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Seleksi Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Pengunaan Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Pemeliharaan Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Pelatihan Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Tanggung jawab pekerja Mendisain Program Alat Pelindung Diri APD
» Tahap Perencanaan Promosi Penggunaan APD Kepada Para Pekerja
» Metoda lain yang dapat digunakan untuk pengendalian bahaya adalah
» Alasan Manusiawi Pentingnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Alasan Ekonomi Pentingnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Nama Baik Institusi Pentingnya Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Pertolongan Pertama pada Kecelakaan.
» Prinsip-Prinsip Dasar dalam Menangani Suatu Keadaan darurat.
» Korban luka Korban patah tulang
» Korban keracunan gas Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Korban tenggelam. Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pernafasan buatan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pingsan alam Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Minuman perangsang Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Kebijakan dan Keputusan Manajemen, merupakan kebijakan dan
» Organisasi K3 Faktor Lingkungan, misalnya kondisi yang terdapat pada lingkungan sekitar
» Perencanaan Objective Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Penerapan dan Operasi Konsultasi dan Komunikasi
» Process Safety Information Process Safety Management OSHA 3132
» Operating Procedure Process Safety Management OSHA 3132
» Konsekuensi jika terjadi penyimpangan
» Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengkoreksi atau
» Kewajiban dan tanggung jawab perusahaan terhadap kontraktor:
» Accountability: Objectives and Goals
» Process Knowledge and Documentation
» Capital Project Review and Design
» Process Risk Management Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Management of Change Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Process and Equipment Integrity
» Human F actors Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Training and Performance Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Incident Investigation Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Audits and Corrective Actions
» Enhancement of Process Safety
» Konsentrasi, konsentrasi adalah perhatian seseorang dalam menghadapi suatu
» Psikologis, pekerjaan akan menimbulkan reaksi psikologis bagi yang melakukan
» Usia, usia dapat mempengaruhi produktivitas seorang pekerja dikarenakan semakin
» Faktor Penjadwalan dan Shift Kerja, Kondisi kerja merupkan aspek penting
» Faktor Fisik Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Faktor psikologis Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Faktor Kepemimpinan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Konteks organisasi Faktor Kerja Tim
» Sebab Primer, sebab primer merupakan sebab
» Sebab Manajerial, penekanan peran dari pelaku individual dalam kesalahan
» Sebab Global, kesalahan yang berada di luar kontrol manajemen, meliputi
» Pengamatan terhadap bahaya, Kemampuan pekerja untuk mengamati ada
» Pengenalan terhadap bahaya, Banyak pekerja yang mampu mengidentifikasi
» Keputusan untuk menghindar, Kemampuan untuk mengambil keputusan yang
» Kemampuan menghindar, Kemampuan menghindar terlihat dari perilaku yang
» Tuntutan, meliputi beban kerja, pola kerja dan lingkungan kerja.
» Kontrol, merupakan berapa banyak pekerja mengatakan bahwa mereka telah
» Dukungan, meliputi dorongan, motivasi, kelengkapan sumberdaya.
» Hubungan, misalnya mempromosikan perilaku positif untuk mencegah konflik
» Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Alasan Manusiawi Pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Alasan Ekonomi Pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Nama Baik Institusi Pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Teori Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Keselamatan Kerja Faktor Kerja Tim
» Kesehatan Kerja Faktor Kerja Tim
» Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Sebab-Sebab Terjadinya Kecelakaan dalam Bekerja
» Prinsip Kerja dan Faktor Kerja Tim
» Pengujian Rotasi pada Faktor Kerja Tim
» Pengukuran Tegangan Faktor Kerja Tim
» Metode Pembelajaran Simulasi Kesalahan
» Manfaat pendidikan dan pelatihan K3 bagi pekerja:
» Komponen Pokok Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Komponen Pilihan Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Melakukan perbaikan Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Analisis Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Perencanaan Sistem Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
» Membuat peraturan. Perencanaan manajemen harus membuat, menetapkan dan
» Tujuan dan sasaran. Perencanaan managemen harus mempetimbangkan
» Indikator kinerja. Indikator harus dapat diukur sebagai dasar penilaian kinerja K3
» Program kerja. Perencanaan manajemen harus menetapkan dan melaksanakan
» Safety Policy, Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Accountability, Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Komunikasi Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pelaporan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pendokumentasian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pengendalian dokumen Pencatatan dan manajemen informasi
» Penilaian resiko Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Tindakan pengendalian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Perancangan desain dan rekayasa
» Tinjauan ulang kontrak Pembelian
» Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana
» Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat
» Pembangunan dan pemeliharaan komitmen
» Strategi pendokumentasian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Peninjauan ulang desain dan kontrak
» Pengendalian dokumen Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pembelian Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
» Standar pemantauan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Pelaporan dan perbaikan kekurangan
» Pengelolaan material dan pemindahannya
» Induksi K3 Pelatihan Khusus K3 Pelatihan Umum K3
» Pengumpulan dan penggunaan data Menimbang:
» Mengingat: Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Memperhatikan: Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Keuntungan dari metode berjarak adalah: Kekurangan dari metode berjarak adalah:
» Implementasi Penggunaan APD Peralatan yang digunakan pada PDKN 150 kV – 500 kV
» Peraturan Umum K3 Yang Perlu Dilaksanakan
» Ketentuan Kerja Pada Keadaan Bertegangan :
» Pekerjaan yang Dilakukan pada Sistem 150 kV
» Contoh Pekerjaan PDKB Prosedur untuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
» Pemeliharaan Gardu Induk Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Jadwal pemeliharaan Buku Kesetan dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety
» Risiko Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan
» Fungsi Gardu Induk GARDU INDUK
» Jenis-jenis Gardu Induk GARDU INDUK
» Komponen Sipil Dan Mekanikal Pada Switch Yard Komponen Sipil Dan Mekanikal Gedung Kontrol
» Komponen Sipil Dan Mekanikal Sarana Prasarana
» Proteksi Penghantar SUTT SKTT
» Proteksi Busbar Proteksi Penyulang 20 Kv
» Pemasangan Trafo, Neutral Current Transformer Nct Neutral Grounding
» Pemasangan Disconnecting Switch Ds, Circuit Breaker Cb Rel Busbar
» Pemasangan Panel Ac Dc Dan Battery
» PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS UP - RATING GARDU
» PERATURAN UMUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3
Show more