Faktor Penjadwalan dan Shift Kerja, Kondisi kerja merupkan aspek penting

220 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Salah satu faktor yang membuat sebuah team berfungsi adalah keikutsertaan seluruh anggota tim. Agar seluruh anggota tim mengetahui tujuan tim maka: 1 Jadikan tujuan singkat, padat, jelas, pasti dan berorientasi pada tindakan. 2 Seluruh anggota tim harus mengetahui arti dari tujuan team yang sebenarnya. 3 Yakin akan keberhasilan. B. Human Error Human error adalah kegagalan pada diri manusia untuk melakukan tindakan yang ditentukan dalam batas aturan dan waktu yang dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatanproperti atau gangguan operasi. Kesalahan manusia meliputi keterbatasan kapasitas mentalfisik vs kebutuhan demand pekerjaan. Peluang error semakin besar, semakin kompleks suatu pekerjaan. Jika pekerja mengalami kesalahan maka potensi kegagalan dalam kinerja akan semakin banyak . Dalam dunia industri, istilah human error dipakai pada saat manusia atau pekerja melakukan suatu kesalahan dalam menjalankan prosedur kerja yang seharusnya. Manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sebenarnya human error hanyalah salah satu factor penyebab saja dalam peristiwa bencana atau kecelakaan tersebut. Human error sendiri dapat dikaji dari sisi perancangan, manajemen operasi, organisasi, dan teknologi yang diterapkan. Sangat terkait erat dengan human factor , atau ergonomika, human engineering , atau engineering psychology , termasuk dalam hal ini adalah stress dan performansi kerja. Human error seharusnya tidak begitu menarik perhatian saat terjadi bencana atau kecelakaan. Sebaiknya mulai dicermati saat desain awal, uji coba, implementasi, audit atau uji kelayakan secara berkala terhadap system yang diterapkan. Sehingga semua resiko kecelakaan, dan kerugian, akan dapat diprediksi dan segera diantisipasi. Reason 1997 dan Rouse 1987 menyatakan bahwa berdasarkan penelitian terhadap kecelakaan dan bencana, terhadap system operasi yang kompleks, 60 sampai 90 penyebab utamanya adalah human error . Misalnya terjadinya kebocoran gas kimia di Bopal, kecelakaan pesawat udara, kebocoran nuklir, dan system pengendalian yang lainnya. 30 dari penemuan tersebut ternyata disebabkan oleh salah persepsi operator terhadap word processing , dan pemilihan tindakan dari perintah kerja secara tidak efisien Card Moran.1983. Faktor lain yang mempengaruhi adalah gagalnya system mesin karena kerusakan atau kurang perawatan atau salah perawatan, walaupun masih kecil proporsinya bila dibandingkan dengan human error Wiegman.1997. Error juga dapat diakibatkan antara lain oleh kesalahan atau kegagalan deteksi dari sinyal alarm, misklasifikasi dalam judgment , karena adanya bias dan heuristika, tingginya bandwidth atau instability dari system control. Human error juga terkait dengan waktu reaksi dan factor kecepatan kerja serta akurasi kerja. Beban mental dengan kognitif sets yang berlebihan dengan tuntutan kecepatan performansi juga akan memproduksi banyak error . Lingkungan kerja seperti kebisingan, cahaya, suhu udara, debu, bau menyengat yang akan bersifat stressor kerja juga berperan dalam menimbulkan banyak error. Error juga akan timbul, ika proses produksi terlalu mudah, kemudian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 221 responnya cenderung lebih cepat, atau sebaliknya jika presesingnya terlalu sulit, karena kualitas persepsi dan beban memori harus tinggi, akibatnya responya menjadi pelan. Penyebab terjadinya error lebih banyak ditentukan oleh adanya degradasi pemrosesan human information, terkait dengan interaksi manusia mesin atau computer. Dalam hal ini terkait erat dengan stress diri yang memebentuk kombinasi close-loop dengan human error. Saat terjadi kesalahan, maka akan membuat kita stress, sebaliknya bila kita tress, maka error pun akan cenderung terjadi Hollands Wickens.2000. Kesalahan manusia juga sangat ditentukan oleh tindakan kurang bertanggungjawab, perancangan yang kurang memadai dan struktur organisasi yang kurang sesuai Woods Cook.1999. Secara manajerial operasi, seharusnya human error dapat direduksi, bahkan dieliminasi, atau diprediksi dan diantisipasi secara dini. Di sinilah peran psikologi kerja Berry.1998, terkait dengan personalitas operator, peran kecerdasan adversitas, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, pendidikan dan pelatihan, yang dimulai pada saat tahap rekruitmen dan seleksi serta saat orientasi kerja. Didukung dengan pendekatan desain sistem yang berbasis psikologi teknologi, dan tindakan ergonomika dalam desain sistem yang berorientasi kepada kesehatan, keselamatan, lingkungan dan resiko kerja HERS oriented . Dalam hal ini perlu dipahami bagaimana klasifikasi human error, keterkaitannya dalam organisasi kerja, dan bagaimana tindakan audit berkelanjutan agar dapat mencegah terjadinya human error . C. Klasifikasi human error Klasifikasi paling sederhana adalah dikotomi antara error of commission atau mengerjakan sesuatu dengan salah, dan error of omission atau tidak mengerjakan sesuatu pada saat harus melakukan tindakan semestinya Wiegman.1997. Reason 1997 mengelaborasi klasifikasi error berdasarkan human information prosessing seperti gambar 11.1 berikut. Gambar 11.1. Representasi Human Error Dalam Pemrosesan Informasi