Kebijakan dan Keputusan Manajemen, merupakan kebijakan dan

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 185 manusia di tempat kerja. Manusia berubah menjadi sekadar alat produksi sebagaimana dengan mesin dan alat kerja lainnya yang dengan mudah diganti dengan yang baru. Karena itu keselamatannya kurang mendapat perhatian sehingga terjadi banyak kecelakaan kerja. Perkembangan konsep sistem manajemen K3 tersebut mendorong timbulnya kebutuhan untuk menetapkan suatu standar Sistem Manajemen K3 SMK3 yang dapat digunakan sebagai acuan secara global yang kemudian melahirkan OHSAS 18001. Soehatman Ramli, 2010 OHSAS P roject Group, konsorsium 43 organisasi dari 28 negara melahirkan kesepakatan menetapkan sistem penilaian yang dinamakan OHSAS18000 yang terdiri atas 2 bagian, yaitu: 1. OHSAS 18001: Memuat spesifikasi SMK3. 2. OHSAS 18002: Pedoman implementasi. Gambar 10.2. Metodologi OHSAS 18001 Standar OHSAS 18001, menggunakan pendekatan kesisteman mulai dari perencanaan, penerapan, pemantauan dan tindakan perbaikan yang mengikuti siklus PDCA P lan-Do-Check-Action yang merupakan proses peningkatan berkelanjutan. 186 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Gambar 10.3. Diagram alir PDCA C. Persyaratan OHSAS 18001 : 1999 Gambar 10.4. Persyaratan OHSAS 18001:1999 1. OHS Policy OHS Policy disahkan oleh Top Managemen yang menyatakan secara jelas keseluruhan objective dan komitmen Keselamatan dan Kesehatan untuk penyempurnaan kinerja Keselamatan dan Kesehatan. a. Sesuai sifat dan skala resiko OHS Perusahaan b. Mencakup komitmen untuk “ Continual Improvement ” c. Mencakup komitmen untuk memenuhi Peraturan OHS yang berlaku dan persyaratan lain yang ditetapkan atau dijanjikan oleh Perusahaan. d. Didokumentasi, diterapkan dan dipelihara. e. Dikomunikasikan keseluruh karyawan dengan maksud untuk membuat karyawan sadar tentang kewajiban OHS mereka. Gambar 10.5. Diagram Alir OHS