PERATURAN UMUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3

344 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 3 Pengawas harus serta mengidentifikasi bahaya dan melakukan upaya pegendalian. 4 Pengawas harus ikit serta dalam pelaporan dan penyelidikan. 5 Pekerja pemeliharaan peralatan instalasi Tegangan Tinggi TT diawasi oleh 3 pengawas yaitu : a Pengawas Manuver, Pengawas yang bertugas langsung di lokasi pekerjaan, mengontrol semua pekerja yang terlibat dan semua pekejaan yang dilakukan, dan mengetahui apakah pekerjaan tersebut sesuai dengan prosedur atau tidak. b Pengawas Pekerjaan , Pengawas yang bertugas mengontrol suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, mengetahui kekurangan – kekurangan hasil yang telah dikerjakan, dan memberikan pengarahan kepada pekerja jika pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai. Gambar 15.17. Pengawasan pekerjaan c Pengawas K3, Pengawas yang bertugas mengontrol kelengkapan keselamatan pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga tidak terjadinya kecelakaan.

d. Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja

1 Tenaga kerja yang dipekerjakan harus diseleksi dan ditempatkan sesuai persyaratan tugasnya dan persyartan kesehatnnya. 2 Penugasan pekerjaan harus disesuiakan dengan kemampuan dan tingkat ketrampilan masing – masing tenaga kerja.

e. Lingkungan Kerja

1 Lingkungan kerja di Gardu Induk Tegangan Tinggi, semua pekerja instalasi Tegangan Tinggi TT berbahaya , resiko kecelakaan tinggi , pada pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan wajib mengikuti atau melaksankan Sistem Operasional Prosedur SPO yang telah ditetapkan. 2 Tempat – tempat yang memilki pembatasan izin masuk harus dikendalikan. 3 Rambu – rambu peringatan K3 dan tanda – tanda daerah berbahaya harus dipasang sesuai instruksi. 4 Lingkungan kerja harus dinilai agar diketahui daerah – daerah yang harus memiliki pembatasan izin masuk. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety 345 f. Kesiapan Untuk Menangani Keadaan Darurat 1 Keadaan darurat seperti kebakaran telah dikutip dalam Sistem Operasional Prosedur SOP penanggulangan kebakaran baik di kantor region maupun di unit – unit pelaksanaan. BSNI,2005:2. 2 Keadaan darurat yang potensial di sekitar tempat kerja telah diidentifikasi sesuai dengan instruksi kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 3 Kondisi keadaan darurat setidaknya diuji sekali dalam 3 tahun. 4 Intruksi kerja untuk keadaan darurat perlu diuji dan ditinjau ulang secara periodik oleh petugas yang berkompeten. 5 Tenaga kerja mendapatka penjelasan dan pelatihan instruksi kerja keadaan darurat. 6 Petugas penanganan keadaan darurat diberikan pelatihan khusus. 7 Pemberitahuan kondisi keadaan darurat diberikan secara jelas dan diketahui oleh seluruh tenaga kerja. 8 Alat dan sistem keadaan darurat diperiksa , diuji dan dipelihara secar berkala. 9 Kesesuaian penempatan dan kemudahan untuk mendapatkan alat keadaan darurat telah dinilai oleh ahli yang berkompeten. 10 Pengujiaan keadaan darurat meliputi : pengujian sistem alarm ,lampu emergency, tanda keluar, pintu darurat, peralatan P3K, fasilitas komunikasi internal eksternal, tempat evakuasi dan peralatan pemadam.

D. PERALATAN PELINDUNG TUBUH

Selain faktor – faktor keamanan bekerja yang telah disebutkan diatas, ada beberpa hal penting mengenai perlengkapan pelindung tubuh untuk menjaga keselamatn pekerja di lapangan,antara lain Alat Pelindung DiriAPD : 1. Semua pekerja, karyawan dan tamu harus menggunakan topi pengaman saat Helm saat berada di lapangan. Gambar 15.18. Helm proyek 2. Sabuk pengaman dan tali penyelamat harus digunakan saat bekerja pada ketinggian di atas 2 meter. 346 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di Bidang Kelistrikan Electrical Safety Gambar 15.19. Sabuk pengaman 3. Pakai seragam oprator Gardu Induk Tegangan Tinggi atau seragan pengaman untuk kerja di lapangan. Gambar 15.20. Werpack 4. Sarung tangan harus digunakan sewaktu memegang barang atau benda yang menimbulkan listrik atau pada saat memperbaiki listrik tegangan tinggi instalasi listrik. Gambar 15.21. Pengaman Tangan