PEKERJAAN PENINGKATAN KAPASITAS UP - RATING GARDU

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 343 2. Keamanan Bekerja Berdasarkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, keamanan bekerja harus diperhatikan dan diutamakan oleh seluruh staf dan pegawai yang terlibat dalam perbaikan instalasi. Keamanan bekerja harus tercermin dari beberpa faktor – faktor berikut :

a. Sistem Kerja

1 Potensi bahaya dan nilai resikonya dalam proses kerja yang harus diidentifikasi dan dinilai oleh petugas yang berkompeten. 2 Upaya pengendalian resiko dibahas dalam rapat tinjauan Sistem Manajemen K3 di tempat kerja. 3 Semua pekerjaan yang beresiko tinggi setelah dilakukan inspeksi yang ketat harus diberlakukan prosedur “ ijin kerja “ sebelum pekerjaan dimulai dan disetujui oleh para ahli keselamatan kerja atau para ahli yang berkompeten. 4 Metode kerja yang aman untuk seluruh resiko yang diidentifikasi dan didokumentasi. 5 Alat pelindung diri harus tersedia dan digunakan secara tepat dan selalu terpelihara, dan sebelum digunakan harus diperiksa dan sesuai standar serta layak pakai. 6 Bila terjadi perubahan metode kerja proses kerja maka pola pengendalian resiko harus diuji oleh. 7 Untuk pekerjaan berbahaya hanya dilakukan oleh personil yang telah terlatih dan profesional serta memnuhi syarat yang ditetapkan.

b. Tugas dan Waktu Kerja

Pegawai atau Petugas yang berada pada instalasi Tegangan Tinggi TT dibagi menjadai dua bagian yaitu : 1 Operator Gardu Induk yang bertugas memantau beban trafo sutter dan memantau peralatan yang terpasang di Gardu Induk GI. 2 Petugas pemeliharaan bertugas memlihara peralatan instalasi Tegangan tinggi TT. 3 Jam kerja karyawan Gardu Induk dan Pemeliharaan diatur pada jadwal yang telah ditentukan : 4 Pada jam kerja operator gardu induk diatur pada jadwal yang ditentukan 24 jam, jam kerja operator gardu induk dibagi menjadi 3 shift yaitu : jam 07.30 WIB – 15.00 WIB, 15.00 WIB – 22.00 WIB , 22.00 WIB – 07.30 WIB. 5 Pada jam kerja bagian Pemeliharaan yaitu jam kerja dilakukan setiap hari yaitu pada pukul 07.30 WIB – 16.00 WIB.

c. Pengawasan

1 Tiap pekerjaan yang berlangsung harus diawasi untuk memastikan dilaksankannya pekerjaan yang aman dan mengikuti instruksi dan pedoman kerja yang telah ditetapkan. 2 Setiap orang diawasi berdasarkan tingkat kemampuan dan tingkat resiko tugasnya. 344 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 3 Pengawas harus serta mengidentifikasi bahaya dan melakukan upaya pegendalian. 4 Pengawas harus ikit serta dalam pelaporan dan penyelidikan. 5 Pekerja pemeliharaan peralatan instalasi Tegangan Tinggi TT diawasi oleh 3 pengawas yaitu : a Pengawas Manuver, Pengawas yang bertugas langsung di lokasi pekerjaan, mengontrol semua pekerja yang terlibat dan semua pekejaan yang dilakukan, dan mengetahui apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan prosedur atau tidak. b Pengawas Pekerjaan , Pengawas yang bertugas mengontrol suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, mengetahui kekurangan – kekurangan hasil yang telah dikerjakan, dan memberikan pengarahan kepada pekerja jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai. Gambar 15.17. Pengawasan pekerjaan c Pengawas K3, Pengawas yang bertugas mengontrol kelengkapan keselamatan pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga tidak terjadinya kecelakaan.

d. Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja

1 Tenaga kerja yang dipekerjakan harus diseleksi dan ditempatkan sesuai persyaratan tugasnya dan persyartan kesehatnnya. 2 Penugasan pekerjaan harus disesuiakan dengan kemampuan dan tingkat ketrampilan masing – masing tenaga kerja.

e. Lingkungan Kerja

1 Lingkungan kerja di Gardu Induk Tegangan Tinggi, semua pekerja instalasi Tegangan Tinggi TT berbahaya , resiko kecelakaan tinggi , pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan wajib mengikuti atau melaksankan Sistem Operasional Prosedur SPO yang telah ditetapkan. 2 Tempat – tempat yang memilki pembatasan izin masuk harus dikendalikan. 3 Rambu – rambu peringatan K3 dan tanda – tanda daerah berbahaya harus dipasang sesuai instruksi. 4 Lingkungan kerja harus dinilai agar diketahui daerah – daerah yang harus memiliki pembatasan izin masuk.